Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tokoh yang Terlibat dalam Pertempuran Ambarawa Beserta Perannya

Kompas.com - 12/10/2022, 12:30 WIB
tokoh yang terlibat dalam pertempuran ambarawa Photo on berpendidikan.com tokoh yang terlibat dalam pertempuran ambarawa
Rujukan artikel ini:
Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia
Pengarang: Suryadi Pratama
|
Editor Rahmad

Belanda memang belum sepenuhnya rela jika Indonesia melepaskan diri dan merdeka. Mereka tetap bertekad untuk menduduki kembali Indonesia, jadi mereka melakukan segala kemungkinan. Cara Belanda adalah bergabung dengan Sekutu.

Tujuan utama kedatangan Sekutu adalah untuk memasok tawanan di Ambarawa dan Magelang. Sayangnya, mengikuti Belanda, pikiran cerdik tentara asing datang untuk mempersenjatai para tawanan dan menyerang Indonesia.

Bagaimanapun, orang-orang berjuang mati-matian pada Pertempuran Ambarawa pada 20 November 1945. Ada beberapa tokoh yang terlibat dalam Pertempuran Ambarawa tersebut yang sangat berperan penting melawan Belanda saat itu untuk mempertahankan kemerdekaan.

Tokoh yang Terlibat dalam Pertempuran Ambarawa

Berikut ini profil singkat tokoh yang terlibat Pertempuran Ambarawa yang rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia:

1. Kolonel Soedirman

Kolonel Soedirman Kolonel Soedirman

Sudirman, panglima dan jenderal Indonesia pertama dan termuda adalah tokoh yang terlibat dalam Pertempuran Ambarawa. Kolonel Sudirman bertindak sebagai pemimpin dalam Pertempuran Ambarawa dan akhirnya memenangkan perang pahit menggunakan taktik supit urang.

Saat itu, taktik supit urang hanya digunakan dalam kondisi yang sangat terbatas. Namun demikian, keberanian, keuletan, dan kecerdasan Sudirman berhasil memaksimalkan taktik ini.

Sederhananya, supit urang adalah teknik menyerang lawan, dilakukan dari dua sisi sehingga lawan dalam posisi terjebak. Teknik serangan ini berhasil memutus komunikasi antara pasukan asing, merusak pertahanan.

Akibatnya, Sekutu benar-benar terkepung. Dalam pertempuran melawan sekutu di Ambarawa, Jenderal Soedirman dengan gagah berani memimpin pasukannya dan pantang menyerah.

Kemenangan yang diraih berkat taktik jitu ini sangat dipuji oleh militer Indonesia. Presiden Soekarno segera memberinya pangkat Panglima Angkatan Darat.

2. Letkol Isdiman

Letkol Isdiman Letkol Isdiman

Letnan Kolonel Isdiman adalah seorang perwira Pasukan Keamanan Rakyat (TKR) dan komandan Resimen TKR Banyumas. Keahliannya membuatnya menjadi prajurit terpercaya Jenderal Soedirman.

Peran Letnan Kolonel Isdiman sebagai tokoh dalam Pertempuran Ambarawa adalah sebagai ahli taktik. Jenderal Soedirman memerintahkan prajuritnya untuk berperang di Ambarawa agar pasukan koalisi bisa mundur dari daerah dan Indonesia.

Letnan Kolonel Isdiman bertempur dengan sangat gigih, memimpin pasukannya dan mengatur strateginya. Bahkan dalam situasi yang sulit atau tidak stabil, dia tidak takut.

Lahir di Pontianak pada 12 Juli 1913, Letnan Kolonel Isdiman termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan udara Sekutu pada Pertempuran Ambarawa. Saat bertugas, markasnya diserang oleh tiga Mustang Sekutu dan dua Dakota.

Kaki Letnan Kolonel Isdiman terkena peluru dari senapan mesin pesawat. Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.

3. Letkol Gatot Soebroto

Letkol Gatot Soebroto Letkol Gatot Soebroto

Letkol Gatot Soebroto merupakan salah satu tokoh penting dalam Pertempuran Ambarawa yang memulai karir militernya sebagai anggota KNIL. Peran Letnan Kolonel Gatot Soebroto sebagai tokoh yang terlibat dalam Pertempuran Ambarawa tahun 1945 adalah juru taktik utama.

Dia menemani Jenderal Sudirman untuk melawan pasukan asing. Pemilihan Letnan Kolonel Gatot Soebroto sebagai bagian dari Pertempuran Ambarawa dilakukan setelah berhasil dibentuknya Divisi 5 Purwokerto. Divisi ini dipimpin oleh Kolonel Sudirman.

Ia juga berperan dalam mengumpulkan senjata dari tentara Jepang melalui negosiasi. Jumlah senjata yang begitu banyak hingga dikirim ke BKR di wilayah Jawa Barat. Selama Pertempuran Ambarawa, Letnan Kolonel Gatot Soebroto diangkat menjadi komandan Sektor Front Ambarawa.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Kolonel G.P.H. Jati Kusumo

Kolonel G.P.H. Jati Kusumo Kolonel G.P.H. Jati Kusumo

G.P.H. Jati Kusumo adalah tokoh penting dalam Pertempuran Ambarawa dan menjabat sebagai komandan Divisi IV. Misi utama divisi ini adalah melacak dan mengepung pasukan asing.

Selama pertempuran sengit di Ambarawa, Kolonel G.P.H. Jati Kusumo menunjukkan kepemimpinan yang sangat baik. Ia menjaga pergerakan pasukan tetap pada jalurnya.

G.P.H. Jati Kusumo memegang banyak posisi penting selama hidupnya. Misalnya, Ketua BKR Surakarta, Panglima TRI Divisi IV, Kepala Staf Angkatan Darat, Menteri, Duta Besar.

5. Kapten Surono Reksodimedjo

Kapten Surono Reksodimedjo Kapten Surono Reksodimedjo

Tokoh yang terlibat dalam Pertempuran Ambarawa selanjutnya adalah Kapten Surono Reksodimedjo. Ia dipercaya sebagai kapten di bawah komando Letnan Kolonel Gatot Subroto. Keperkasaan militer Kapten Slono tidak boleh dianggap remeh.

Dia menerima pendidikan militer yang panjang. Berawal dari Seskoad Bandung, War College Jerman berkembang menjadi Sekolah Staf Umum dan Komando Militer AS. Kecintaannya pada negaranya sangat dalam.

6. Sarbini Martodihardjo

Sarbini Martodihardjo Sarbini Martodihardjo

Sarbini Martodihardjo adalah tokoh yang terlibat dalam Pertempuran Ambarawa yang memimpin Pasukan Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah menyerang pasukan NICA di Jambu, Ambarawa.

Memegang pangkat letnan kolonel, ia memimpin pasukan TKR dalam pengepungan terhadap pasukan asing. Serangan itu dilakukan sesuai rencana karena semangat juang dan keterampilan kepemimpinan unit.

Pada tahun 1966, pada masa Presiden Sukarno, Salvini Martodihardjo diangkat menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Dwikora II. Sosok Salvini Martodiharjo tentu akan dikenang sebagai bapak veteran Indonesia.

Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia bisa kamu jadikan referensi untuk mempelajari banyak hal tentang pahlawan bangsa. Buku ini dihadirkan sebagai salah satu usaha untuk mengingat jasa-jasa besar mereka dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Selain itu, buku ini dimaksudkan pula agar generasi bangsa bisa meneladani sifat-sifat mulia para pahlawan dan spirit juangnya.

Perjuangan pahlawan sampai akhirnya bisa merebut kemerdekaan telah usai, sekarang saatnya generasi muda yang berjuang mengisi kemerdekaan.

Banyak makna dan pembelajaran dari sejarah bangsa ini dan sudah sepatutnya kita menjaga kedaulatan Republik Indonesia tercinta. Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com