Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Sejarah dan Tujuan Berdirinya ASEAN yang Harus Kamu Tahu

Kompas.com - 20/12/2022, 13:00 WIB
Tujuan Berdirinya ASEAN  Sumber Gambar: Freepik.com Tujuan Berdirinya ASEAN 
Rujukan artikel ini:
Kamus Hubungan Internasional Dan Diplomasi
Pengarang: Khasan Ashari
|
Editor Puteri

Tujuan berdirinya ASEAN tentunya harus diketahui sebagai bagian dari pengetahuan mengenai organisasi kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara ini.

ASEAN atau Association of Southeast Asian Nation didirikan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967 yang diprakarsai oleh lima negara, yakni Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

ASEAN didirikan sebagai organisasi yang membahas tentang ekonomi dan politik antar 10 negara anggotanya, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Laos, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Secara umum, tujuan dibentuknya ASEAN adalah sebagai wadah untuk bekerja sama secara internasional bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Kepemimpinan dalam organisasi ini pun diberikan secara bergiliran setiap tahunnya melalui rotasi berdasarkan urutan abjad negara-negara anggota ASEAN dalam bahasa Inggris.

Beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui ASEAN meliputi bidang sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, pertanian, industri, perdagangan, hingga perdamaian dan stabilitas antar negara.

Indonesia menjadi salah satu negara pendiri dan anggota ASEAN, sehingga penting sekali rasanya kita sebagai warga negara Republik Indonesia untuk mengetahui sejarah dan tujuan didirikannya ASEAN.

Untuk mengetahui secara lebih lengkap mengenai itu semua, simak penuturannya berikut ini.

Sejarah Berdirinya ASEAN

Terbentuknya organisasi ASEAN dilatarbelakangi oleh adanya keinginan kuat dari para pendirinya untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, stabil, damai dan sejahtera.

Hal ini tercetus karena situasi perang dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Rusia yang secara tidak langsung memberikan dampak yang kuat pada stabilitas keamanan di negara-negara Asia Tenggara.

Selanjutnya, di era 1960’an kawasan Asia Tenggara juga dihadapkan pada potensi rawan konflik mengenai perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar beserta konflik di kawasan Asia Tenggara.

Jika dibiarkan begitu saja tanpa ditindaklanjuti, maka berisiko dapat mempengaruhi stabilitas kawasan Asia Tenggara yang menghambat sektor pembangunan.

Setelah memperoleh kata sepakat, maka lima negara pendiri memutuskan untuk melakukan pertemuan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967 untuk membicarakan berbagai permasalahan dan solusi bagi konflik yang timbul di kawasan Asia Tenggara.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pertemuan tersebut pada akhirnya melahirkan sebuah dokumen yang ditandatangani oleh lima menteri luar negeri negara pendiri yang disebut dengan Piagam ASEAN.

Piagam ASEAN adalah perjanjian yang mengikat secara hukum di antara 10 negara anggota ASEAN yang juga akan turut didaftarkan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa, sesuai dengan pasal 102, paragraf pertama Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Piagam ASEAN sendiri berfungsi sebagai landasan yang kuat agar mencapai Komunitas ASEAN dengan memberikan jaminan status hukum dan kerangka organisasi yang jelas.

Lima menteri luar negeri yang menandatangani Piagam ASEAN ini antara lain ialah Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, Thanat Khoman dari Thailand, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Narciso R. Ramos dari Filipina.

Lalu, apa sebenarnya tujuan dari didirikannya ASEAN itu sendiri?

Tujuan Berdirinya ASEAN

Berikut beberapa tujuan didirikannya ASEAN:

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, pembangunan budaya, dan kemajuan sosial di kawasan Asia Tenggara.
  2. Memelihara stabilitas dan kedamaian dengan menjunjung tinggi kekuatan hukum serta hubungan antar negara-negara Asia Tenggara.
  3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu di bidang ekonomi, budaya, sosial, teknologi dan administrasi.
  4. Saling memberi pertolongan dalam penelitian dan fasilitas latihan di bidang kejuruan, pendidikan, administrasi, dan teknik.
  5. Bekerja sama secara efektif agar mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri, dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas internasional, perbaikan pengangkutan, dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan standar hidup masyarakat Asia Tenggara.
  6. Meningkatkan Studi Asia Tenggara.
  7. Memelihara kerja sama yang erat serta bermanfaat dengan organisasi internasional dan regional yang memiliki tujuan sama serta mencari kesempatan untuk bekerja sama dengan lebih erat antara satu sama lain.

Semoga kita dapat menjadi jauh lebih peduli lagi dengan eksistensi ASEAN yang sejatinya bisa sangat membantu masyarakat Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Berbicara tentang ASEAN tentunya tidak bisa lepas dari hubungan internasional yang juga bisa kamu pelajari lewat buku Kamus Hubungan Internasional dan Diplomasi.

Buku ini disusun untuk membantu pembaca memahami konsep dan istilah dari hubungan internasional dan diplomasi yang disusun oleh seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri dengan latar belakang pendidikan hubungan internasional dan diplomasi.

Perpaduan elemen praktis dan akademis dalam buku ini menjadi kekuatan yang membuat setiap entri yang dimuat akan dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Jadi, tunggu apa lagi, segera checkout dan order bukunya di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com