Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Hemat dan Pelit yang Perlu Kamu Ketahui

Kompas.com - 28/04/2022, 11:21 WIB
Perbedaan hemat dan pelit Sumber Gambar: Freepik.com Perbedaan hemat dan pelit
Rujukan artikel ini:
Kenapa Sih Kita Harus Nabung?…
Pengarang: Hasna Wijayati
Penulis Okky Olivia
|
Editor Almira Rahma Natasya

Sampai saat ini, penggunaan kata hemat dan pelit masih agak sulit untuk dibedakan.

Hal ini tentunya karena kedua kata ini masih berada dalam rumpun kata yang sama, yakni kata sifat.

Walaupun sama-sama menjadi bagian dari kata sifat, kata hemat dan pelit sebenarnya punya arti yang sangat bertolak belakang.

Hemat adalah sifat yang baik dan bisa menandakan bahwa seseorang memiliki kontrol atau pengendalian diri yang bagus, sementara pelit adalah perilaku yang kurang baik dan nantinya bisa mengarah pada pemborosan.

Keuangan adalah salah satu hal yang sangat berhubungan dengan kata hemat dan pelit dalam kehidupan, karena tanpa kehadiran uang, manusia tentunya tidak akan bisa menghidupi dan memenuhi kebutuhannya sendiri.

Dalam mengatur kebutuhan yang melibatkan uang, seseorang yang sudah terbiasa hidup hemat pasti akan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya, mereka juga tetap berusaha menyisihkan uangnya untuk ditabung.

Orang yang hemat biasanya akan lebih fokus pada nilai yang bisa didapatkan dari sebuah uang, sementara orang pelit biasanya lebih fokus pada keuntungan tanpa mempertimbangkan hal lain.

Walaupun begitu, perilaku hemat dan pelit sampai saat ini juga masih memiliki pengertian yang subyektif.

Untuk memudahkan kamu dalam membedakan kedua kata ini secara nyata, kamu bisa mengetahui beberapa perbedaan lainnya berikut ini.

Perbedaan Hemat dan Pelit

1. Orang Hemat Menyisihkan Uang untuk Masa Depan, Orang Pelit Keberatan saat Menyisihkan Uang

Jika dilihat secara sekilas, sikap orang hemat dan pelit memang sedikit mirip, tapi mereka akan berbeda persepsi dalam hal menabung

Orang yang hemat akan lebih memilih untuk mengeluarkan sedikit uang dan membeli barang-barang yang ia butuhkan, kemudian menyisihkan sebagian uangnya untuk dana darurat.

Sementara orang pelit biasanya tidak terlalu memikirkan dana darurat dan hanya mau mengeluarkan sedikit uang saja, karena takut uangnya akan berkurang atau habis.

2. Orang Hemat Senang Berbagi, Orang Pelit Sebaliknya

Dalam mengatur keuangan, kita memang harus bisa menyesuaikan budget yang kita punya dengan pengeluaran yang akan dikeluarkan setiap bulannya, tapi hal ini seharusnya tidak menghalangi kita untuk berbagi.

Orang yang hemat biasanya tidak akan keberatan jika harus berbagi kepada orang lain, walaupun itu tandanya mereka harus mengeluarkan uang lebih.

Sedangkan orang pelit biasanya lebih perhitungan dan merasa enggan mengeluarkan uang untuk berbagi, karena takut uangnya akan berkurang.

3. Orang Hemat Berani Keluarkan Modal, Orang Pelit Hanya Mau Cari Keuntungan

Dalam sebuah bisnis, orang yang hemat akan sangat memperhitungkan modal yang harus dikeluarkan, agar catatan pengeluarannya bisa tetap terkontrol dengan baik.

Jika bisnisnya nanti berjalan dengan lancar, orang hemat biasanya tidak akan sungkan untuk mengeluarkan modal yang lebih besar, demi mengembangkan usahanya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Berbeda dengan orang pelit, mereka biasanya akan melakukan berbagai cara agar tetap mengeluarkan sedikit modal, namun bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

4. Orang Hemat Lebih Mempertimbangkan Kualitas, Orang Pelit Lebih Mempertimbangkan Harga

Orang hemat adalah orang yang cerdik, mereka lebih suka membeli barang yang harganya lumayan mahal tapi awet dan bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.

Orang yang pelit biasanya hanya memperhatikan harga saat membeli barang, mereka cenderung membeli barang yang murah karena tidak mau mengeluarkan banyak uang, padahal kualitas barangnya tidak terjamin dan mudah rusak.

5. Orang Hemat Menabung untuk Tujuan Investasi, Orang Pelit Menabung Tanpa Ada Tujuan

Tujuan jangka panjang seperti investasi, menjadi salah satu hal yang bisa membuat kita semangat untuk menabung, dan inilah yang biasanya ada di dalam mindset orang yang hemat.

Sementara orang pelit akan lebih mudah merasa takut dan kekurangan uang di kemudian hari, sehingga mereka tidak pernah memiliki tujuan dalam menabung.

Padahal investasi adalah hal yang penting untuk dilakukan di masa depan, jika kita memiliki tabungan yang cukup, kita bisa menginvestasikannya untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar lagi.

Itulah beberapa perbedaan pelit dan hemat dalam hal keuangan yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Ingatlah untuk terus hidup hemat dan tidak boros dalam mengeluarkan uang, tapi jangan sampai pelit ya!

Untuk mengenal pentingnya menabung untuk jangka panjang, kamu bisa membaca buku Kenapa Sih Kita Harus Nabung? yang ditulis oleh Hasna Wijayati.

Sampai sekarang mungkin masih banyak orang yang berpikir kalau menabung adalah salah satu kegiatan yang rumit dan menyusahkan.

Tidak sedikit pula yang juga beranggapan bahwa menabung malah bisa mengurangi kesenangan, padahal asumsi ini adalah anggapan yang sangat keliru.

Menabung pada dasarnya akan mengantarkan seseorang pada gerbang kenikmatan hidup, terutama di masa depan.

Melalui buku ini, kamu akan mengetahui apa saja keuntungan yang bisa kita dapatkan setelah menabung selama beberapa tahun.

Tidak hanya itu saja, buku ini juga akan memberikan 50 cara menabung yang menarik, kreatif, dan tentunya berbeda dengan gaya menabung pada umumnya, sehingga akan membuat kamu lebih bersemangat dalam menabung.

Buku ini bisa kamu dapatkan melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau