Dunia saat ini sedang menghadapi berbagai krisis, mulai dari ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, hingga ketegangan geopolitik.
Banyak orang merasa tertekan, kehilangan arah, dan bertanya-tanya bagaimana cara bertahan dalam situasi yang tidak menentu ini.
Melihat keadaan ini, Robin Sharma, dalam bukunya The Saint, the Surfer and the CEO, berusaha memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana seseorang dapat tidak hanya cara bertahan, tetapi juga cara mengubah dunia, yang mana haruslah berawal dari diri sendiri.
Buku The Saint, the Surfer and the CEO bercerita tentang Jack Valentine, pria berumur 30-an yang mengalami kecelakaan.
Tak disangka, peristiwa yang dianggap paling buruk, mengantarnya pada peristiwa paling baik dalam hidupnya.
Pertemuannya dengan 3 sosok penting: Orang Suci, Peselancar, dan CEO, secara bertahap, memaksanya melihat kembali setiap hubungan dalam hidup: dengan dirinya sendiri dan dunia luar.
Buku ini mengajarkan tiga pilar utama dalam perjalanan hidup: pencerahan spiritual (The Saint), menjalani hidup dengan kebebasan (The Surfer), dan kepemimpinan serta tanggung jawab (The CEO).
Ketiga pilar ini sangat relevan dengan keadaan dunia saat ini dan dapat menjadi pedoman bagi siapa saja yang ingin menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana.
Di tengah dunia yang semakin penuh konflik dan kesenjangan, banyak orang kehilangan kedamaian batin.
Ketidakadilan sosial, keserakahan, dan perpecahan politik membuat banyak individu merasa putus asa.
Robin Sharma, melalui karakter The Saint, mengajarkan bahwa kedamaian sejati berawal dan harus dimulai dari dalam diri.
Beberapa prinsip yang diajarkan dalam bagian ini meliputi:
Ketika dunia tampak penuh kekacauan, kita dapat menemukan ketenangan dengan kembali ke diri sendiri dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Ini adalah langkah awal dalam menciptakan perubahan yang lebih besar di sekitar kita.
Banyak orang terjebak dalam tekanan hidup, baik itu dalam pekerjaan, tuntutan sosial, atau ekspektasi keluarga.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
The Surfer dalam buku ini mengajarkan bahwa hidup harus dijalani dengan kebebasan, kegembiraan, dan keberanian untuk mengikuti kata hati atau passion.
Di dunia yang penuh ketidakpastian, kita dapat belajar dari prinsip-prinsip berikut:
Dengan menerapkan konsep ini, kita bisa menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang dan menemukan kebahagiaan meskipun dunia sedang tidak baik-baik saja.
Saat ini, dunia mengalami krisis kepemimpinan di berbagai sektor.
Banyak pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kesejahteraan bersama sehingga menimbulkan konflik.
Tentu saja, yang menjadi korban dari keserakahan ini adalah warga sipil.
Robin Sharma menekankan bahwa menjadi seorang pemimpin ternyata amatlah sederhana sehingga bisa dilakukan setiap orang dalam keseharian.
The CEO dalam buku ini mewakili sosok yang berintegritas, senang melayani orang lain, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Berikut adalah beberapa prinsip kepemimpinan yang relevan:
Dunia membutuhkan lebih banyak pemimpin yang peduli dan bertindak berdasarkan nilai-nilai moral.
Dengan menjadi pemimpin dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.
Buku The Saint, the Surfer and the CEO mengajarkan bahwa perubahan sejati harus dimulai dari dalam diri.
Saat dunia menghadapi tantangan besar, kita memiliki pilihan: larut dalam keputusasaan atau menjadi agen perubahan dengan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan Sharma.
Ketika semakin banyak individu menerapkan prinsip-prinsip ini, perlahan-lahan, satu langkah kecil pada satu waktu, dunia akan berubah menjadi tempat yang lebih baik.
Yuk, segera baca dan dapatkan buku The Saint, the Surfer and the CEO di Gramedia.com!