Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian, Sejarah, dan Karakteristik Masyarakat Madani yang Perlu Kamu Ketahui

Kompas.com - 06/01/2025, 10:00 WIB
Karakteristik Masyarakat Madani Sumber Gambar: Freepik.com Karakteristik Masyarakat Madani
Rujukan artikel ini:
Masyarakat Madani
Pengarang: Thich Nhat Hanh
Penulis Okky Olivia
|
Editor Laila Wulanalfi

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki keterkaitan satu sama lain karena terhubung oleh tradisi, sistem, dan hukum yang sama dalam sebuah wilayah tertentu.

Sistem dan hukum yang ada dalam masyarakat biasanya mencerminkan perilaku para individunya karena dalam hal ini individu adalah orang-orang yang terikat dengan hukum dan sistem tersebut.

Seiring dengan peradaban yang semakin maju, ada sebuah istilah baru yang berhubungan dengan masyarakat yakni civil society atau bisa diartikan juga sebagai masyarakat madani.

Masyarakat madani adalah sebutan untuk masyarakat yang memiliki peradaban yang lebih maju dibandingkan masyarakat pada umumnya.

Konsep masyarakat madani diciptakan oleh Dato Sri Anwar Ibrahim pada tahun 1995, beliau menyebutkan bahwa masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang subur, dengan masyarakatnya yang memiliki kesadaran tentang pentingnya adab, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pengertian, sejarah terbentuknya, dan karakteristik masyarakat madani yang perlu kamu ketahui.

Pengertian Masyarakat Madani

Seperti yang sudah dijelaskan, masyarakat madani adalah sebuah sistem yang subur, bahwa terdapat kebebasan individu dan masyarakatnya memiliki stabilitas yang sangat seimbang satu sama lain.

Selain itu, masyarakat madani juga bisa diartikan sebagai golongan masyarakat yang berperikemanusiaan, beradab, menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan, dan tentunya juga unggul dalam hal yang berkaitan dengan teknologi.

Ada beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli, yaitu:

1. Hefner

Masyarakat madani adalah sebuah komunitas masyarakat yang memegang nilai-nilai demokratis dan memiliki pemikiran yang lebih heterogen.

Dalam hal ini, masyarakat diharapkan bisa mengorganisasi dirinya sendiri dan memiliki kesadaran untuk mewujudkan peradaban yang maju.

Dengan begitu, mereka nantinya mampu berpartisipasi dan mengatasi berbagai macam masalah global yang cukup kompleks dan penuh persaingan.

2. Mahasin (1995)

Dalam Bahasa Inggris, masyarakat madani adalah terjemahan dari kata civil society.

Istilah civil society ini berasal dari Bahasa Latin yakni civil yang artinya kota dan society yang artinya masyarakat.

Dengan begitu, masyarakat madani bisa diartikan sebagai sebuah kelompok atau komunitas masyarakat yang sudah memiliki pemikiran tentang peradaban yang maju.

3. Hall (1998)

Hall mengatakan bahwa masyarakat madani memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan demi membentuk sebuah peradaban yang maju.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sejarah Masyarakat Madani

Jika ingin mencari akar sejarah terbentuknya masyarakat madani, kamu bisa mengetahuinya melalui kehidupan masyarakat pada masa Yunani Kuno karena orang yang pertama kali mencetuskan istilah civil society adalah Cicero, seorang orator di zaman Yunani Kuno.

Menurut Cicero, civil society adalah sebuah komunitas politik yang memiliki adab dan berperilaku baik, hal ini biasanya lebih banyak dicontohkan oleh masyarakat kota, sebab mereka lebih memiliki aturan tentang hukum dan budaya untuk mensejahterakan kotanya sendiri.

Selain itu, konsep masyarakat madani juga tidak hanya mengacu pada istilah civil society saja, melainkan juga pada konsep kota Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW sehingga masyarakat madani memiliki adab dan ilmu yang tinggi.

Dalam buku First Written Constitutions in The World karya Hamidullah, Madinah memiliki piagam yang tercatat sebagai piagam pertama dalam sejarah umat manusia.

Dalam Piagam Madinah tersebut, tertulis sebuah aturan tentang hak-hak sipil yang saat ini sedang banyak diributkan, terutama yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sekitar.

Hak-hak sipil ini sekarang lebih dikenal dengan istilah Hak Asasi Manusia atau HAM, jadi bisa dikatakan kalau Piagam Madinah sudah lebih dulu menjelaskan tentang HAM jauh sebelum adanya Deklarasi Universal PBB, Revolusi Prancis, atau Deklarasi Kemerdekaan Amerika.

Di masa sekarang, sudah banyak dilakukan usaha oleh pemerintah untuk menciptakan masyarakat madani di suatu wilayah, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Sayangnya, hal tersebut tidak mudah untuk diwujudkan kalau hanya diusahakan oleh satu pihak saja, jadi dalam hal ini, masyarakat dan pemerintah harus saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Masyarakat harus mau belajar untuk memperbaiki adab dan perilakunya sehari-hari, dan tidak lupa juga untuk memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di sisi lain, masyarakat juga membutuhkan seorang pemimpin yang bijaksana, bisa dipercaya, dan bisa membuktikan kalau dirinya adalah seseorang yang bisa memperbaiki kehidupan masyarakatnya.

Karakteristik Masyarakat Madani

Ada beberapa karakteristik masyarakat madani yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya, simak penjelasannya berikut ini:

  1. Hubungan antar individu dan kelompok terjalin dengan baik dan eksklusif.
  2. Dalam kehidupan masyarakat madani, kekuasaannya bersifat menyebar sehingga tidak ada pihak yang mendominasi pihak lainnya.
  3. Masyarakatnya memiliki kreativitas dan kesadaran penuh untuk terus berkembang.
  4. Memiliki program pembangunan yang didominasi oleh pemerintah dan program pembangunan lain yang juga didominasi oleh kelompok masyarakat itu sendiri.
  5. Memiliki kesetiaan dan loyalitas antar satu individu dengan individu lainnya, sehingga tidak ada satupun yang lebih memprioritaskan kepentingan dirinya sendiri.
  6. Memiliki keimanan dan kepercayaan pada Tuhan. Mereka adalah masyarakat yang memiliki agama dan menempatkan hukum-hukum ketuhanan sebagai salah satu pondasi yang mengatur kehidupan mereka.
  7. Memiliki kehidupan yang tentram dan damai, sebab semua masyarakat madani mampu menghormati dan menghargai orang lain.
  8. Saling tolong menolong tanpa harus ikut campur dengan urusan internal seseorang.
  9. Memiliki peradaban yang tinggi. Mereka punya kecintaan pada ilmu pengetahuan dan mempergunakan keahliannya untuk masa depan dirinya dan masyarakatnya.
  10. Memiliki akhlak yang mulia dan toleransi yang tinggi. Mereka tidak akan terganggu dengan orang lain yang memiliki perbedaan dalam hal apapun.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai masyarakat madani mulai dari sejarah, pengertian, sampai karakteristik masyarakatnya.

Kalau kamu masih ingin tahu lebih dalam mengenai kehidupan masyarakat madani, kamu bisa membaca buku karya Thich Nhat Hanh yang berjudul Masyarakat Madani.

Buku ini berisi panduan dan tips untuk memperbaiki diri dan membangun solidaritas yang baik antar masyarakat di sekitarmu.

Tidak hanya di masyarakat, buku ini juga berisi cara-cara terbaik agar hubunganmu selalu berjalan baik terutama dengan keluarga dan orang-orang terdekat.

Setelah membaca teori tentang masyarakat madani di artikel ini, kamu bisa lanjut membaca buku ini untuk mengetahui bagaimana gambaran konsep masyarakat madani yang sesungguhnya.

Buku ini bisa kamu segera kamu pesan melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau