Kondisi pandemi belum juga usai dan memaksa setiap orang untuk menjalankan kebiasaan baru, salah satunya dengan bekerja atau belajar dari rumah.
Rasa terjebak, tak punya harapan, dan tak bersemangat, lazim kita rasakan disebabkan oleh situasi yang serba sulit.
Keadaan ini bisa menimbulkan stres bagi kita karena harus menyesuaikan diri dengan hal-hal baru.
Menurut Dr. Hans Selye, yang kerap dijuluki Bapak Penelitian Stres, stres didefinisikan sebagai respons nonspesifik tubuh atas apa yang diterimanya. Baca selengkapnya terkait Macam-macam Penyakit Mental.
Stres adalah upaya yang dilakukan pikiran dan tubuh kita untuk menyesuaikan diri dengan respons yang melibatkan sistem saraf, sistem peredaran, sistem kekebalan, dan organ tubuh lainnya.
Stres adalah perasaan yang normal terjadi dan dapat dipicu oleh berbagai hal, misalnya stres karena pekerjaan, masalah hubungan atau relasi, tekanan akademik, sampai pengalaman kegagalan.
Namun, studi yang ditemukan oleh Ohio State University memperlihatkan bahwa jika kita terpapar stres berkepanjangan yang terus menerus, hal itu dapat menimbulkan masalah serius pada kesehatan kita.
Stres yang dibiarkan bisa membahayakan seluruh kesejahteraan kita, bukan hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi keseimbangan emosional, dan psikologis kita juga dapat terganggu.
Selain itu, stres berat dapat menurunkan kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan berfungsi secara normal.
Kita semua pernah menghadapi stres dalam pekerjaan dan hidup kita, tetapi stres belum tentu buruk.
Stres juga kerap menjadi motivasi kita untuk meraih target atau hal-hal yang ingin kita capai.
Oleh karena itu, agar stres tetap pada kadar normal dan tidak membahayakan, kita perlu manajemen stres yang efektif sehingga kita bisa lebih sehat dan produktif.
Lalu bagaimana mengelola stres yang efektif? Menurut Dale Carnegie, situasi stres dapat ditangani dengan cara berikut ini.
Kita mempunyai cara tersendiri untuk meredakan ketegangan yang mendera, misalnya dengan cara bercerita pada orang lain, melakukan yoga, atau bermetasi dan berdoa.
Namun ada kalanya kita menyalurkan rasa stres dengan cara yang keliru seperti marah-marah, mengumpat, dan menyalahkan orang lain.
Penyaluran stres seperti ini tidak hanya menimbulkan masalah dengan orang lain, tetapi juga memperparah stresnya sendiri.
Kita perlu mendisiplinkan diri dengan memilih cara penyaluran stres yang baik bagi tubuh sekaligus melatih kontrol diri.
Merawat diri sendiri adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan, dan orang yang sehat memiliki kemungkinan yang lebih kecil terkena stres.
Kelalaian merawat kesehatan tubuh dapat memicu stres yang berkepanjangan.
Misalnya bagi Anda yang punya masalah berat badan, menerapkan diet dan pola makan yang sehat dapat menjadi salah satu cara merawat diri dengan penuh kasih.
Dengan tubuh yang sehat dan terawat, kita akan mampu mengurangi ketegangan dan dapat menangani banyak aspek yang sebelumnya menimbulkan stres.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Baca juga: Cara Mengatasi Stres
Sebagian besar pakar stres sependapat bahwa bila seseorang diterpa stres, relaksasi adalah terapi langsung yang paling efektif.
Cara orang berelaksasi tergantung pada keadaan saat stres terjadi dan metode relaksasi yang cocok dengannya.
Salah satu teknik yang bisa diterapkan misalnya setiap kali merasakan tekanan yang berlebih, kita dapat mencoba meninggalkan pekerjaan tersebut untuk sesaat.
Kita sejenak meninggalkan meja kerja, lalu berjalan-jalan kecil, mencari udara segar di tengah alam terbuka, atau sejenak melakukan hobi yang kita sukai.
Meninggalkan tempat yang menimbulkan stres memberi kesempatan pada pikiran Anda untuk menyegarkan diri dan membantu meredakan ketegangan.
Olahraga ringan seperti push up, sit up, squat, jumping jacks, skipping, adalah cara yang baik untuk mengurangi stres.
Selain itu, latihan pernapasan juga perlu dilakukan secara berkala untuk mengurangi stres dengan cara bernapas dalam-dalam melalui hidung dan lepaskan secara perlahan melalui mulut.
Lakukan latihan itu beberapa kali dan perhatikan bagaimana seluruh badan kita bereaksi dan mulai rileks.
Ketika kita mengalami tekanan, sulit bagi kita untuk melihat sisi humor pada sebuah situasi.
Akan tetapi, ketika kita menengok ke belakang melihat hal-hal yang pernah membuat kita stres, kita sering menertawakannya.
Gelak tawa bisa bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit fisik maupun stres.
Orang-orang yang memiliki rasa humor berkemungkinan terkena stres lebih kecil daripada orang-orang yang rasa humornya sedikit.
Mengurangi stres bisa juga dilakukan dengan cara membicarakan masalah dengan teman dekat.
Dengan mengeluarkan segala unek-unek pada orang lain, kita bisa menjernihkan hal-hal yang mengganjal dalam pikiran.
Terkadang stres sangat membebani sehingga kita tidak dapat mengatasinya sendirian.
Ketika hal itu terjadi, kita dapat meminta bantuan orang lain seperti teman, sahabat, atau profesional seperti psikolog.
Selain cara mengelola stres yang sudah Anda baca di atas, Dale Carnegie dalam bukunya yang berjudul “Petunjuk Hidup Bebas Stres dan Cemas” memformulasikan bagaimana mengembangkan sikap mental yang positif.
Lewat buku ini, Dale Carnegie memberikan kita solusi tentang bagaimana mengurangi kecemasan, menaklukan rasa takut, menghilangkan keletihan, dan mengurangi tekanan waktu.
Paparan yang disajikan Dale selalu disertai dengan contoh kasus atau situasi yang dialami oleh seseorang sehingga kita dapat bercermin darinya.
Selain itu, buku ini memberikan tahapan-tahapan yang mudah, praktis, dan jelas, agar kita bisa menjalani hidup bebas stres dan rasa cemas.