Mental yang terpuruk setelah mendapatkan berbagai masalah dan cobaan kehidupan merupakan hal yang sah-sah saja selama tidak dibiarkan berlarut-larut.
Kondisi mental yang terpuruk akan membawa perasaan sedih dan hampa dalam memandang dunia sehingga segala hal dilakukan sudah terasa tidak berarti lagi dan semangat hidup juga biasanya ikut menurun.
Sebagai umat manusia tentunya kita pernah mengalami kegagalan yang apabila dirasakan begitu amat pahit.
Keterpurukan yang dirasakan dapat memicu tekanan batin yang akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental.
Hidup pun rasanya seolah-olah sulit untuk dijalani karena segala sesuatu terasa tidak berarti lagi setelah mengalami kesedihan akibat mental yang terpuruk.
Ketika melewati masa sulit, penting sekali untuk mempunyai kemampuan bangkit kembali dan melanjutkan kehidupan dengan semangat serta tekad yang kuat.
Mensyukuri cobaan dan masalah yang menimpa memang tidaklah mudah, tapi dengan mencoba ikhlas, seiring dengan berjalannya waktu kita akan mulai terbiasa untuk mensyukuri apapun yang terjadi dalam hidup ini.
Berbagai alasan yang membuat mental terpuruk bisa kita alami dalam hidup ini, mulai dari hubungan cinta yang berakhir, kepergian sosok yang disayangi, masalah finansial, kesehatan yang terganggu, dan masih banyak lagi.
Keterpurukan mental ini tentunya mesti dilawan dan disembuhkan untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Lantas, bagaimana cara untuk bangkit dari keterpurukan mental? Simak jawabannya di bawah ini.
Keterpurukan mental akan memberikan kesadaran tentang fakta menyakitkan jika tidak ada yang dapat diandalkan kecuali diri sendiri dan Tuhan.
Baik itu keluarga, pasangan, maupun teman, belum tentu dapat menjadi tumpuan untuk membuat kita bangkit dari keterpurukan mental.
Maka dari itu, buang jauh-jauh harapan pada orang lain karena berharap pada mereka hanya akan membawa luka dan kecewa apabila tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
Sebaiknya gantungkan harapan pada Tuhan dan diri sendiri dengan cara berdoa kepada-Nya serta mengikhlaskan diri agar beban terangkat.
Tidak masalah jika kita ingin melepas penat akibat keterpurukan mental dengan cara rehat sejenak dari berbagai macam rutinitas yang menuntut banyak perhatian dan waktu.
Manfaatkan waktu istirahat tersebut untuk merenung dan introspeksi diri agar batin serta pikiran bisa jauh lebih tenang.
Rutinitas yang padat kerap kali membuat mental dan fisik menjadi lelah sehingga hanya akan menguras tenaga yang berakhir pada keterpurukan apabila dibiarkan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Cobalah untuk rehat sementara supaya mental dan fisik bisa kembali sehat.
Keterpurukan mental bisa terjadi karena kita belum bisa menerima kenyataan sehingga meresponnya dengan cara bersedih, marah, maupun kecewa sebagai bentuk pertahanan diri.
Supaya tidak terperangkap dalam berbagai perasaan negatif, maka mulailah untuk menerima kenyataan dengan cara merangkul perasaan yang muncul.
Merangkul perasaan yang tengah kalut akan sangat membantu diri sendiri untuk mulai menerima apa yang terjadi dengan jauh lebih ikhlas.
Dengan menerima kenyataan tentunya proses penyembuhan untuk bangkit dari keterpurukan mental akan terasa jauh lebih mudah dilakukan.
Rasa dendam dan kecewa merupakan akar dari permasalahan yang mengakibatkan keterpurukan mental.
Apalagi jika suatu kegagalan menimbulkan perasaan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain, sudah pasti keterpurukan mental akan hadir membayangi.
Cobalah untuk mulai mengikhlaskan segala sesuatu yang telah terjadi dengan cara memaafkan diri sendiri dan orang lain.
Lupakan semua kesalahan yang sudah dilakukan, baik oleh diri sendiri maupun orang lain, dan buka lembaran baru dengan introspeksi diri.
Keterpurukan mental juga bisa dipengaruhi dari apa yang kita konsumsi, seperti cara berpikir dan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Pola makan yang tidak sehat seperti terlalu banyak mengonsumsi lemak dan kafein dapat membuat tubuh dan pikiran mudah stres.
Sebaliknya, jika pola makan jauh lebih sehat, maka otak akan mengeluarkan hormon-hormon yang dapat membuat diri menjadi lebih gembira.
Maka dari itu, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa turut membantu dalam proses bangkit dari keterpurukan mental.
Keterpurukan mental biasanya banyak dialami oleh orang dewasa karena saking banyaknya tuntutan yang harus mereka terima seiring dengan bertambahnya usia.
Agar tidak kehilangan diri sendiri di tengah kehidupan dewasa yang terasa membingungkan, buku Aku yang Sudah Lama Hilang bisa menjadi sumber penyemangat agar bisa menjalani kehidupan dewasa yang penuh tekanan dan tuntutan.
Buku ini akan membantu pembaca untuk menemukan diri mereka kembali setelah merasa tersesat di kehidupan dunia dewasa yang serba membingungkan.
Melalui buku ini, kita akan belajar untuk mulai mendengarkan pikiran dan perasaan dari dalam diri, mempunyai hubungan yang baik dengan diri, dan membuat pilihan hidup terbaik untuk diri.
Pesan dan beli bukunya di Gramedia.com.