Menonton film-film bergenre romantis tentunya bisa menjadi pilihan hiburan di waktu senggang.
Selain drama Korea, film Indonesia yang bergenre romantis juga masih menjadi favorit kebanyakan penikmat film di Tanah Air.
Meski memiliki alur cerita yang tergolong ringan, film-film romantis sering kali juga sulit ditebak dan mampu membuat para penonton terbawa emosi saat menontonnya.
Tak sekadar kisah cinta-cintaan yang klise, film bergenre romantis terkadang juga digabung dengan genre lain seperti komedi atau drama.
Sampai saat ini, filmmaker Indonesia masih terus memproduksi film-film bergenre romantis yang bisa dengan mudah dinikmati di bioskop, atau di berbagai situs streaming online.
Berikut adalah daftar film-film romantis Indonesia terbaru yang sempat populer.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis SMA bernama Laras (Shenina Cinnamon), ia adalah murid yang aktif dan berprestasi.
Meski berasal dari keluarga sederhana, Laras berhasil mendapatkan beasiswa sekaligus menjadi Ketua OSIS di sekolahnya, hal ini tentu membuat citranya dipandang baik oleh orang-orang di sekitarnya.
Tapi di balik itu semua, Laras ternyata menaruh hari pada David (Emir Mahira), teman satu SMA-nya yang sangat populer, sayangnya Laras tidak pernah mengungkapkan perasaannya secara langsung.
Untuk menyalurkan perasaannya, Laras memilih menulis berbagai cerita fantasi di akun blog pribadinya.
Seluruh kisahnya dipenuhi oleh nafsu dan gairah terhadap David.
Tapi kemudian, kelalaiannya saat menggunakan komputer sekolah membuat rahasianya terbongkar, semua tulisan di blog pribadinya tersebar luas dan membuat semua orang penasaran dengan identitas si penulis kisah tersebut.
Film ini merupakan remake dari film lawas di tahun 1979 dengan judul yang sama, Rano Karno dan Yessy Gusman saat itu menjadi tokoh utamanya.
Mengisahkan tentang seorang gadis pindahan bernama Ratna Suminar (Prilly Latuconsina) yang bertemu dengan Galih Rakasiwi (Yesaya Abraham), murid laki-laki yang dingin dan populer di sekolah.
Ratna langsung terpesona dengan kelihaian Galih dalam memainkan gitar, ia mencoba mengajaknya bicara, tapi Galih bukanlah orang yang mudah diajak berkomunikasi.
Tidak berhenti sampai di situ, Ratna terus berusaha mendekati Galih dengan berbagai cara, yang pada akhirnya membuat keduanya makin dekat satu sama lain.
Film ini diambil dari sudut pandang Daffa Wardhana yang berperan sebagai Bara, seorang pria yang pernah lama menjalin hubungan tanpa status dengan seorang perempuan bernama Demi (Lutesha).
Hubungan keduanya kini sudah berakhir dan mereka hidup terpisah sejak beberapa waktu lalu, tapi Bara kemudian mencoba untuk menuliskan kembali kisah mereka ke dalam sebuah buku yang berjudul Eminus Dolere.
Dalam buku tersebut, penonton akan mengetahui bagaimana kisah perjalanan cinta Bara dan Demi, yang akhirnya membuat Bara mulai memiliki ekspektasi untuk berlanjut ke hubungan yang lebih serius.
Di sisi lain, Demi ternyata memiliki ketakutan untuk memiliki komitmen dengan seseorang, dan membuat hubungan mereka tidak memiliki arah yang jelas.
Film yang satu ini merupakan remake dari sinetron yang pernah dirilis pada tahun 1996 dengan judul yang sama.
Menceritakan tentang kerumitan hubungan rumah tangga Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang telah dijalani selama bertahun-tahun.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Alih-alih menyelesaikan masalah yang kian menumpuk, Gilang justru memilih selingkuh dengan Yuli (Sheila Dara), perempuan muda yang tidak lain adalah murid di lokakarya keramik milik Ambar.
Kejadian tersebut pada akhirnya membuat Ambar dan Gilang dipaksa untuk kembali mempertanyakan apakah hubungan mereka masih bisa diselamatkan atau tidak.
Film ini menceritakan tentang kisah percintaan Glen Anggara (Junior Roberts) dengan seorang gadis bernama Shena (Prilly Latuconsina).
Glen yang berasal dari keluarga kaya raya dikisahkan sangat menyukai kebebasan dan menjalani hidup sesuai dengan kemauannya.
Hidupnya yang penuh dengan kenyamanan kemudian terusik dengan hadirnya sosok Shena, perempuan yang tiba-tiba saja meminta Glen untuk menjadi pacarnya, padahal sebelumnya mereka hanyalah adik dan kakak kelas biasa.
Meski pada awalnya menolak, Glen kemudian mencoba menerima permintaan tersebut setelah menemukan sebuah catatan yang berisi daftar keinginan milik Shena.
Film ini merupakan film seri ketiga dari kisah Nathan dan Salma yang sebelumnya rilis pada tahun 2018.
Mengisahkan tentang hubungan jarak jauh yang dijalani Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles), keduanya kini telah sibuk dengan dunia perkuliahannya masing-masing.
Ketidakhadiran Nathan membuat Salma pelan-pelan dekat dengan Afkar (Ardhito Pramono), keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan terutama dalam hal-hal yang menyangkut sastra.
Film yang satu ini mengisahkan tentang kisah cinta romantis yang berlatar suasana Bali dan didominasi dengan berbagai keragaman budaya Indonesia.
Mengisahkan tentang seorang fashion blogger bernama Saski (Nadya Arina) dan seorang pembuat sepatu bernama Rio (Refal Hady).
Saski sebenarnya sudah bertunangan dengan anak seorang bangsawan Bali, tapi dalam hati kecilnya ia mengakui kalau semua keputusan tersebut dilakukan demi menjalani tugas keluarga dan menjaga nama baik keluarganya.
Saat mengunjungi suatu tempat bersama temannya, Saski tiba-tiba saja diramal oleh seseorang yang kemudian membawanya untuk datang ke sebuah toko sepatu dan bertemu dengan Rio.
Pertemuan tersebut kemudian menyadarkan Saski bahwa dirinya sebenarnya memiliki hak untuk memilih orang yang dicintai dan dengan siapa nantinya ia akan menjalani kehidupan.
Di antara film-film romance di atas, adakah yang menarik perhatianmu?
Menonton film romance tentunya bisa menjadi kesenangan tersendiri untuk sebagian orang, terutama bagi mereka yang membutuhkan hiburan di kala penatnya aktivitas.
Tapi kalau kamu membutuhkan opsi lain yang tetap berhubungan dengan kisah cinta, kamu juga bisa membaca novel-novel bergenre romance.
Salah satu novel romance terbaru yang bisa kamu baca adalah buku Lokananta yang ditulis oleh Aji Fauzi.
Buku ini bercerita tentang seorang gadis pecinta musik yang keras kepala bernama Ananta, ia menjadikan musik sebagai media untuk menyampaikan kerinduannya pada mendiang ibunya.
Sayangnya, hobi bermusiknya sangat ditentang oleh ayahnya yang merasa bahwa musik adalah sesuatu yang dekat dengan maksiat.
Ananta kemudian menantang dirinya untuk bertaruh, jika ia menang dalam festival musik, ia akan terus melanjutkan hobinya dalam bermusik, tapi jika gagal, ia harus mengikuti keinginan sang ayah untuk melanjutkan pendidikan di Kairo.
Sayangnya, Ananta justru gagal dalam festival tersebut dan memilih kabur ke Bolaang Mongondow, di sana ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Loka yang juga mencintai dunia musik.
Kalau penasaran dengan kelanjutan kisah Loka dan Ananta, kamu bisa segera dapatkan bukunya di Gramedia.com.