Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Tua Baru? Kenali 7 Tanda Bayi Mulai Lapar

Kompas.com - 29/11/2021, 21:16 WIB
Sumber Gambar : pexels.com
Rujukan artikel ini:
Mommyclopedia 567 Fakta Tentang Mpasi
Pengarang: DR. META HANINDITA, SP.A(K)
Penulis Lika Purnama
|
Editor Ratih Widiastuty

Menjadi orang tua baru adalah hal yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan.

Hal ini dikarenakan bayi bukanlah sekedar manusia dewasa versi mini yang langsung dapat berbicara dan bertindak sendiri, melainkan manusia baru yang perlu dirawat dengan penuh kasih sayang.

Namun meskipun belum bisa berbicara, sesungguhnya bayi mampu memberikan tanda-tanda tertentu terhadap apa yang mereka rasakan termasuk ketika lapar.

Kebanyakan orang tua baru mengenali tanda bayi ketika lapar adalah dengan tangisan.

Namun faktanya, tangisan adalah tanda terakhir yang diberikan bayi ketika mereka telah dalam kondisi sangat lapar.

Sayangnya, dalam kondisi sangat lapar dan menangis kencang, bayi justru akan sulit untuk diberi makan atau ASI.

Nah, untuk menghindari hal tersebut, memahami tanda-tanda bayi ketika lapar sangat penting untuk membantu Anda mengetahui kapan dan seberapa sering bayi harus menerima makanan.


Baca juga: Tips Hemat Belanja Perlengkapan Bayi


7 Tanda Bayi Mulai Lapar

1. Membuka dan menutup mulutnya

Seperti burung kecil yang menunggu induk burung di sarang, bayi yang lapar juga akan membuka dan menutup mulutnya sebagai pertanda.

Selain itu, ketika bibirnya disentuh, bayi yang lapar akan membuka mulutnya dan berusaha menggigit jari tangan yang menempel pada bibirnya.

2. Memutar Kepala

Sama seperti orang dewasa yang sedang lapar, bayi juga berusaha mencari sumber makanan dengan melihat ke kanan dan kiri.

Selain itu bila dalam gendongan, bayi akan mengarahkan kepalanya ke dada atau ke arah dimana ASI nya berasal, misalnya botol susu.

3. Bersemangat Ketika Melihat Makanan

Pada usia tertentu ketika bayi telah diberi makan, tanda ia merasa lapar adalah menjadi lebih aktif, antusias, dan bersemangat ketika ditunjukkan atau melihat sebuah makanan.

Bayi dapat bergerak-gerak dan mengeluarkan suara-suara sambil menatap makanan tersebut untuk menandakan bahwa ia sedang lapar.

4. Membuat Gerakan Menghisap

Ketika lapar, terkadang bayi juga menunjukannya dengan menghisap apa jari, tangan, atau pakaian mereka.

Bayi melakukan hal tersebut sebagai reflek dari kebiasaan yang dilakukannya ketika meminum ASI.

5. Mengepalkan Tangan dan Gelisah

Ketika lapar, bayi menjadi sedikit frustasi dan tidak sabar sebab mereka tidak memiliki kemampuan berbicara untuk mengatakan secara langsung apa yang mereka rasakan.

Umumnya, bayi akan mengepalkan tangan sambil bergerak-gerak secara gelisah dan lebih sulit tidur atau tiba-tiba terbangun.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

6. Mengeluarkan Suara

Pada tahap tertentu pada rasa lapar yang dirasakan, bayi dapat mulai menggerutu dan mengeluarkan suara-suara seperti protes dan kecapan seperti ketika menyusu.

Sedangkan pada bayi yang mulai dapat berbicara, mereka akan mengeluarkan suara seperti “mam.. mam..” secara berulang-ulang.

7. Menangis

Pada saat bayi sudah merasa sangat lapar, mereka akan menangis dengan kencang sebagai pertanda terakhir.

Selain menangis, mereka juga akan bergerak-gerak seperti menghentakkan tubuhnya agar orang dewasa didekatnya menyadari bahwa mereka lapar.

Awalnya, orang tua baru mungkin kebingungan membedakan tangisan bayi karena cenderung terdengar sama. Namun seiring waktu berjalan, orang tua akan terbiasa dan dapat mengenalinya.

Selain mengenali tanda bayi ketika lapar, hal yang umumnya menjadi tantangan untuk orangtua baru adalah menyiapkan makanan pendamping asi (MPASI) ketika bayi memasuki usia 6-24 bulan.

Sebab, kondisi pencernaan bayi masih rentan namun memerlukan gizi yang maksimal. Maka diperlukan cara khusus untuk menyiapkan makanan bayi yang aman namun penuh dengan nutrisi.

Kini telah banyak tersedia tips-tips membuat makanan pendamping ASI yang dikemas dalam buku-buku yang praktis dan mudah dimengerti.


Baca juga: Nama Bayi Perempuan Unik


Rekomendasi Buku MPASI

Sebagai rekomendasi, buku Mommyclopedia: 567 Fakta Tentang MPASI mungkin dapat Anda jadikan bahan bacaan untuk mempelajari seputar MPASI

Buku ini ditulis oleh dokter spesialis anak yang berpengalaman di bidangnya, yaitu dr. Meta Hanindita, Sp.A(K).

Berdasarkan data ilmiah, buku ini berisi tentang fakta-fakta MPASI, bagaimana praktik pemberian MPASI yang benar, tentang pertumbuhan anak, dan masalah makan pada anak.

Buku ini akan menjadi jawaban dari keragu-raguan serta mitos yang berkembang seputar makanan pendamping ASI.

Ditulis dengan bahasa yang ringkas dan padat membuat buku ini akan sangat mudah dimengerti.

Selain itu, Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap yang ditulis oleh praktisi gizi Astrid Savitri ini juga patut untuk dibaca.

Buku ini akan memberikan Anda inspirasi resep-resep makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi serta anti alergi, mengetahui pola makan yang tepat untuk bayi, hingga mengenal alergi dan cara mengatasinya.

Selain itu, di dalamnya juga diberi penjelasan mengenai kapan MPASI diberikan dan tips-tips yang sangat bermanfaat untuk anda praktikkan.

Itulah 7 tanda bayi mulai lapar sekaligus rekomendasi buku-buku penunjang MPASI. Jika tertarik untuk membaca kedua buku di atas, anda dapat mengunjungi laman Gramedia.com untuk mendapatkan penawaran menarik.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau