Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Rendah Hati dan Rendah Diri Serta Cara Mengubahnya

Kompas.com - 24/12/2021, 10:11 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Better Me: Sebuah Seni untuk…
Pengarang: Anna Silvia
|
Editor Almira Rahma Natasya

Istilah rendah hati dan rendah diri sudah sangat sering kita dengar, tapi tahukah kamu jika kedua istilah tersebut memiliki arti atau makna yang berbeda dan bisa dibilang sangat jauh bertentangan?

Kalimat seperti “Aku mah apa atuh, cuma butiran rengginang,” merupakan salah satu bentuk dari sikap rendah diri yang biasanya muncul pada orang-orang yang merasakan insecure di dalam dirinya.

Sebaliknya, sikap rendah hati adalah perasaan yang menganggap dirinya setara, tidak lebih tinggi ataupun lebih rendah dengan orang lain, sehingga tidak menunjukkan kesombongan maupun rendah diri.

Bisa dibilang, rendah hati adalah sikap yang harus kita terapkan pada diri sendiri.

Dengan mengubah sikap rendah diri yang biasanya hanya merugikan diri sendiri, baik secara mental maupun fisik yang menghambat proses dalam kehidupan.

Sementara dengan perasaan rendah hati, kita mampu melihat sudut pandang setiap orang yang mampu membuat kita dapat menghargai pendapat serta perasaan orang lain tanpa merasa lebih baik ataupun superior.

Namun, bagaimana caranya agar kita bisa mengubah sikap rendah diri menjadi rendah hati? Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengubahnya.

Cara Mengubah Rendah Diri Menjadi Rendah Hati

1. Memiliki Self Esteem yang Sehat

Agar mampu menghilangkan sikap rendah diri yang kerap muncul, diperlukan self esteem yang sehat untuk mengusirnya di dalam diri kita sehingga mampu menghadirkan sikap rendah hati.

Namun, apa self esteem itu sendiri? Self esteem adalah perasaan, cara, dan pikiran seseorang terhadap diri sendiri atau bisa disebut juga sebagai harga diri yang tentunya tidak boleh berlebihan juga.

Dengan memiliki self esteem yang sehat, kita mampu melihat diri sendiri secara utuh dan mengoreksi apa yang perlu ditingkatkan serta diperbaiki lagi agar mampu menjadi sosok yang rendah hati.

2. Tingkatkan Rasa Optimis agar Tidak Merasa Selalu Minder

Rendah diri biasanya selalu dibarengi dengan perasaan pesimis yang membuat hati dan pikiran menjadi takut, cemas, dan khawatir, sehingga menghambat perkembangan diri kita.

Oleh karena itu, tingkatkan rasa optimistis agar mampu melihat kualitas diri sendiri, alih-alih merasa rendah diri dengan pencapaian orang lain agar kita mampu mendapatkan perasaan rendah hati.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Optimis berarti kita harus selalu berpikir positif terhadap hal apa pun untuk menghindari munculnya rasa minder yang menghalangi perasaan rendah hati untuk hadir.

3. Hilangkan Sifat Sering Memamerkan Apa pun yang Kamu Raih

Orang yang mempunyai perasaan rendah diri biasanya sering memamerkan apa pun yang mereka capai untuk mendapatkan pengakuan dari banyak orang akan kualitas diri mereka.

Hal ini bisa dibilang menjadi kontradiksi bagi sikap rendah hati yang memang pada dasarnya tidak sombong dan tidak merasa perlu untuk diakui oleh orang banyak, tapi cukup dengan pengakuan dari diri sendiri.

Maka dari itu, hilangkan sifat pamer yang kerap hadir jika ingin mengubah sikap rendah diri menjadi rendah hati, karena dengan memamerkan apa pun yang kamu miliki rasanya akan sulit untuk menghilangkan perasaan minder.

4. Kurangi Mengeluh, Perbanyak Bersyukur

Perasaan rendah diri biasanya sering memunculkan keluhan terhadap kehidupan karena merasa hidup orang lain terlihat lebih beruntung daripada diri sendiri.

Sementara jika ingin mendapatkan perasaan rendah hati, kunci utamanya adalah dengan bersyukur akan hal sekecil apa pun yang terjadi dalam hidup kita, tanpa memandang atau membandingkannya dengan kehidupan orang lain.

Diperlukan usaha yang keras untuk mengurangi keluh kesah yang memang wajar muncul di dalam diri, tapi usahakan keluhan-keluhan tersebut tidak mendominasi kehidupan agar mampu menjadi sosok yang rendah hati.

Setelah menyimak keempat cara mengubah perasaan rendah diri menjadi rendah hati, kamu juga bisa membaca satu rekomendasi buku berikut ini untuk semakin menguatkan tekad dan usaha untuk melakukannya.

Buku Better Me: Sebuah Seni untuk Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri adalah buku yang cocok untuk menginspirasi kamu dalam usaha mengubah sikap rendah diri menjadi rendah hati.

Buku ini berisi kunci hidup yang berdasarkan pengalaman penulis ketika mengalami depresi sejak kecil untuk mengubah hidupnya menjadi orang yang berpikiran positif dan bahagia.

Di sini kamu akan membaca pembahasan tentang segala tahap untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri, seperti self-love, law of attraction, mengubah pola pikir penuh syukur, hingga mengatasi overthinking.

Sudah tidak sabar ingin membacanya? Tenang, buku ini sudah bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com.

Ini saatnya berusaha mengubah diri sendiri menjadi versi terbaikmu!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau