Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tokoh Kharismatik Dunia yang Menginspirasi

Kompas.com - 15/11/2024, 13:00 WIB
Tokoh Kharismatik Dunia Sumber Gambar: Freepik.com Tokoh Kharismatik Dunia
Rujukan artikel ini:
Kumpulan Kisah Tokoh Perjuangan Dunia
Pengarang: Sahanjaya & Dwi S
|
Editor Laila Wulanalfi

Ada banyak tokoh dunia yang mampu memberikan inspirasi dan pengaruh besar di dalam sejarah dunia karena selain tindakan mereka, para tokoh dunia ini juga mempunyai daya tarik atau kharismatik yang kuat.

Tokoh-tokoh ini berhasil mendapatkan simpati banyak orang akibat gagasan dan pembawaan yang mereka miliki.

Daya tarik atau kharisma yang dimiliki oleh para tokoh dunia ini seolah-olah mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya.

Maka dari itu tidak mengherankan apabila pemimpin dunia yang memiliki kharisma menjadi salah satu tolok ukur supaya rakyat dapat percaya jika mereka bisa mencapai target yang dituju demi negaranya.

Seorang pemimpin dunia yang mempunyai kharisma yang kuat harus dapat memperlihatkan rasa percaya dirinya, menarik, serta merupakan orang yang visioner.

Lewat paras yang berkharisma, seorang pemimpin akan dengan gampang memengaruhi bawahan, anggota, dan rakyat.

Mempunyai kharisma dapat menjadi kombinasi yang sempurna dengan gairah, pesona, dan persuasif yang unggul sehingga mampu memengaruhi siapa saja untuk bisa percaya pada mereka.

Tentu saja kharisma bisa menjadi modal yang sangat besar dalam diri seorang pemimpin untuk bisa mengarahkan orang-orang yang memercayainya.

Lalu, siapa saja tokoh dunia kharismatik yang paling menginspirasi? Berikut lima tokoh dunia kharismatik yang paling menginspirasi.

5 Tokoh Dunia Kharismatik

1. Soekarno

Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia yang dikenal juga sebagai proklamator kemerdekaan RI.

Soekarno merupakan seorang pemimpin yang dikenal lentur dalam gaya dan tegas dalam bertindak.

Soekarno mempunyai gaya kepemimpinan yang berorientasi pada etika dan moral.

Tidak hanya itu, Soekarno pun memiliki daya tarik serta inovatif pada ide dan gagasan.

Kepribadiannya yang luwes ini menjadikan Soekarno mudah bergaul dengan siapa saja dari berbagai kalangan.

Melalui pidatonya yang legendaris, Soekarno seolah sukses menghipnotis siapa saja yang mendengarnya.

2. Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi lahir pada tanggal 9 Juni 1945 di Yangon, Ibu Kota Myanmar saat zaman kolonisasi Inggris.

Suu Kyi adalah anak perempuan pahlawan nasional Jenderal Aung San yang sayangnya tidak melihat kemerdekaan Myanmar pada tahun 1948.

Jenderal Aung San menjadi korban serangan pada tahun 1947.

Pada tahun 1991, Aung San Suu Kyi memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian atas usahanya dalam memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia di negaranya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Karena khawatir dirinya tidak diizinkan kembali ke Myanmar oleh junta militer, maka putranya yang menerima penghargaan tersebut di Oslo.

3. Nelson Mandela

Nelson Mandela merupakan presiden Afrika Selatan yang memimpin pada tahun 1994 hingga 1999.

Ia dikenal atas perjuangannya dalam menghentikan apartheid, sebuah kebijakan segregasi rasial di Afrika Selatan.

Sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela pernah mendekam di sel penjara karena tuduhan jika dirinya ingin menggulingkan pemerintahan.

Tindakan keji yang diterimanya di penjara tidak membuatnya marah, malah hal ini membuatnya menjunjung tinggi nilai pengampunan serta kasih sayang.

Karakternya yang kuat dan tahan banting menjadikan Nelson Mandela dikagumi oleh seluruh masyarakat dunia.

4. Margaret Thatcher

Margaret Thatcher menjadi Perdana Menteri wanita pertama di Britania Raya.

Dirinya tidak hanya membuktikan sebagai seorang pemimpin yang hebat, tapi juga handal dalam bidang yang didominasi oleh kaum pria ini.

Margaret Thatcher pernah menjadi pemimpin partai konservatif selama 15 tahun.

Karakternya yang tegas dan pantang menyerah membuat dirinya dijuluki “The Iron Lady”.

Meskipun banyak kebijakannya yang dianggap kontroversial, sikap tegas dan keahlian Margaret Thatcher dalam mengelola banyak bidang dalam skala besar membuktikan jika ia merupakan pemimpin yang hebat.

5. Dr. Martin Luther King Jr.

Martin Luther King Jr. merupakan seorang aktivis Amerika Serikat yang memperjuangkan hak-hak orang kulit hitam.

Usahanya dalam menghapus segregasi rasial memperoleh perhatian dari masyarakat Amerika Serikat dan dunia.

Terinspirasi dari Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr. menggunakan cara protes tanpa kekerasan.

Perjuangannya membuahkan hasil sebab setelah satu tahun, kebijakan segregasi ras dihapuskan di Amerika Serikat.

Jika ingin mengetahui kisah-kisah lainnya dari para tokoh dunia yang menarik dan menginspirasi, maka buku Kumpulan Kisah Tokoh Perjuangan Dunia dapat menjadi pilihan bacaan yang tepat.

Buku ini adalah media yang tepat untuk mengembangkan wawasan anak-anak karena mereka akan melihat pemikiran besar dari para tokoh serta mempelajari apa yang sebetulnya bernilai di dalam kehidupan.

Buku ini akan membantu anak-anak memahami betapa pentingnya memperjuangkan apa yang baik, apa yang diyakini benar untuk mencapai suatu kebaikan.

Dapatkan bukunya di Gramedia.com sekarang juga.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau