Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk yang Dijamin Efektif

Kompas.com - 03/07/2024, 18:00 WIB
Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk  Sumber Gambar: Pexels.com Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk 
Rujukan artikel ini:
Tiny Habits : Perubahan-Perubahan Kecil…
Pengarang: BJ FOGG
|
Editor Ratih Widiastuty

Tak bisa dipungkiri, setiap orang tentunya mempunyai kebiasaan buruk yang meskipun terlihat sepele, tapi penting sekali untuk dihentikan.

Baik itu merokok, berselancar di media sosial secara berlebihan, atau mengonsumsi junk food setiap hari.

Kebiasaan buruk biasanya tidak sepenuhnya dapat disadari oleh diri sendiri, tapi apabila telah mengetahuinya, tantangan yang sesungguhnya adalah bagaimana cara menghentikannya.

Pasalnya jika berbagai kebiasaan buruk ini dibiarkan begitu saja, suatu saat nanti pastinya akan menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kabar baiknya, ada berbagai macam cara atau kegiatan positif yang dapat mengalihkan atau menghentikan kebiasaan buruk yang akan sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Meskipun menghilangkan kebiasaan buruk tentu bukanlah perkara yang mudah, tapi untungnya terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan sebagai cara menghentikan kebiasaan buruk.

Hal ini dilakukan tentunya agar dapat membawa perubahan yang jauh lebih baik bagi diri sendiri demi masa depan yang yang lebih baik.

Walaupun dibutuhkan kemauan, perencanaan, usaha, dan fokus, tapi tentunya hal ini sangat sepadan untuk segera dilakukan.

Apa saja cara menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat diterapkan? Berikut 5 cara menghilangkan kebiasaan buruk yang dijamin efektif.

5 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk

1. Menyingkirkan Godaan

Cara pertama yang bisa dicoba adalah dengan menyingkirkan apa pun yang dapat memicu atau mengingatkan kita pada kebiasaan buruk yang ingin dihilangkan.

Contohnya, ketika kita terbiasa merokok, singkirkan asbak atau korek api dari sekitarmu karena ini bisa menjadi awal yang baik untuk menghentikan kebiasaan buruk.

Tidak cuma itu, jauhi pula hal-hal lainnya yang dapat memicu kembali keinginan untuk merokok.

Apabila interaksi dengan teman-teman atau keluarga pada saat momen-momen tertentu selalu berakhir dengan menghisap rokok, maka batasi pertemuan dengan mereka.

2. Fokus pada Hal yang Ingin Diubah

Apabila kita mampu membawa nilai atau manfaat dari perubahan yang diinginkan, maka mengubah kebiasaan buruk akan terasa jauh lebih mudah untuk dilakukan.

Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mencari alasan mengapa kita mau menghilangkan suatu kebiasaan serta apa manfaat yang akan didapatkan dari perubahan tersebut.

Lalu, tulislah daftar dari hasil pemikiran tersebut dan mulai berfokus untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk setiap harinya secara perlahan, tapi pasti.

Ketika mulai kehilangan fokus, lihat kembali daftar yang sudah dibuat untuk mengingatkan kita agar tetap berada dalam jalur yang tepat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Tentukan Target yang Realistis

Saat berniat mencari cara untuk menghentikan kebiasaan buruk, kita kerap kali malah membuat target yang terlalu tinggi sehingga justru malah sulit untuk direalisasikan.

Nyatanya, agar menjadikan suatu target dapat tercapai, alangkah lebih baik untuk menetapkan target yang realistis.

Contohnya, alih-alih menetapkan target jalan 10 ribu langkah setiap harinya, usahakan untuk memulainya dengan berjalan 5 ribu langkah saja setiap harinya.

Selanjutnya, tingkatkan intensitas serta frekuensinya secara bertahap.

4. Mengganti Kebiasaan Buruk dengan Kebiasaan Baik

Menghentikan kebiasaan buruk memang menjadi tantangan yang amat sulit untuk dihilangkan.

Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba mengganti satu per satu kebiasaan buruk dengan kebiasaan yang jauh lebih positif.

Contohnya, apabila target utama adalah menurunkan berat badan, maka cobalah untuk mengganti kebiasaan mengonsumsi junk food dengan makan sayur dan buah.

Seiring berjalannya waktu, dengan terus melakukan kebiasaan baru tersebut secara rutin, maka kebiasaan baru akan menjadi sesuatu yang mudah dan lumrah untuk dilakukan.

Kuncinya adalah fokus dan berkomitmen tinggi untuk mau mengubah kebiasaan buruk menjadi suatu tindakan yang lebih bermanfaat.

5. Mencari Dukungan

Memperoleh dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau pasangan, dapat menjadi cara yang efektif untuk menghilangkan kebiasaan buruk.

Ditambah lagi jika kita mempunyai keluarga atau pasangan yang sama-sama ingin menghentikan kebiasaan buruk akan semakin menambah motivasi.

Contohnya, jika ingin berhenti merokok, tentunya akan terasa jauh lebih sulit apabila dilakukan sendirian daripada bersama keluarga maupun pasangan.

Menentukan target bersama pun dapat menjadikan kita dan keluarga saling menyemangati satu sama lain untuk mengubah kebiasaan buruk.

Apabila cara di atas masih terasa kurang untuk diterapkan, maka buku Tiny Habits: Perubahan-Perubahan Kecil yang Mengubah Hidup bisa menjadi pedoman yang tepat untuk dibaca.

Buku ini akan memandu pembaca untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua kegundahan perubahan dan yang lebih penting lagi mampu memperlihatkan bagaimana cara menjembatani jurang antara diri sendiri saat ini dengan diri yang diinginkan secara mudah dan penuh kegembiraan.

Buku ini dapat menjadi pembimbing untuk menggantikan pendekatan lama dengan kerangka kerja untuk perubahan yang sepenuhnya baru.

Pesan dan beli bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau