Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati! Inilah yang Terjadi Jika Seseorang Mengalami Diskriminasi

Kompas.com - 26/01/2023, 16:30 WIB
dampak diskriminasi Sumber: freepik dampak diskriminasi
Rujukan artikel ini:
Membangun Kesehatan Mental Keluarga dan…
Pengarang: Julianto Simanjuntak
|
Editor Rahmad

Diskriminasi adalah sebuah tindakan, sikap, serta perilaku yang tidak adil atau tidak seimbang dari seorang individu dan/atau kelompok kepada individu dan/atau kelompok yang lainnya. Ada juga yang mendefinisikan diskriminasi adalah suatu perilaku atau perlakuan tidak adil terhadap seorang individu dan/atau suatu kelompok tertentu.

Terdapat banyak sekali bentuk diskriminasi yang terjadi di dalam masyarakat dan juga negara. Hal ini sering terjadi karena manusia sering memiliki kecenderungan untuk mengkategorikan atau mendiskriminasi dirinya terhadap orang lain.

Pada saat seseorang memperlakukan orang lain dengan cara negatif, maka dapat dikategorikan sebagai diskriminasi. Stigma yang bisa terjadi kalau seseorang mendefinisikan seseorang dengan latar belakang atau status daripada siapa dirinya sendiri sebagai seorang individu.

Misalnya saja, seorang perempuan yang mengurus keluarganya sendiri diberi label “janda” (secara negatif) daripada disebut “single parent” di mana kata tersebut bisa memberikan rasa bangkit seseorang untuk bisa bertahan secara mandiri.

Nah, bagi orang yang mendapatkan label atau korban diskriminasi, stigma sosial yang mereka alami bisa membuat permasalahannya menjadi lebih buruk. Hal ini juga bisa berpengaruh kepada kesehatan mental seseorang yang mengalami diskriminasi.

Jika sudah mempengaruhi kesehatan mental seseorang, maka bisa menyebabkan seseorang mengurung dirinya dan menghindari bantuan yang mereka butuhkan. Lantas, apa saja dampak dari diskriminasi? Simak ulasannya berikut ini.

Dampak Diskriminasi Terhadap Kesehatan Mental

dampak diskriminasi dampak diskriminasi

Diskriminasi adalah sebuah tindakan yang mampu mempengaruhi mental seseorang. Berikut ini adalah dampak bahaya dari diskriminasi serta stigma yang bisa mempengaruhi mental seseorang.

  1. Munculnya perasaan putus asa, malu, dan terisolasi.
  2. Ketidakinginan untuk meminta bantuan atau mendapatkan perawatan dari tenaga ahli.
  3. Kurangnya pemahaman dari sisi keluarga, teman, ataupun orang lain.
  4. Memiliki sedikit peluang untuk pekerjaan atau interaksi sosial dengan orang lain.
  5. Mengalami intimidasi, kekerasan fisik, bahkan pelecehan.
  6. Keraguan diri, keyakinan bahwa seseorang merasa tidak akan pernah mampu mengatasi kondisi yang sedang dialaminya saat ini atau mencapai apa yang diinginkannya dalam hidup.
  7. Memiliki lebih sedikit peluang untuk bisa bekerja, sekolah, melakukan kegiatan sosial, atau bahkan merasa kesulitan dalam menemukan lingkungan tempat untuk tinggal.
  8. Memicu munculnya sektarianisme. Sektarianisme merupakan diskriminasi atau kebencian yang muncul karena adanya perbedaan di suatu kelompok.
  9. Tindakan diskriminasi adalah perbuatan yang bisa mematahkan sendi-sendi kehidupan sosial seseorang atau kelompok yang bisa mengarah kepada perpecahan.
  10. Munculnya sikap penindasan dan otoritarianisme.

Kebanyakan orang yang mengalami masalah kesehatan mental karena perilaku diskriminasi bisa pulih sepenuhnya, atau mereka mampu hidup dan mengelolanya, terutama bagi mereka yang berhasil mendapatkan bantuan sejak dini.

Meski begitu, tidak sedikit orang yang terpengaruh dengan diskriminasi serta stigma sosial yang kuat serta melekat pada kesehatan mental seseorang. Selain itu, orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mental bisa mengalami diskriminasi dalam semua aspek kehidupan yang dijalaninya.

Itulah dampak yang terjadi jika seseorang mengalami diskriminasi. Diskriminasi ternyata mampu berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Seiring perkembangan zaman, kini sudah banyak ilmu di bidang kesehatan jiwa, psikologi, dan konseling yang bertumbuh dengan sangat pesat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Berbagai penelitian serta penemuan obat-obatan juga sudah semakin maju. Jadi, orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental atau gangguan jiwa tidak diidentikan dengan mengalami kerasukan hal gaib.

Untuk membangun sebuah usaha dalam kesehatan mental serta ingin mempelajarinya lebih dalam tentang kesehatan mental, kamu bisa membaca buku Membangun Kesehatan Mental Keluarga dan Masa Depan Anak.

Buku karya Julianto Simanjuntak ini membuka mata para pembacanya untuk mengetahui tentang kesehatan mental yang dialami oleh seseorang. Di dalam buku ini dipaparkan lebih jelas mengenai berbagai jenis kesehatan mental, jenis gangguan jiwa, mulai dari stress, ketergantungan terhadap obat-obatan, sampai ke penyakit skizofrenia.

Buku ini juga memaparkan tentang penanganan setiap gangguan kesehatan mental atau gangguan jiwa, karena setiap gangguan mental memiliki penanganan yang berbeda-beda.

Melalui buku ini, pembaca akan belajar tentang pentingnya sebuah sistem keluarga yang sehat dan fungsi mental keluarga yang sehat terhadap perkembangan mental keluarga sendiri.

Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon



Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau