Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Hewan Terlambat di Dunia

Kompas.com - 07/02/2023, 13:00 WIB
Hewan Terlambat di Dunia Sumber Gambar: Freepik.com Hewan Terlambat di Dunia
Rujukan artikel ini:
Seri Hewan Laut 10 :…
Pengarang: Setiawan G Sasongko, Kiki…
Penulis Krisna
|
Editor Puteri

Apa yang ada di benak kamu ketika mendengar hewan terlambat di dunia?

Apakah kamu berpikiran bahwa hewan terlambat adalah kura-kura, seperti pada dongeng-dongeng yang sering diceritakan?

Sebenarnya, kura-kura bukanlah hewan terlambat di dunia.

Di dunia ini terdapat banyak sekali hewan yang memiliki pergerakan yang lambat akibat perilaku atau bentuk fisiknya.

Hewan yang bergerak lambat tidak hanya ditemukan di darat, tetapi juga bisa ditemukan di wilayah perairan baik tawar maupun air laut.

Hewan Terlambat di Dunia

1. Anemon Laut

Anemon laut jika dilihat sekilas biasanya dikira tumbuhan karena bentuk tubuhnya yang mirip sekali dengan bunga-bunga di daratan.

Anemon laut bergerak dengan kaki yang disebut pedal disk.

Dalam keadaan terancam, pergerakan anemon laut mencapai kecepatan 0,0001 kilometer per jam.

Namun, ternyata anemon laut juga bisa bergerak lebih cepat karena anemon laut juga tidak jarang menempel dengan kepiting atau kelomang untuk berpindah ke tempat lain.

2. Siput Taman

Siput taman merupakan hewan yang bergerak mengandalkan kaki yang mengayuh di atas lendirnya untuk bergerak, sehingga tak heran jika pergerakan siput ini lambat.

Kecepatan siput taman adalah 0,001 kilometer per jam.

Siput sendiri merupakan hewan yang sering dijadikan ikon hewan lambat selain kura-kura.

Siput mudah ditemukan di gurun pasir, taman, hingga laut yang sangat dalam.

Uniknya di Inggris terdapat lomba balapan siput taman yang diadakan sebagai salah satu acara rutin, bahkan terdapat komunitas untuk balapan siput.

Balapan ini dilakukan oleh dua siput atau lebih yang diletakan begitu saja, siput yang melaju dan melewati garis finish yang sudah ditentukan adalah pemenangnya.

3. Bintang Laut

Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk ke dalam kelas asteroidea.

Bintang laut merupakan hewan yang bergerak bebas merayap sepanjang dasar laut dengan kecepatan 0,009 kilometer per jam.

Bintang laut pada umumnya memiliki lima lengan, namun bintang laut tidak memiliki rangka tubuh untuk sistem pergerakannya sehingga bintang laut bergerak mengandalkan kaki tabung pada bagian lengan bintang ular yang berfungsi sebagai alat bantu makan dan juga sistem vaskular air.

Untuk perlindungan tubuhnya bintang laut memiliki sistem pertahanan dengan bahan kimia pada tubuhnya, misalnya lendir beracun yang ada pada sekujur kulitnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Kuda Laut

Kuda laut merupakan jenis ikan laut dari genus hippocampus yang bisa ditemukan di wilayah perairan tropis dan menengah.

Kuda laut memiliki ukuran 16 milimeter hingga 35 milimeter.

Kuda laut merupakan hewan satu-satunya yang spesies jantannya bisa hamil.

Kuda laut memiliki sirip dorsal pada bagian bawah dan sirip pektoral pada bagian kepala untuk membantunya bergerak.

Kuda laut bergerak dengan kecepatan 0,015 kilometer per jam.

Kuda laut harus terus makan untuk bertahan hidup karena sistem pencernaannya yang sangat cepat sehingga kuda laut dapat memakan 3000 plankton tiap harinya dengan cara menyangkutkan dirinya ke rumput laut atau tanaman lain.

5. Kukang (Sloth)

Kukang adalah hewan penghuni rimba Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang merupakan golongan mamalia.

Kukang juga bisa menjadi habitat bagi hewan lain seperti ngengat, kumbang, kecoa, alga, dan lainnya.

Kukang menghabiskan hampir seluruh hidupnya dengan bergelantungan di pohon dengan tidur hingga 20 jam dalam satu hari.

Kukang memiliki sistem metabolisme yang sangat lambat sehingga sistem adaptasi pada kukang adalah dengan penghematan energi tubuh.

Oleh karena itu, pergerakan kukang sangat lambat, yaitu dengan kecepatan 0,27 kilometer per jam.

Uniknya kukang ketika di darat kesulitan untuk bergerak karena bentuk lengan yang terlalu panjang dan kaki belakang yang lemah menjadi penghalang.

Namun kungkang dapat bergerak tiga kali lebih cepat ketika ia berenang.

6. Kura-Kura Darat

Kura-kura darat merupakan reptil yang menghabiskan seluruh hidupnya di darat, tidak seperti kura-kura lainnya yang sesekali pergi ke perairan.

Kura-kura darat memiliki umur yang paling panjang, yaitu hingga 150 tahun, namun pergerakan kura-kura darat ini termasuk lambat yaitu dengan kecepatan 0,3 kilometer per jam.

Kura-kura darat inilah yang sering dijadikan tokoh pada kisah-kisah binatang seperti pada kisah kura-kura dan kancil.

Hewan seperti kuda laut yang dibahas di atas dapat kamu temukan fakta lainnya seperti bagaimana kuda laut jantan hamil dan proses reproduksinya dalam buku Seri Hewan Laut 10 : Kuda Laut Si Pemilik Baju Zirah.

Dalam buku ini, terdapat banyak fakta unik seputar kuda laut selain pergerakannya yang lambat.

Ada juga fakta unik siput yang dikemas dalam bentuk cerita dan bahasa yang mudah dimengerti sehingga cocok untuk bahan belajar bagi anak-anak untuk menambah wawasan seputar dunia hewannya dengan buku Seri Mengenal Hewan: Cerita Si Siput.

Buku-buku ini bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau