Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Uji Autokorelasi di SPSS untuk Mengolah Data

Kompas.com - 10/08/2022, 13:00 WIB
Uji Autokorelasi SPSS Sumber Gambar: Freepik.com Uji Autokorelasi SPSS
Rujukan artikel ini:
Mahir Statistik Parametrik
Pengarang: Singgih Santoso
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Almira Rahma Natasya

Uji Autokorelasi menjadi salah satu langkah yang dilakukan mahasiswa untuk mengolah data saat mengerjakan skripsi menggunakan SPSS.

Penggunaan SPSS untuk mengolah data kuantitatif saat ini menjadi salah satu cara favorit yang dilakukan banyak orang, termasuk mahasiswa.

Lantas apa sebenarnya uji autokorelasi? Bagaimana langkah uji autokorelasi di SPSS?

Arti Uji Autokorelasi

Melansir laman resmi Universitas Bina Nusantara (Binus), uji autokorelasi merupakan analisis statistik yang dilakukan untuk mengetahui ada kah korelasi variabel yang ada di dalam model tertentu.

Biasanya uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Apabila di data tersebut mengalami korelasi, maka bisa disebut problem autokorelasi.

Biasanya permasalahan ini muncul karena kesalahan pengganggu (residual) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Ghozali melalui buku Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, autokorelasi bisa muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya.

Permasalahan ini muncul karena residual tidak bebas pada satu observasi ke observasi lainnya.

Agar menghindari masalah yang sama, pengguna disarankan menggunakan uji Lagrange Multiplier apabila data observasi di atas 100 data.

Uji Autokorelasi hanya bisa dilakukan untuk data time series seperti laporan keuangan.

Sementara untuk data cross section (data yang diperoleh melalui kuesioner atau survei) maka tidak perlu melakukan uji autokorelasi.

Empat Jenis Uji Autokorelasi

Terdapat empat jenis uji autokorelasi yang bisa kamu lakukan, berikut daftarnya:

1. Uji Durbin Watson

Untuk melakukan uji Dublin Watson, pengguna harus memastikan tidak ada variabel lag antara variabel bebas.

Selain itu, pengguna perlu memastikan terdapat konstanta pada model regresi.

Kriteria pengambilan keputusan di uji ini, yaitu:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

  • Mencari nilai dl dan du dari t-tabel berdasarkan jumlah sampel penelitian
  • Membuat grafik untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki masalah autokorelasi

Sementara itu, untuk pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan kriteria DW tabel dengan tingkat signifikansi 5%, yakni:

  • Nilai D-W di bawah -2 berarti autokorelasi positif.
  • Nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
  • Nilai D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.

2. Uji Lagrange Multiplier

Pengguna wajib menggunakan uji Lagrange Multiplier jika sampel yang digunakan di atas 100 data.

Hal ini lantaran uji lagrange multiplier lebih tepat bila derajat autokorelasi lebih dari satu.

3. Uji Run Test

Uji Run test merupakan bagian statistik non-parametik yang bisa mengetahui apakah antar residual terjadi korelasi yang tinggi.

Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka bisa dikatakan residual adalah random atau acak.

4. Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test

Jenis uji autokolerasi ini dilakukan untuk model regresi bermasalah atau tidak.

Dasar pengambilan keputusan uji ini berdasarkan nilai signifikasi yang dihasilkan.

Jika signifikansi > 0.05 maka model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

Jika signifikansi < 0.05 maka model regresi masih terdapat masalah autokorelasi.

Langkah Uji Autokorelasi di SPSS

Berikut langkah uji autokorelasi di SPSS menggunakan Durbin Watson.

  1. Persiapkan data yang diuji di SPSS
  2. Klik Variable View, ketikkan nama variabelnya pada kolom Name
  3. Klik Data View, ketikkan angka dari setiap variable
  4. Selesai memasukkan data, maka pilih Analyze lalu Regression, lalu klik Linear
  5. Muncul kotak dialog Linear Regression, masukkan variable Y ke dependent variable, sementara variable X ke independen variable, klik Statistics
  6. Muncul kotak dialog Linear Regression:Statistics, lalu centang Durbin-Watson, klik continue
  7. Klik ok, maka hasil uji autokorelasi di SPSS muncul

Ingin mempelajari lebih lengkap mengenai uji autokorelasi di SPSS dan cara mengolahan datanya? Kamu bisa membaca Buku Mahir Statistik Parametrik karya Singgih Santoso.

Buku ini membahas beragam metode statistik parametrik dengan data yang diolah harus banyak, bertipe interval atau rasio, dan bedistribusi normal.

Data tersebut tidak hanya untuk bidang statistik, namun Singgih menekankan, data hasil analisa juga bisa digunakan untuk ekonomi, manajemen, pertanian, teknik, dan lainnya.

Selain itu, Singgih juga membahas contoh kasus di setiap materi tersebut, sehingga kamu yang masih awam dengan penggunaan SPSS tetap bisa memahaminya tanpa pusing.

Tertarik untuk membacanya agar lebih mengerti cara pengolahan data menggunakan SPSS? Kamu bisa check out buku Mahir Statistik Parametrik di Gramedia.com atau baca versi e-booknya di Gramedia Digital.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau