Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Perlu Rukun dengan Tetangga? Ternyata Ini Alasannya

Kompas.com - 13/01/2023, 13:00 WIB
Mengapa Kita Perlu Rukun dengan Tetangga Sumber Gambar: Freepik.com Mengapa Kita Perlu Rukun dengan Tetangga
Rujukan artikel ini:
The Book of Menjalin Komunikasi
Pengarang: Alvino Aditya
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Seperti yang sudah kita pahami bersama, manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk saling ketergantungan dengan manusia lainnya.

Hal inilah yang menjadi dasar dan alasan mengapa kita harus terus berusaha berbuat baik dan memetik manfaat hidup rukun dengan sesama.

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan kalau tetangga sekitar rumah adalah saudara yang paling dekat dengan kita, selain keluarga.

Saat membutuhkan bantuan, para tetangga yang akan datang dan memberikan pertolongan, sehingga kita harus rukun dan terus menjaga hubungan baik dengan mereka.

Terutama bagi kita yang tinggal di wilayah permukiman yang padat, kehadiran tetangga pastinya tidak bisa kita hindari begitu saja.

Agar kamu tidak bingung, berikut ini adalah penjelasan mengenai alasan yang membuat kita harus terus rukun dengan tetangga.

7 Alasan Mengapa Kita Harus Rukun dengan Tetangga

1. Hidup Jadi Lebih Tenang

Meskipun kamu adalah orang yang tidak terlalu suka minta tolong pada orang lain jika terkena masalah, kamu harus tetap berhubungan baik dengan para tetangga.

Jika tidak, tetangga akan menganggap kamu sombong atau tidak mau terlibat dengan kehidupan sosial di lingkungan rumah.

Mereka akan menganggap kamu adalah pengganggu, dan kamu tentunya tidak akan bisa hidup rukun dan tenang di rumahmu sendiri.

2. Terbiasa untuk Saling Tolong Menolong

Manusia adalah makhluk sosial yang secara lahiriah pasti akan membutuhkan bantuan dari orang lain, dan yang paling dekat di lingkungan rumah adalah para tetangga.

Saat memiliki masalah, kamu tentunya tidak akan merasa sungkan untuk meminta bantuan dari tetangga jika kamu menjalin hubungan yang baik dengan mereka.

Begitu pun sebaliknya, jika mereka sedang tertimpa masalah, kamu tentunya memiliki kewajiban untuk menolong mereka keluar dari kesulitan yang ada.

3. Belajar Toleransi dan Menghargai Perbedaan

Bersikap individualis dan tidak mau kenal dengan tetangga akan membuatmu menjadi pribadi yang sulit menghargai perbedaan dan tidak pernah belajar bertoleransi.

Padahal, salah satu alasan mengapa kita perlu hidup rukun dengan tetangga adalah supaya kita punya sikap toleransi dan menghargai antar sesama.

Memiliki tetangga dengan berbagai latar belakang akan membuat kita belajar menerima perbedaan adat atau kebiasaan satu sama lain, dari sinilah maka akan tercipta sebuah kerukunan di lingkungan masyarakat.

4. Terjalin Hubungan Komunikasi yang Baik

Bayangkan jika kamu tidak akur dengan tetangga, hubungan komunikasi kalian pasti tidak akan berjalan dengan baik, yang nantinya berakhir jadi saling sindir dan tidak akur.

Tapi jika kamu mau belajar hidup rukun dengan tetangga, hubungan komunikasi diantara kalian pasti akan terjalin dengan baik.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kehidupan tentunya tidak bisa jauh dari yang namanya perselisihan, tapi dengan memiliki hubungan komunikasi yang baik, kamu dan tetanggamu pasti akan lebih mudah untuk saling memaafkan dan mencari solusi dari setiap masalah yang ada.

5. Lingkungan Rumah Menjadi Lebih Aman

Selain petugas keamanan seperti satpam atau hansip, para tetangga juga bisa membantu membuat lingkungan rumah jadi terasa lebih aman.

Jika kamu sedang berada jauh dari rumah, para tetangga secara tidak langsung juga akan membantu mengawasi orang-orang yang terlihat mencurigakan dan ingin mendatangi rumahmu.

Begitupun sebaliknya, kamu juga bisa melakukan hal yang sama dan melaporkan situasi yang mencurigakan pada pihak berwajib.

6. Mengetahui Bagaimana Cara Bermusyawarah

Kalau tidak bisa hidup rukun dengan tetangga, hubungan komunikasi yang baik tentu tidak akan terjalin, sehingga kamu jadi tidak tahu bagaimana caranya bermusyawarah.

Jadi usahakan untuk tidak menjadi orang yang individualis dan tidak peka terhadap sekitar, karena melalui kegiatan musyawarah, kamu akan belajar bagaimana caranya berkomunikasi dan menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ada.

7. Punya Banyak Kegiatan Bersama

Bagi para perempuan, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama tetangga seperti arisan, pengajian, PKK, dan sebagainya, sementara para laki-laki biasanya akan berkumpul pada kegiatan ronda, kerja bakti, rapat RT atau RW, dan sebagainya.

Semua kegiatan ini tentunya bisa kamu ikuti jika kamu mau hidup rukun dengan tetangga yang ada di sekitar rumah.

Sering mengikuti acara kumpul bersama tentunya menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan, karena kamu bisa semakin mengenal dan tahu bagaimana caranya menjalin komunikasi yang baik dengan mereka.

Itulah 7 alasan yang membuat kita harus rukun dengan tetangga, karena pada dasarnya, mereka adalah orang-orang terdekat yang bisa dimintai bantuan jika kita terkena masalah.

Dari sekian banyak alasan diatas, salah satu yang paling penting dan tidak boleh terlewatkan adalah komunikasi.

Memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan memudahkan kita dalam bersosialisasi di lingkungan masyarakat, lingkungan kerja, bahkan di mana pun kita berada.

Sebagai rekomendasi, buku The Book of Menjalin Komunikasi karya Alvino Aditya akan membantu kamu dalam melatih komunikasi dan mengelola hubungan komunikasi dengan orang-orang di sekitarmu.

Buku ini akan mengajarkan bagaimana caranya berkomunikasi yang baik dengan lawan bicara, supaya kedua belah pihak merasa nyaman dan tujuan pembicaraan bisa tersampaikan dengan baik.

Tak hanya itu, buku ini juga berisi cara menciptakan obrolan yang menarik, cara berkomunikasi tanpa ada rasa gugup, cara membedakan gaya komunikasi sesuai dengan lawan bicara, dan masih banyak lagi.

Dengan membaca buku ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga bisa dengan mudah diterima di lingkungan masyarakat.

Buku The Book of Menjalin Komunikasi bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau