Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memukau! Empat Sastrawan Nusantara Sukses Bawa Penonton Terhanyut dalam Lantunan Puisinya

Kompas.com - 21/09/2023, 13:00 WIB
Pesta Literasi Indonesia 2023 Sumber Gambar: Dok. Gramedia Pustaka Utama Pesta Literasi Indonesia 2023
Rujukan artikel ini:
Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang…
Pengarang: Theoresia Rumthe & Weslly…
Penulis Puji Wijaya
|
Editor Puteri

Acara yang bertajuk “Cita Rasa Puisi – Sajian Syair dan Larik dalam Pembacaan dan Nyanyian” menghadirkan empat sastrawan Indonesia di gedung Teater Wahyu Sihombing, Sabtu (2/9).

Adapun deretan nama sastrawan tersebut adalah Joko Pinurbo, Theoresia Rumthe, Inggit Putria Marga, dan M. Aan Mansyur.

Acara yang dipandu oleh Ida Ayu Tri Sukma Dewi tersebut, pertama-pertama memperkenalkan data singkat masing-masing narasumber.

Setelah itu, moderator memanggil para sastrawan tersebut untuk membacakan karya puisinya di hadapan para penonton.

Theoresia Rumthe, penyair asal Ambon memulai performanya dengan melantunkan nyanyian puisinya yang berjudul “Sayang Ibu” yang terdapat dalam bukunya “Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi”.

Sebelum membacakan karyanya tersebut, ia mengakui bahwa setiap kali ingin berpuisi, ia merasakan getaran dan merinding.

“Karena dengan pekerjaan puisi itu pekerjaan melencengi dirimu sendiri,” ungkapnya sebelum membacakan puisinya malam itu.

Kemudian, dilanjutkan oleh Inggit Putria Marga, penyair kelahiran Lampung.

Ia turut menyumbangkan bait-bait puisinya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Di antaranya adalah “Seorang Korban”, “Tentang Botol”, dan “Mantra Petani”.

Lalu disusul penyair asal Bone, Sulawesi Selatan yaitu M. Aan Mansyur dengan karyanya yang berjudul “Aku Selalu Terlambat” dan pembacaan puisi khusus sahabatnya yang bernama Lily Yulianti, seorang penulis Indonesia kelahiran Makassar yang telah wafat pada 10 Maret 2023 yang lalu.

Aan sendiri merasakan ketika masuk dalam dunia puisi, ia sama saja membuat jebakan untuk dirinya sendiri.

Dengan menulis, pengarang buku “Tidak Ada New York Hari Ini” tersebut bisa berbicara dengan orang yang telah mati sebelumnya dan begitupun ketika ia mati, Aan masih bisa berbicara lewat puisi-puisinya.

Adapun puisi menurut Joko Pinurbo, sastrawan asal Yogyakarta ini mengungkapkan bahwa puisi itu punya kekuataan untuk mengajak Anda untuk menuju ke sebuah ruang, di mana ruang itu hanya ada Anda saja.

“Inilah kekuataan puisi/rekaan. Saya khawatir kalau kalian terlalu banyak dibuai dengan puisi malam ini, kalian tidak akan mau pulang ke dunia nyata. Kalian akan nyaman dengan dunia puisi,” ungkapnya.

Pada sesi selanjutnya, para penonton diberikan kesempatan untuk membacakan puisi masing-masing narasumber.

Acara yang berlangsung hingga pukul lima sore itu, sukses membawa para peserta yang hadir tenggelam dan terhanyut dalam pembacaan puisi dari pengarangnya langsung.

Pesta Literasi Indonesia 2023 Pesta Literasi Indonesia 2023

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau