Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jauhilah Sifat Sombong dan Jangan Menjadi Batu Sandungan Bagi Orang Lain!

Kompas.com - 27/09/2023, 18:00 WIB
Buku Batu Sandungan  Sumber Gambar: Dok. Bhuana Ilmu Populer Buku Batu Sandungan 
Rujukan artikel ini:
Batu Sandungan
Pengarang: Dedi Mahardi
|
Editor Ratih Widiastuty

Kesombongan merupakan sikap maupun tindakan yang tidak baik di mata masyarakat dan tak layak untuk ditiru.

Tuhan pun tidak pernah mengajari umatnya untuk sombong.

Kita pasti pernah atau sering melihat orang sombong dalam sikap dan perilakunya sehari-hari.

Atau jangan-jangan di antara kita punya keluarga atau teman yang bersikap sombong.

Kesombongan itu dapat berupa memamerkan harta, tidak mau menyapa orang lain, merasa paling pintar, dan menganggap orang lain itu rendah.

Hal-hal seperti itu pastinya sering kita jumpai dalam kehidupan ini.

Dari sikap sombong tersebut, tentu di antara kita tidak menyukainya bahkan merasa tidak senang terhadapnya.

Menurut buku Batu Sandungan, sifat sombong juga sering menjadi penyebab jalan hidup seseorang tersandung bahkan terjatuh ke lembah yang hina.

Karena orang yang menyombongkan diri itu biasanya berkeinginan dipuji atau dipuja melebihi kepatutan yang dia perbuat atau yang ada pada dirinya sehingga ada celah kosong antara kenyataan dan keinginan.

Celah kosong itulah yang kemudian menjatuhkannya.

Buku Batu Sandungan diterbitkan oleh penerbit Bhuana Ilmu Populer dan merupakan karya dari Dedi Mahardi, seorang best motivator dan innovator yang telah banyak menerbitkan buku best seller.

Bukunya yang ke-27 ini dikemas dalam bentuk narasi, quotes, dan ilustrasi menarik di setiap pembahasan.

Akibat Buruk dari Kesombongan

Dalam bukunya, Dedi Mahardi memaparkan beberapa akibat buruk dari kesombongan, di antaranya:

1. Mengabaikan Hal Kecil

Orang yang sombong itu biasanya suka mengabaikan atau menganggap enteng orang-orang kecil dan masalah-masalah kecil.

Padahal kadang kala orang kecil atau hal-hal kecil tersebut sering menjadi penentu keberhasilan atau jadi penentu terhindar dari musibah yang besar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Menjauhkan Teman Dekat

Menjauhkan teman yang dekat karena semua manusia normal tidak ada yang mau bergaul apalagi akrab dengan orang yang sombong.

Di samping merasa tidak nyaman mungkin juga karena khawatir dikira orang lain juga bersifat sombong karena berteman dengan orang sombong.

3. Mengundang Musuh Tak Diundang

Kesombongan juga dapat berakibat mendatangkan musuh yang tak diundang karena mungkin saja ada orang yang tersinggung atau tidak suka dengan sifat sombong tersebut.

Walaupun mungkin secara pribadi tidak ada persoalan atau kejadian yang menjadikan seseorang memusuhi orang sombong, tetapi secara rasa muncul rasa sangat tidak suka.

4. Sulit Berkomunikasi

Kesombongan juga sering berakibat sulit berkomunikasi dengan orang lain karena biasanya kesombongan itu juga tercermin dari perkataan sehingga sulit dapat diterima dengan baik oleh orang lain.

Orang sombong tersebut biasanya suka menguasai pembicaraan, tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk bicara dan tidak mau mendengarkan orang lain.

Padahal dalam ilmu komunikasi bahwa pembicara yang baik adalah yang bisa bicara dari sudut pandang orang lain dan untuk mengetahui sudut pandang lain, tentu saja harus mendengarkan orang lain terlebih dahulu.

5. Sulit Mengembangkan Networking

Kesombongan berakibat sulit membangun net­working atau jaringan atau komunitas karena kesulitan berkomunikasi.

Padahal hasil penelitian ternyata 80% faktor sukses ditentukan oleh faktor komunikasi dan networking sehingga kedua hal ini menjadi batu sandungan yang menghambat atau dapat menjatuhkan.

6. Dicari Orang Kelemahan/Keburukan

Kesombongan juga akan memancing orang yang tidak suka untuk mencari kelemahan atau keburukan dan mencela dengan tujuan untuk menjatuhkan si sombong.

Dan yang berbahaya adalah jika yang tidak suka tersebut belum menemukan cela atau keburukan si sombong kemudian membuat atau menyebarkan fitnah untuk bisa menjatuhkan si sombong.

Dari 6 akibat buruk kesombongan itu, alangkah baiknya kita terus belajar dan berbenah diri untuk menghindari kesombongan dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Penulis berharap buku Batu Sandungan dapat menginspirasi semua orang untuk selalu berhati-hati dan rendah hati sehingga dapat melihat dan menghindari batu sandungan sekecil apa pun.

Guna menghindari diri agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, Anda bisa mempelajari pembahasan dalam bab lain selain kesombongan, seperti mengetahui pentingnya kejujuran, membiasakan kedisiplinan, mengurangi ketidaksabaran, dan sebagainya yang telah dibahas secara lengkap dalam buku Batu Sandungan.

Yuk, baca selengkapnya e-book Batu Sandungan di aplikasi Gramedia digital dan dapatkan diskon untuk berbagai e-book pilihan yang bisa kamu gunakan selama periode promo masih berlaku.

Selamat membaca!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau