Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Ini Ciri-Ciri Orang yang Sedang Stres dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 19/04/2022, 13:00 WIB
Sumber Gambar: Pexels.com
Rujukan artikel ini:
The Art of Self Talk-ing
Pengarang: Nisrina P. Utami
Penulis Lika Purnama
|
Editor Almira Rahma Natasya

Stres sebetulnya adalah cara tubuh kita merespon ancaman atau tekanan (stressor) yang dianggap terlalu keras bagi tubuh.

Dalam kategori tertentu, stres bisa dikatakan reaksi normal sebab tubuh kita memang dirancang untuk menghadapi stres dengan memunculkan reaksi emosional hingga fisikal.

Respon stres inilah yang membantu kita untuk beradaptasi pada berbagai situasi.

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Sedang Stres?

Ketika kita merasa sedang dalam tekanan yang tinggi, tubuh akan melepaskan hormon stres yang di dalamnya termasuk adrenalin, noradrenalin, dan kortisol.

Cara kerjanya seperti mengirimkan signal, menciptakan perubahan fisiologis, sehingga tubuh dapat mengantisipasi dan merespon ancaman atau bahaya yang kita lihat akan menimpa kita.

Selain itu, saat sedang mengalami stres tinggi, sistem pernapasan kita juga akan terpengaruh.

Stres membuat kita bernapas lebih berat daripada biasanya, dalam upaya untuk dengan cepat mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh kita.

Kondisi ini membuat orang yang dilanda stres rentan terhadap kecemasan dan panic attack.

Ciri-Ciri Mengkhawatirkan Orang yang Sedang Stress

1. Moody

Kondisi stres membuat kita lebih tidak stabil secara emosional dan membuat kondisi mood menjadi tidak menentu.

Kita bisa mengeluarkan reaksi emosi berlebihan dibandingkan kondisi normal.

Pada beberapa kasus, orang yang stres bisa lebih banyak menangis dan bersedih karena perasaan frustasi terhadap stressor yang dirasa sangat mengganggu.

2. Kesulitan Fokus

Kondisi stres dapat disebabkan oleh tumpukan stressor yang sangat banyak dan tidak dapat diatasi lagi.

Banyaknya stressor ini membuat kita sering kesusahan memilih mana yang harus dihadapi lebih dahulu.

Karena itu, saat stres kita jadi kesulitan fokus pada satu hal saja.

3. Kehilangan Motivasi

Stres yang tinggi dapat memengaruhi cara kita merespon sebuah permasalahan, dapat memicu rasa malas, sehingga motivasi untuk melakukan banyak hal jadi menghilang.

Orang yang sedang dilanda stres juga sering merasa buruk terhadap dirinya sendiri.

Kita akan merasa tujuan yang dibuat sebelumnya akan sangat sulit dicapai, dan kita tidak akan mampu mencapainya meskipun telah berusaha sekeras mungkin.

4. Merasa Lelah dan Pusing

Selain berdampak pada kondisi emosional, stres juga berpengaruh pada kondisi fisik seseorang.

Stres membuat seseorang lebih mudah lelah, merasa sakit kepala, dan berkemungkinan merasa sakit di bagian otot.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kondisi ini memiliki pengaruh negatif sebab dapat menurunkan energi dan membuat kita akan kesulitan beraktifitas seperti kondisi normal.

5. Makan Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Ada dua jenis manusia ketika sedang dilanda stres, pertama mereka yang makan terlalu banyak, atau mereka yang tidak memiliki nafsu makan sama sekali.

Hal ini umum terjadi pada sebagian besar manusia.

Saat stres, pola makan bisa menjadi berantakan.

Ada yang melampiaskan stres pada makanan dengan makan dalam jumlah porsi besar dan tidak sehat seperti junk food, ada pula yang melihat makanan justru merasa semakin buruk.

Hal ini karena bagian otak yang disebut hipotalamus menghasilkan hormon pelepas kortikotropin yang menekan nafsu makan.

6. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial

Stres membuat kita enggan berinteraksi sosial dengan orang lain, sebab hal tersebut akan banyak menghabiskan energi.

Pada saat stres, banyak orang cenderung ingin menghabiskan waktu sendiri untuk menenangkan pikiran agar merasa lebih rileks dan dapat berpikir jernih.

Namun, memang hal ini bisa berbeda di setiap orang, sebab ada pula sebagian lain yang justru memilih untuk lebih sering berkumpul dengan keluarga atau teman agar mendapatkan suntikan energi.

Cara Mengatasi Stres

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi stres, yaitu:

  • Olahraga ringan seperti yoga, relaksasi, latihan pernapasan dan meditasi, dapat membantu kita menjadi lebih tenang dan menurunkan potensi kecemasan hingga serangan panik
  • Coba untuk mengurai permasalahan satu persatu sehingga kita bisa merasa lebih terkontrol dan tidak kewalahan
  • Mengambil jeda dari kegiatan yang banyak tekanan dan beralih sejenak untuk melakukan hobi yang menyenangkan
  • Cobalah untuk mempertimbangkan konsultasi dengan konselor atau psikolog jika rasa stres tidak hilang dalam jangka waktu lama dan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Selain berbagai cara di atas, banyak membaca buku-buku ringan dapat membantu mengatasi stres dan sebagai tindakan preventif agar stres tidak selalu terjadi.

Buku The Art of Self Talking karya Nisrina P. Utami mungkin dapat membantu kamu untuk mengetahui seberapa jauh kamu mengenal diri sendiri.

Selama ini, kamu mungkin terlalu sering mementingkan kebutuhan orang lain, pendapat orang lain, dan perasaan orang lain sehingga mengabaikan apa yang dirimu sendiri butuhkan.

Padahal, bukan hanya orang lain yang butuh kamu perhatikan, melainkan dirimu sendiri juga butuh.

Melalui buku ini, Nisrina sebagai penulis berupaya mengajak pembacanya untuk lebih mengenal diri sendiri dengan cara yang paling dasar, yaitu self talk atau berdialog dengan diri sendiri.

Ada pula beberapa pembahasan menarik tentang mekanisme pertahanan diri sendiri serta cara mengendalikan emosi dan juga terdapat worksheet latihan yang bisa coba kamu ikuti.

Jika tertarik, buku The Art of Self Talking bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com