Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan? Cari Tahu di Sini, Yuk!

Kompas.com - 06/09/2022, 12:00 WIB
Bagaimana Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan Sumber Gambar: Freepik.com Bagaimana Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan
Rujukan artikel ini:
Air Tanah dan Intrusi Air…
Pengarang: Setyawan Purnama
|
Editor Ratih Widiastuty

Air adalah zat yang dibutuhkan manusia untuk hidup.

Dalam keseharian kita, air digunakan untuk banyak hal, utamanya untuk minum, mandi, mencuci, dan lain-lain.

Tentu saja kualitas air menjadi perhatian yang penting, agar terjamin aman ketika kita gunakan.

Begitu pula kita perlu melihat dari mana sumber air tersebut berasal untuk dapat mengetahui karakteristik dan kebersihan air tersebut.

Air dibagi menjadi 3 jenis, yaitu air tanah, air permukaan, dan air angkasa.

Kita akan membahas mengenai 2 jenis di antaranya, yaitu air permukaan dan air tanah.

Penjelasan Air Tanah dan Karakteristiknya

Ketika air hujan turun ke bumi, airnya akan meresap ditarik oleh gravitasi bumi dan mengalir di bawah permukaan tanah.

Tidak semua permukaan bumi dapat menyerap air hujan.

Penyerapan ini tergantung pada struktur lapisan geologi dan potensi kelembaban tanah.

Air tanah memiliki karakteristik berikut ini:

  1. Terkandung di bawah lapisan tanah dan batuan.
  2. Air tanah bersumber dari air hujan yang terserap oleh tanah, sungai yang mengalir seluruh atau sebagiannya di dalam tanah, serta–di beberapa bagian bumi yang memiliki 4 musim–dari salju yang mencair.
  3. Umumnya lebih bersih karena kontaminan dan polutannya terfilter oleh batuan.
  4. Kaya akan mineral yang diperoleh dari proses penyaringan batuan dan endapan.

Penjelasan Air Permukaan dan Karakteristiknya

Berbeda dengan air tanah, air permukaan merupakan air yang terkumpul di permukaan bumi, seperti sungai, danau, mata air, laut, dan lahan basah.

Air permukaan memiliki karakteristik berikut ini:

  1. Memiliki kandungan mineral yang lebih rendah daripada air tanah.
  2. Terkontaminasi oleh berbagai jenis limbah, seperti limbah industri dan limbah rumah tangga, pestisida, insektisida, limbah hewan, dan lain-lain.
  3. Dapat langsung digunakan oleh manusia karena mudah didapatkan.
  4. Dapat bergerak atau mengalir seperti sungai, dapat pula diam seperti danau.

Bagaimana Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan?

Setelah mengetahui karakteristiknya, kita dapat merangkum bagaimana perbedaan air tanah dengan air permukaan.

Secara garis besar, terdapat 3 perbedaan utama antara air tanah dengan air permukaan.

1. Letak Air

Air tanah terdapat di dalam permukaan tanah.

Setiap lapisan tanah memiliki kandungan air yang dapat diekstrak oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari.

Sementara, air permukaan terkumpul di satu tempat di permukaan yang dapat dilihat dan diambil langsung.

2. Cara Mendapatkan Air

Untuk mendapatkan air tanah, kita perlu mengebor sumur terlebih dahulu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kemudian, air diekstrak dan disalurkan dengan bantuan pompa.

Cara ini biasa digunakan oleh penyedia air bersih seperti PDAM.

Sementara, untuk mengambil air permukaan, kita dapat melakukannya secara langsung tanpa harus menggali sumur terlebih dahulu.

3. Kandungan Air

Air tanah memiliki kebersihan dan kandungan mineral yang lebih tinggi daripada air permukaan karena di dalam tanah difilter dengan batuan dan endapan.

Salah satu kandungan air tanah yang tinggi adalah kalsium dan magnesium, yang merupakan hasil dari pelarutan air di dalam tanah.

Sementara itu, air permukaan karena lebih mudah diakses oleh manusia, menjadi lebih mudah pula terkontaminasi.

Pemandangan sungai yang airnya hitam dan bau bahkan sudah tidak aneh lagi, terutama di kota-kota besar.

Hal itu disebabkan oleh limbah dan zat-zat kimia berbahaya lain yang masuk ke dalam air sungai.

Jika tidak terkontaminasi pun, air permukaan tidak melalui proses penyaringan dan pelarutan air di dalam tanah sehingga kualitasnya tidak sebaik air tanah.

Oleh sebab itu, masyarakat lebih sering menggunakan air tanah daripada air permukaan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.

Bagi kamu yang sedang mempelajari mengenai air tanah dan air permukaan, terdapat beberapa buku menarik yang membahas mengenai penelitian-penelitian terkait 2 jenis air ini.

Salah satunya adalah buku Air Tanah dan Intrusi Air Laut yang ditulis oleh Setyawan Purnama.

Dalam bukunya ini, Setyawan menjabarkan penelitiannya terkait pencemaran air tanah akibat intrusi air laut.

Hal ini menyebabkan air tanah turun kualitasnya.

Fenomena ini sering terjadi terutama di wilayah pesisir, namun fenomena ini dapat dikendalikan.

Penelitian terkait fenomena ini dijelaskan dengan memaparkan konsep dan teori yang tepat dan data-data yang akurat, sehingga pembaca dapat belajar banyak dari penelitian ini.

Untuk kamu yang tertarik membacanya, segera dapatkan buku ini di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau