Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Panik, Begini Cara Menangani Bayi Demam Setelah Imunisasi

Kompas.com - 03/12/2022, 10:00 WIB
Sumber Gambar: Pexels.com
Rujukan artikel ini:
#Jangan Salah Mengasuh Bayi
Pengarang: Asti Musman
|
Editor Puteri

Bayi demam setelah imunisasi adalah hal yang wajar sebagai efek yang memperlihatkan jika tubuh telah menanggapi vaksin yang disuntikkan dengan membentuk imun yang jauh lebih kuat untuk melawan virus yang terdapat pada vaksin.

Namun, tentunya, sebagai orang tua, kita akan langsung panik dan cemas jika mendapati kondisi anak yang demam pasca imunisasi, sehingga dibutuhkan pemahaman untuk menghadapinya.

Apalagi bayi memang perlu dan wajib untuk mendapatkan imunisasi demi membentuk kekebalan tubuh untuk mencegah terkena berbagai penyakit yang mengancam jiwa.

Kondisi demam setelah imunisasi biasanya akan muncul 24 jam setelah vaksin disuntikkan yang akan berlangsung sekitar satu hingga dua hari.

Meskipun imunisasi memang penting untuk bayi, tapi tidak bisa dipungkiri akan ada efek samping yang turut menyertainya juga.

Selain demam, ada beberapa efek samping pasca imunisasi yang biasanya akan dialami oleh bayi, seperti susah tidur di malam hari, lebih rewel, serta agak bengkak dan merah pada bagian tubuh yang disuntik.

Sebagai orangtua, pastinya kita harus selalu siap dan mencari informasi serta edukasi sebelum melakukan imunisasi pada bayi, sehingga ketika berbagai efek samping ini muncul, kita sudah siap untuk mengatasinya.

Demam menjadi efek samping yang paling banyak membuat para orangtua khawatir dan perlu informasi lebih lanjut untuk tahu cara menanganinya.

Bagaimana cara menangani bayi yang demam setelah imunisasi? Simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini.

Menangani Bayi Demam Setelah Imunisasi

1. Kompres dengan Air Hangat

Langkah pertama yang bisa kita lakukan tatkala mendapati bayi demam setelah imunisasi adalah dengan mengompres si kecil menggunakan air hangat.

Kompres pada bagian dahi, paha, atau tangan bekas suntikan vaksin untuk mencoba menurunkan demam.

Tidak hanya itu, kita juga dapat mengompres bagian lipatan-lipatan tubuh bayi, seperti leher, ketiak, atau selangkangan.

Lakukan hal ini selama 10 menit dan ulang jika memang dibutuhkan, tapi harus diingat pula jangan mengompres bayi atau area bekas suntikan menggunakan air es atau air dingin.

2. Kenakan Pakaian yang Longgar

Pakaikan bayi dengan pakaian yang longgar agar terasa ringan dan nyaman supaya demam bisa cepat turun.

Kita juga bisa menggunakan selimut yang lembut untuk membuat bayi nyaman ketika beristirahat pasca imunisasi agar demam bisa cepat mereda.

Hindari mengenakan pakaian yang berlapis-lapis maupun selimut yang terlalu tebal agar tidak menghambat suhu panas yang keluar dari tubuh bayi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Patut diingat kembali, pakaian yang longgar akan memudahkan suhu panas keluar dan bayi pun nyaman ketika untuk beristirahat.

3. Beri Asupan ASI

Demam yang dialami bayi setelah imunisasi rentan mengakibatkan dehidrasi, sehingga kita harus tetap memberikan asupan cairan yang mencukupi.

ASI menjadi formula paling ampuh untuk mengatasi ini karena memiliki kandungan yang dibutuhkan bayi untuk menurunkan demam sekaligus tetap terhidrasi.

Apalagi jika ASI dapat diberikan secara langsung, maka bayi akan semakin merasa nyaman untuk menambah tingkat imun mereka agar demam segera turun.

Perhatikan asupan cairan berupa ASI ini agar bayi tidak dehidrasi selama demam pasca imunisasi.

4. Jaga dan Beri Perhatian

Demam merupakan respons tubuh setelah imunisasi dalam menanggapi vaksin yang sudah disuntikkan.

Jadi, berikan perhatian dan jaga buah hati selama tiga sampai empat jam ke depan pasca imunisasi agar bayi tetap nyaman dan aman.

Perhatian yang diberikan terhadap buah hati mampu menjadi booster yang semakin menguatkan imun tubuh bayi.

Peluklah mereka saat terlelap dan tenangkan dengan cara mengusap-usap kepala bayi agar semakin rileks.

Intinya, jangan panik, karena jika kita sudah dikuasai kepanikan, maka pikiran akan langsung kalut dan bayi pun tidak dapat tertangani dengan benar pasca imunisasi.

Namun, jika demam yang dialami bayi setelah imunisasi tidak kunjung menurun, alangkah baiknya untuk segera membawa mereka ke dokter.

Nah, agar tindakan kita tidak salah selama mengurus bayi, maka buku #JanganSalah Mengasuh Bayi yang ditulis oleh Asti Musman dapat dijadikan sumber informasi yang tepat untuk hal ini.

Jika kamu memiliki buah hati di usia rentang 0–5 tahun, maka buku ini bisa menjadi panduan dalam mengasuh mereka agar anak tumbuh sehat, seimbang, bahagia, cerdas, dan istimewa.

Bukunya sendiri disusun dengan konsep yang sederhana, praktis, bergambar, dan informatif, yang pastinya akan memudahkan para orangtua dalam mengasuh dan merawat balita mereka.

Yuk, tunggu apa lagi, segera saja order bukunya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau