Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Salah, Ini Bedanya Sikap Percaya Diri dan Sombong yang Perlu Kamu Pahami

Kompas.com - 29/03/2022, 10:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Percaya Diri Harga Mati
Pengarang: Denieda Fanun
|
Editor Almira Rahma Natasya

Sikap percaya diri merupakan salah satu kepribadian penting yang perlu kamu miliki untuk bisa meraih kesuksesan.

Namun sayangnya, sikap ini memiliki perbedaan yang cukup tipis dengan perilaku sombong sehingga kerap disalahartikan oleh orang lain.

Jika tidak berhati-hati pun, seseorang yang ingin menumbuhkan sikap percaya diri justru menunjukkan kesombongan yang membuatnya jadi tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya.

Agar kamu tidak salah menilai orang dan juga tidak terjerumus ke dalam sifat sombong, berikut adalah perbedaannya dengan sikap percaya diri yang perlu kamu pahami.

Perbedaan dari Sikap Percaya Diri dan Sombong

1. Perbedaan dalam Pola Pikir

Orang yang memiliki kepercayaan diri cenderung lebih fokus dengan pencapaian dirinya sendiri, tanpa perlu membanding-bandingkannya dengan orang lain.

Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka bisa melakukan suatu hal dengan baik tanpa merendahkan kemampuan orang lain.

Sedangkan orang yang sombong akan menganggap dirinya adalah yang terbaik dengan mencari perbandingan untuk menunjukkan kemampuannya.

Mereka seakan mengalami kepuasan jika bisa membuat orang lain merasa lebih rendah dibandingkan mereka.

Orang yang sombong akan tampak mencari-cari validasi atas kemampuannya dari orang lain, sedangkan orang yang percaya diri akan fokus pada pemikirannya sendiri untuk melakukan yang terbaik.

2. Perbedaan dalam Menanggapi Pencapaian

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa orang yang sombong senang mencari validasi dari orang lain akan kehebatannya, sehingga mereka cenderung suka melebih-lebihkan dan menggembar-gemborkan mengenai pencapaian yang telah mereka raih.

Mereka akan menceritakan segala kesuksesannya kepada orang lain agar orang-orang mengetahui kemampuannya.

Orang yang memiliki sifat sombong baru akan merasa bangga jika ada orang lain yang terkesan atau kagum kepada dirinya.

Sebaliknya, orang yang percaya diri tidak membutuhkan validasi dari orang lain dan sudah merasa puas akan pencapaiannya sendiri.

Ketika meraih sebuah kesuksesan bahkan sekecil apapun, orang yang percaya diri akan merasa senang dan mensyukuri penghargaan tersebut untuk semakin mengembangkan diri tanpa perlu menceritakannya secara berlebihan kepada orang lain.

3. Perbedaan dalam Menghadapi Kritik

Orang yang sombong selalu merasa bahwa dirinyalah yang paling benar, sehingga tidak senang jika ada orang yang memberi kritik atau masukan kepadanya.

Mereka akan menolak mentah-mentah pendapat yang diberikan oleh orang lain dan bersikukuh mempertahankan pendapatnya sendiri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal ini berbeda dengan orang yang memiliki sikap percaya diri.

Mereka biasanya memiliki pikiran yang lebih terbuka dan menganggap kritik sebagai masukan yang bisa membangun mereka agar menjadi individu yang lebih baik lagi.

Meskipun memiliki keyakinan akan kemampuannya, namun orang yang percaya diri juga tidak mudah merasa puas dan memiliki kegigihan untuk terus meningkatkan kualitas diri.

4. Perbedaan Saat Mengalami Kegagalan

Orang yang memiliki sikap percaya diri bisa memaknai sebuah kegagalan dengan lebih bijak, sehingga mereka biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit kembali.

Mereka memahami bahwa kegagalan merupakan hal manusiawi yang dialami oleh setiap orang dan menggunakannya sebagai pembelajaran berharga untuk semakin berkembang.

Namun, bagi seseorang yang memiliki sifat sombong, kegagalan merupakan suatu hal yang memalukan dan bisa membuat mereka merasa terpuruk.

Pikiran mereka biasanya akan dipenuhi dengan persepsi negatif bahwa orang-orang sedang menertawakan kegagalannya, meskipun pada kenyataannya tidak ada yang melakukan hal tersebut.

Mereka akan sulit menemukan motivasi dari dalam diri untuk bisa bangkit kembali karena selama ini validasi dari orang lain lah yang membuat mereka senang.

Nah, itulah beberapa perbedaan dari sikap percaya diri dan sombong, apakah kamu bisa mengidentifikasi kamu termasuk yang mana?

Buku Percaya Diri Harga Mati yang ditulis oleh Denieda Fanun akan membantu kamu untuk mengenali diri dan mendorong agar kamu memiliki sikap percaya diri yang dibutuhkan untuk bisa mencapai kesuksesan.

Menurut penulis, salah satu hal penting yang membedakan seseorang yang memiliki sikap percaya diri adalah mereka bisa melihat kesempatan dari setiap kesulitan yang dialami.

Sebelum membahas mengenai tips untuk membangun rasa percaya diri, penulis terlebih dahulu akan mengenalkan kamu kepada empat tipe kepribadian, yaitu sanguin, koleris, melankolis, dan plegmatis.

Dengan mengenali tipe kepribadian yang kamu miliki, maka akan lebih mudah bagi kamu untuk bisa mencari penyebab dari rasa minder yang membuat kamu menjadi seseorang yang tidak percaya diri.

Setelah mengetahui penyebabnya, barulah kamu bisa menangani dan mengatasi perasaan tidak percaya diri yang selama ini kamu miliki dengan melakukan langkah-langkah yang dibagikan di dalam buku.

Kamu bisa mendapatkan buku Percaya Diri Harga Mati ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau