Obat bius adalah istilah yang sering kali dikaitkan dengan berbagai jenis zat yang digunakan untuk memberikan efek penghilangan rasa sakit, atau bahkan membuat seseorang tidak sadar.
Meskipun sering dipakai dalam konteks medis, istilah ini lebih dikenal dengan konotasi negatif ketika digunakan secara ilegal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, jenis-jenis, penggunaan medis, serta dampak penyalahgunaannya.
Obat bius merujuk pada berbagai jenis zat yang memiliki kemampuan untuk menurunkan atau menghilangkan sensasi nyeri, atau dalam beberapa kasus, membuat seseorang tidak sadar selama prosedur medis.
Obat ini dapat berupa gas, cairan, atau padatan yang memiliki efek menenangkan pada sistem saraf pusat sehingga digunakan dalam berbagai prosedur bedah atau untuk meredakan rasa sakit yang luar biasa.
Obat bius umumnya dibedakan berdasarkan cara kerjanya.
Berikut beberapa jenis yang paling umum digunakan dalam dunia medis:
Anestesi umum atau biasa disebut dengan bius total digunakan dalam prosedur bedah besar yang memerlukan pasien untuk tidur total.
Jenis obat ini bekerja dengan menonaktifkan kesadaran pasien sepenuhnya.
Obat ini sering kali diberikan melalui dua cara yaitu melalui inhalasi gas (dihirup) dan disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Pasien yang mendapatkan bius total tidak akan merasakan rasa sakit selama prosedur medis.
Berbeda dengan anestesi umum, anestesi lokal digunakan untuk menghilangkan rasa sakit hanya pada area tubuh tertentu, tanpa mempengaruhi kesadaran pasien.
Obat ini sering kali digunakan pada prosedur kecil, seperti penjahitan luka atau pencabutan gigi.
Lidokain adalah salah satu contoh anestesi lokal yang banyak digunakan.
Jenis anestesi ini mempengaruhi area tubuh yang lebih luas, seperti pada bagian bawah tubuh, tanpa memengaruhi kesadaran pasien.
Epidural dan blok saraf adalah jenis anestesi regional yang umum digunakan pada prosedur kelahiran atau operasi di bawah pinggang.
Sedatif seperti diazepam atau midazolam dapat diberikan untuk menenangkan pasien, sementara analgesik seperti morfin digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang berat.
Obat-obat ini sering digunakan dalam kombinasi dengan anestesi untuk memberikan kenyamanan lebih pada pasien.
Obat bius sangat penting dalam dunia medis karena memungkinkan dokter dan tenaga medis untuk melakukan prosedur yang bisa sangat menyakitkan jika dilakukan tanpa penghilang rasa sakit.
Penggunaan anestesi umum, lokal, dan regional memungkinkan pasien untuk menjalani operasi dengan risiko minim terhadap rasa sakit dan trauma mental.
Selain itu, obat bius juga digunakan untuk membantu pasien yang menderita rasa sakit kronis, misalnya akibat kanker atau cedera serius.
Namun, di balik keampuhannya dalam dunia medis, terdapat sisi gelap dari obat bius jika digunakan secara ilegal.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Zat seperti nitrous oxide (gas tertawa), morfin, dan kodein yang seharusnya hanya digunakan di bawah pengawasan medis, sering kali dipakai di luar kontrol yang tepat.
Penggunaan obat bius secara ilegal bisa menyebabkan efek samping yang sangat serius, seperti gangguan pernapasan, kerusakan organ, bahkan kematian.
Selain itu, penyalahgunaan obat bius juga membawa dampak sosial yang besar.
Pengguna obat-obat ini sering terjerat dalam masalah hukum dan sosial, termasuk kecanduan yang bisa merusak kehidupan pribadi, keluarga, dan karir mereka.
Oleh karena itu, dalam dunia medis, pengawasan ketat terhadap dosis dan penggunaan obat bius sangat penting untuk mencegah efek samping berbahaya atau potensi kecanduan.
Penyalahgunaan obat bius dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.
Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan antara lain:
Beberapa jenis obat bius, seperti morfin dan heroin dapat menekan sistem pernapasan yang bisa mengarah pada sesak napas atau bahkan berhenti bernapas.
Kecanduan
Obat-obat bius yang mengandung opioid, seperti morfin dan fentanyl memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan kecanduan.
Pengguna yang tergantung pada obat ini sering kali membutuhkan dosis yang semakin tinggi untuk merasakan efek yang sama.
Penyalahgunaan jangka panjang dapat merusak hati, ginjal, dan sistem saraf pusat.
Hal ini mengancam kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kelebihan dosis obat bius ampuh adalah salah satu penyebab utama kematian akibat overdosis.
Kematian ini sering kali terjadi tanpa peringatan, terutama jika pengguna tidak memiliki pengetahuan mengenai risiko penggunaan obat yang berlebihan.
Obat bius memiliki peran yang sangat penting dalam dunia medis, terutama dalam prosedur bedah dan pengelolaan rasa sakit.
Namun, penyalahgunaannya dapat berisiko tinggi bagi kesehatan fisik dan mental.
Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dan pemahaman akan bahaya penyalahgunaan sangat penting untuk menjaga agar obat-obat ini tetap digunakan untuk tujuan medis yang sah.
Selain pengobatan medis, tidak sedikit orang yang memilih pengobatan non-medis atau tradisional sebagai alternatif untuk menghindari konsumsi obat-obatan.
Namun, apakah pengobatan tradisional masih relevan hingga saat ini? Untuk mengetahui jawabannya, buku Pengobatan Tradisional: Antara Mitos dan Fakta karya dr. Nies Endang Mangunkusumo dan DR. dr. Indra Zachreini bisa menjadi bacaan yang tepat.
Buku ini memberikan pemahaman kepada masyarakat seputar pengobatan tradisional yang sudah dijalankan secara turun-temurun, serta melihat dari sisi khasiat dan penyembuhannya, apakah memang terbukti secara medis atau hanya sesuatu yang kebetulan atau mitos yang sering kali dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistis atau belum teruji secara ilmiah.
Menarik bukan? Yuk, segera dapatkan buku Pengobatan Tradisional: Antara Mitos dan Fakta di Gramedia.com.