Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijaksanaan The Saint, the Surfer and the CEO: Merawat Jiwa di Era Kekacauan

Kompas.com - 17/04/2025, 14:04 WIB
Rujukan artikel ini:
The Saint, The Surfer and…
Pengarang: Robin Sharma
Penulis Krisna Arya
|
Editor Novia Putri Anindhita

Dunia saat ini sedang menghadapi berbagai krisis, mulai dari ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, hingga ketegangan geopolitik.

Banyak orang merasa tertekan, kehilangan arah, dan bertanya-tanya bagaimana cara bertahan dalam situasi yang tidak menentu ini.

Melihat keadaan ini, Robin Sharma, dalam bukunya The Saint, the Surfer and the CEO, berusaha memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana seseorang dapat tidak hanya cara bertahan, tetapi juga cara mengubah dunia, yang mana haruslah berawal dari diri sendiri.

Sinopsis The Saint, the Surfer and the CEO

Buku The Saint, the Surfer and the CEO bercerita tentang Jack Valentine, pria berumur 30-an yang mengalami kecelakaan.

Tak disangka, peristiwa yang dianggap paling buruk, mengantarnya pada peristiwa paling baik dalam hidupnya.

Pertemuannya dengan 3 sosok penting: Orang Suci, Peselancar, dan CEO, secara bertahap, memaksanya melihat kembali setiap hubungan dalam hidup: dengan dirinya sendiri dan dunia luar.

Buku ini mengajarkan tiga pilar utama dalam perjalanan hidup: pencerahan spiritual (The Saint), menjalani hidup dengan kebebasan (The Surfer), dan kepemimpinan serta tanggung jawab (The CEO).

Ketiga pilar ini sangat relevan dengan keadaan dunia saat ini dan dapat menjadi pedoman bagi siapa saja yang ingin menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana.

1. Pencerahan Spiritual: Kembali ke Diri Sendiri (The Saint)

Di tengah dunia yang semakin penuh konflik dan kesenjangan, banyak orang kehilangan kedamaian batin.

Ketidakadilan sosial, keserakahan, dan perpecahan politik membuat banyak individu merasa putus asa.

Robin Sharma, melalui karakter The Saint, mengajarkan bahwa kedamaian sejati berawal dan harus dimulai dari dalam diri.

Beberapa prinsip yang diajarkan dalam bagian ini meliputi:

  • Refleksi Diri: Meluangkan waktu untuk introspeksi dan memahami apa yang benar-benar penting dalam hidup.
  • Kesadaran Penuh (Mindfulness): Belajar hadir sepenuhnya dalam setiap momen, tidak terjebak dalam kekhawatiran masa depan atau penyesalan masa lalu.
  • Kehidupan Berbasis Nilai: Mengembangkan kebijaksanaan, kasih sayang, dan sikap rendah hati sebagai panduan dalam menjalani kehidupan.

Ketika dunia tampak penuh kekacauan, kita dapat menemukan ketenangan dengan kembali ke diri sendiri dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.

Ini adalah langkah awal dalam menciptakan perubahan yang lebih besar di sekitar kita.

2. Menjalani Hidup dengan Kebebasan dan Kebahagiaan (The Surfer)

Banyak orang terjebak dalam tekanan hidup, baik itu dalam pekerjaan, tuntutan sosial, atau ekspektasi keluarga.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

The Surfer dalam buku ini mengajarkan bahwa hidup harus dijalani dengan kebebasan, kegembiraan, dan keberanian untuk mengikuti kata hati atau passion.

Di dunia yang penuh ketidakpastian, kita dapat belajar dari prinsip-prinsip berikut:

  • Melihat Keajaiban: Keajaiban bisa sesederhana melihat hal-hal baru dari perspektif yang lebih tinggi; melihat masalah dari sisi yang lain untuk mengatasinya.
  • Mengurangi Beban Emosional: Melepaskan rasa takut, beban masa lalu, dan kecemasan masa depan yang menghambat kebahagiaan.
  • Menjalani Hidup Sesuai Panggilan: Berani mengambil risiko dan mengejar impian yang benar-benar selaras dengan jati diri kita, yang berguna bagi dunia.

Dengan menerapkan konsep ini, kita bisa menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang dan menemukan kebahagiaan meskipun dunia sedang tidak baik-baik saja.

3. Kepemimpinan dan Tanggung Jawab (The CEO)

Saat ini, dunia mengalami krisis kepemimpinan di berbagai sektor.

Banyak pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kesejahteraan bersama sehingga menimbulkan konflik.

Tentu saja, yang menjadi korban dari keserakahan ini adalah warga sipil.

Robin Sharma menekankan bahwa menjadi seorang pemimpin ternyata amatlah sederhana sehingga bisa dilakukan setiap orang dalam keseharian.

The CEO dalam buku ini mewakili sosok yang berintegritas, senang melayani orang lain, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Berikut adalah beberapa prinsip kepemimpinan yang relevan:

  • Memimpin dengan Keteladanan: Menjadi inspirasi bagi orang lain melalui tindakan, bukan hanya kata-kata.
  • Mengutamakan Kepentingan Bersama: Berusaha menciptakan solusi yang bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya untuk diri sendiri maupun kelompok kepentingannya saja.
  • Mengembangkan Kecerdasan Emosional: Memahami dan mengelola emosi sendiri, serta berempati terhadap orang lain.

Dunia membutuhkan lebih banyak pemimpin yang peduli dan bertindak berdasarkan nilai-nilai moral.

Dengan menjadi pemimpin dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Kesimpulan: Mengubah Dunia Dimulai dari Diri Sendiri

Buku The Saint, the Surfer and the CEO mengajarkan bahwa perubahan sejati harus dimulai dari dalam diri.

Saat dunia menghadapi tantangan besar, kita memiliki pilihan: larut dalam keputusasaan atau menjadi agen perubahan dengan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan Sharma.

  1. Temukan kedamaian batin dengan refleksi dan kesadaran penuh.
  2. Hargai hidup dengan menjalani setiap momen dengan kebebasan dan keberanian.
  3. Jadilah pemimpin yang bertanggung jawab dan berintegritas.

Ketika semakin banyak individu menerapkan prinsip-prinsip ini, perlahan-lahan, satu langkah kecil pada satu waktu, dunia akan berubah menjadi tempat yang lebih baik.

Yuk, segera baca dan dapatkan buku The Saint, the Surfer and the CEO di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau