Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skena: Artinya di Kalangan Gen Z dan Cirinya

Kompas.com - 10/01/2025, 16:00 WIB
 Skena  Sumber Gambar: Freepik.com Skena 
Rujukan artikel ini:
The Leadership Tricks for Gen…
Pengarang: Sigit Pristiyanto
Penulis Rofik
|
Editor Laila Wulanalfi

Kamu pernah dengar istilah skena muncul di obrolan anak muda?

Istilah ini sebenarnya bukan hal baru, namun belakangan makin sering dipakai Gen Z buat membahas sesuatu yang berhubungan dengan gaya hidup atau komunitas.

Skena jadi semacam kode rahasia untuk menunjukkan kalau seseorang paham banget tentang tren tertentu atau lagi asyik terlibat di lingkungan tertentu.

Akan tetapi, apa sebenarnya arti skena, dan kenapa istilah ini terasa akrab banget di telinga anak muda zaman sekarang?

Kalau kamu penasaran bagaimana Gen Z mendefinisikan skena dan seperti apa ciri-cirinya, yuk, kita bahas bareng-bareng!

Siapa tahu, setelah ini kamu jadi lebih paham soal apa yang bikin skena begitu menarik dan relevan di era digital.

Arti Skena Secara Bahasa

Secara bahasa, skena berasal dari kata scene dalam bahasa Inggris yang berarti adegan atau pemandangan.

Dalam penggunaannya, istilah ini kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan dipakai untuk menggambarkan suasana atau lingkungan tertentu.

Biasanya, skena merujuk pada kelompok atau komunitas yang memiliki kesamaan minat, seperti musik, seni, fashion, atau gaya hidup.

Misalnya, dalam konteks musik, skena bisa berarti komunitas pecinta genre tertentu, seperti skena indie atau skena hip-hop.

Selain itu, istilah ini juga sering digunakan untuk menggambarkan tren atau gaya hidup yang lagi hits di kalangan anak muda.

Meski terlihat sederhana, kata skena punya makna yang dalam karena mencerminkan identitas dan solidaritas dalam sebuah komunitas.

Arti Skena di Kalangan Gen Z

1. Identitas Komunitas

Bagi Gen Z, skena adalah cara untuk menunjukkan keanggotaan dalam komunitas dengan minat atau nilai tertentu yang dianggap penting.

2. Gaya Hidup dan Tren

Istilah ini sering dipakai untuk menggambarkan tren yang sedang populer, baik dalam musik, fashion, atau aktivitas sosial lainnya.

3. Koneksi dan Solidaritas

Skena menjadi ruang untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang memiliki kesamaan visi atau hobi.

4. Eksklusivitas dan Keunikan

Gen Z kerap menggunakan istilah ini untuk membedakan diri dari kelompok lain, menciptakan kesan eksklusif dan unik.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

5. Media dan Eksposur

Melalui media sosial, skena sering kali diperkuat dengan konten yang viral dan menjadi pusat perhatian.

6. Ekspresi Diri

Lebih dari sekadar tren, skena adalah cara Gen Z mengekspresikan kepribadian dan kreativitas mereka.

Ciri-Ciri Anak Skena

1. Punya Selera Khusus

Anak skena cenderung memiliki selera unik, baik dalam musik, fashion, maupun gaya hidup yang berbeda dari arus utama.

2. Aktif di Komunitas Tertentu

Mereka biasanya tergabung dalam komunitas yang sesuai dengan minat mereka, seperti grup musik indie, komunitas seni, atau kelompok kreatif lainnya.

3. Sering Hadir di Event Lokal

Anak skena dikenal suka menghadiri acara seperti konser kecil, pameran seni, atau bazar kreatif yang sering diadakan secara lokal.

4. Mengikuti Tren Alternatif

Mereka lebih tertarik pada tren yang dianggap anti-mainstream, baik dalam berpakaian, berbicara, maupun kebiasaan sehari-hari.

5. Eksis di Media Sosial

Biasanya, mereka aktif membagikan aktivitas atau gaya hidup skena mereka di media sosial sebagai bentuk ekspresi diri.

6. Mendukung Produk Lokal

Anak skena sering kali menunjukkan kecintaan pada karya lokal, mulai dari brand fashion independen hingga musisi lokal.

7. Berorientasi pada Kreativitas

Kreativitas menjadi nilai utama yang mereka tonjolkan, baik dalam karya pribadi maupun kontribusi ke komunitas mereka.

8. Mempunyai Pandangan Kritis

Mereka cenderung memiliki pemikiran kritis terhadap isu sosial, budaya, atau lingkungan, yang sering menjadi bahan diskusi di komunitas mereka.

Menjadi bagian dari sebuah skena bukan cuma soal tren, tapi juga tentang bagaimana kamu mengekspresikan diri dan menemukan ruang yang sesuai dengan kepribadianmu.

Lewat skena, Gen Z bisa menunjukkan sisi kreatif mereka sekaligus menjalin koneksi dengan orang-orang yang punya minat serupa.

Tapi ingat, menjadi anak skena nggak berarti kamu harus selalu mengikuti arus—jadilah autentik dan nikmati proses menemukan jati diri.

Kalau kamu tertarik mengeksplorasi lebih dalam tentang dunia Gen Z, termasuk soal tren, gaya hidup, dan kepemimpinan, ada banyak referensi yang bisa kamu gali.

Salah satunya adalah buku The Leadership Tricks for Gen Z yang ditulis oleh Sigit Pristiyanto.

Dalam bukunya ini membahas serba-serbi menarik tentang bagaimana generasi ini memimpin dan menghadapi tantangan.

Yuk, dapatkan bukunya sekarang di Gramedia.com dan temukan inspirasi baru untuk memahami lebih jauh tentang karakteristik unik generasimu!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau