Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Kuliah Kedokteran? Berikut Tahapan yang Harus Dijalani untuk Menjadi Seorang Dokter

Kompas.com - 26/04/2022, 10:39 WIB
Berapa lama kuliah kedokteran Sumber Gambar: Pexels.com Berapa lama kuliah kedokteran
Rujukan artikel ini:
Kamus Lengkap Kedokteran
Pengarang: YAUKA TAKAS
|
Editor Almira Rahma Natasya

Berapa lama kuliah kedokteran?

Mungkin pertanyaan tersebut sempat bercokol di pikiran kamu yang bercita-cita menjadi seorang dokter.

Sebab, seperti yang kita tahu, menjadi seorang dokter tidaklah mudah, selain membutuhkan kerja keras dan ketekunan, biaya serta waktu yang harus dijalani juga tidak main-main.

Walaupun tampaknya menjadi seorang dokter terlihat menggiurkan, tapi proses yang harus dilalui dan dijalani untuk mencapai gelar dokter dibutuhkan persiapan yang matang.

Prospek kerja yang jelas dan pasti menjadikan profesi dokter banyak diminati oleh orang-orang, karena biasanya setelah lulus kuliah, kamu sudah paham dan mengerti akan melangkah menuju ke arah mana, mulai dari bekerja di rumah sakit, membuka praktik sendiri, hingga melanjutkan program spesialis.

Akan tetapi, di balik kepastian dan kejelasan dalam jenjang karier profesi dokter, dibutuhkan masa pendidikan yang panjang dan tidak mudah, yakni sekitar 5 hingga 5,5 tahun tergantung dari kedisiplinan saat mengikuti masa perkuliahan.

Biasanya, Tahap Pendidikan Akademik dilaksanakan minimal sebanyak 7 semester dan Tahap Pendidikan Profesi selama 4 semester.

Nah, proses pendidikan apa saja sih yang harus kamu lalui untuk dapat menjadi seorang dokter? Berikut tahapan pendidikan yang harus dijalani untuk bisa menjadi seorang dokter.

Tahapan-Tahapan untuk Menjadi Seorang Dokter

1. Kuliah Sarjana Kedokteran

Dibutuhkan sekitar sejumlah 144 SKS dengan tenggat waktu antara 3,5 sampai 7 tahun tergantung dengan kedisiplinan serta prestasi akademik kamu selama mengikuti program perkuliahan.

Singkatnya, di tahapan ini kamu akan mempelajari berbagai teori dan praktik yang berhubungan dengan dunia medis.

Beberapa materi kuliah yang akan kamu dapatkan di tahap ini antara lain ilmu dasar kedokteran, keterampilan klinik dasar, dan kedokteran dasar.

Tidak hanya mendapatkan materi kuliah melalui tatap muka, kamu juga akan mengikuti kegiatan kuliah lainnya, seperti praktik lapangan, praktikum, seminar, hingga perkuliahan interaktif.

2. Pendidikan Program Profesi Dokter

Setelah lulus menjadi seorang sarjana kedokteran, kamu belum mendapat gelar dokter sepenuhnya karena harus mengikuti program profesi atau yang dikenal juga dengan koas.

Di tahap ini kamu diharuskan untuk terjun langsung ke lapangan, seperti bekerja di rumah sakit, membantu dokter, hingga menangani pasien.

Biasanya tahapan koas ini bisa kamu jalani selama 1,5 hingga 2 tahun dengan konsekuensi harus pintar-pintar dalam membagi waktu antara bekerja dan belajar.

Berbagai kemampuan kedokteran akan kamu pelajari secara langsung pada tahap ini, seperti menyuntik, menjadi asisten dokter ketika melakukan operasi, hingga mengambil darah pasien.

3. Ujian Sertifikasi atau Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)

Setelah berakhirnya masa koas, kamu akan dihadapkan dengan ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) beserta beberapa instansi lainnya yang terlibat, seperti Konsil Kedokteran Indonesia, Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Terdapat dua jenis tes di sini untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter (SKD), yaitu Computer Based Test (CBT) dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

Jika berhasil lulus dalam ujian ini, kamu akan diwisuda kembali dengan mengucapkan Sumpah Dokter.

4. Internship

Boleh dibilang tahap internship atau magang ini hampir mirip seperti saat koas, hanya saja kali ini kamu sudah mempunyai jam terbang yang cukup banyak, sehingga pengawasan yang diberikan tidak seketat seperti saat kamu masih menjadi koas.

Masa internship biasanya berlangsung selama satu tahun dan masih dibimbing pula oleh dokter senior.

Selama masa internship kamu akan menjalani serangkaian praktik di tempat yang telah mempunyai Surat Izin Praktik (SIP), seperti puskesmas atau rumah sakit tipe C.

5. Pendidikan Spesialis

Jika kamu masih merasa belum puas dengan gelar dokter umum yang sudah disandang, kamu dapat menempuh pendidikan spesialis, seperti jantung, saraf, bedah, hingga anak.

Pendidikan spesialis biasanya berlangsung sekitar selama 4 hingga 6 tahun tergantung dari spesialisasi apa yang diambil.

Jika kamu telah selesai menempuh pendidikan spesialis, kamu akan mendapatkan gelar baru sesuai dengan bidang yang kamu pilih, seperti spesialis anak (Sp.A.), spesialis bedah anak (Sp.BA), spesialis bedah toraks kardiovaskuler (Sp.BTKV), spesialis bedah plastik (Sp.BP), hingga spesialis kedokteran forensik (Sp.F).

Jadi, jika ditotal secara keseluruhan, proses yang harus dijalani untuk menjadi seorang dokter spesialis diperlukan waktu selama 10 hingga 16 tahun tergantung situasi, kondisi, dan bidang spesialisasi yang dipilih.

Jika kamu mulai tertarik untuk kuliah jurusan kedokteran, buku kedokteran berikut ini rasanya akan sangat sesuai untuk dibaca dan dipelajari sebagai sumber pengetahuan yang kredibel.

Kamus Lengkap Kedokteran yang ditulis oleh Yauka Takas akan menjadi buku sumber tentang istilah-istilah dunia kedokteran yang pastinya banyak sekali, sehingga perlu untuk dipelajari dan dipahami dengan baik.

Istilah-istilah dari bahasa asing dalam dunia kedokteran akan banyak dijumpai bagi kamu yang memilih untuk merintis profesi ini.

Maka, kehadiran buku ini akan menjadi solusi praktis untuk memahami berbagai istilah kedokteran yang ada.

Tidak hanya akan bermanfaat bagi dokter dan perawat, buku ini juga diharapkan mampu mempermudah mahasiswa untuk bisa memahami istilah-istilah medis yang akan mempermudah mempelajari ilmu kedokteran.

Kamus Lengkap Kedokteran bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com