Suatu bangsa tidak akan menjadi bangsa yang besar jika tidak mengenal dan menghormati jasa para pahlawannya.
Saat membaca sejarah dan kisah para tokoh yang terlibat di dalamnya, kita akan lebih memahami dan bahkan meneladani semangat juang mereka dalam membantu mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara.
Membaca kisah perjuangan yang mereka lalui untuk meraih kesuksesan akan membantu kita lebih termotivasi untuk bisa menapaki jalan yang sama.
Untuk itu, berikut ini ada beberapa rekomendasi buku sejarah mengenai tokoh pahlawan Indonesia yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai bahan bacaan.
Selain Ir. Soekarno, Mohammad Hatta juga menjadi tokoh yang sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia, karena beliau ikut menandatangani naskah Proklamasi, sekaligus menjadi wakil presiden pertama Republik Indonesia.
Selain sebagai tokoh proklamator kemerdekaan, Hatta adalah pribadi yang terkenal jujur, sederhana, disiplin, dan punya intelektual yang tinggi.
Sosoknya yang pantang menyerah menjadikannya sebagai salah satu orang yang dikagumi masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Buku ini hadir dengan harapan bisa menghidupkan kembali sosok Hatta yang pemikirannya mampu menjadi angin segar di tengah kondisi bangsa Indonesia yang semakin tergerus oleh berbagai krisis.
Lewat buku ini, para generasi muda diharapkan bisa mengerti dan menyadari pentingnya kejujuran, kedisiplinan, dan rasa nasionalisme bagi keutuhan suatu bangsa.
Belum banyak yang tahu bahwa Tan Malaka adalah salah satu tokoh revolusioner yang ikut menentang keras adanya penindasan bangsa barat terhadap bangsa Indonesia.
Nama Tan Malaka memang jarang sekali disebut oleh para generasi muda, sebab perannya sengaja dikaburkan dan dihilangkan oleh rezim Orde Baru, padahal ia termasuk salah satu tokoh yang punya andil besar dalam membantu mengusir bangsa kolonial dari tanah ini.
Lewat buku ini, penulis ingin mencoba memperbaiki nama baik Tan Malaka dan mengisahkan kembali perjuangannya yang begitu penting bagi kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, buku ini juga akan menceritakan kisah cinta dan perjalanan hidup Tan Malaka yang cintanya selalu tulus pada ibu pertiwi.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Babad Dipanegara ini sebenarnya merupakan sebuah kisah yang ditulis langsung oleh Kanjeng Sultan Abdul Hamid atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro.
Naskah aslinya ditulis dalam bentuk puisi berbahasa Jawa, yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia untuk memudahkan para generasi muda dalam menyelami kehidupan Pangeran Diponegoro.
Babad Dipanegara ini berisi rangkuman tentang kondisi kerajaan di Jawa yang saat itu terlalu banyak mendapat campur tangan Belanda, seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Buku ini juga mengisahkan perjuangan Pangeran Diponegoro bersama pasukannya dalam Perang Jawa, yang menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah Indonesia, sekaligus perang yang membawanya ke tanah pengasingan di Manado, Sulawesi Utara.
Setelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia sebenarnya belum benar-benar lepas dari belenggu penjajahan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, terbukti dari adanya peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada tahun 1965.
Melalui peristiwa nahas itu, Indonesia harus rela kehilangan perwira-perwira terbaik, salah satunya adalah Pierre Tendean yang saat itu menjadi ajudan Menko Hankam Jenderal Abdul Haris Nasution.
Setelah lebih dari 50 tahun kepergiannya, belum ada satupun buku yang membahas kehidupan seorang Pierre Tendean secara detail, dan buku ini hadir untuk membuat para generasi mudah bisa mengetahui bagaimana kehidupan karir, keluarga, patriotisme, dan cinta yang dimiliki oleh Tendean semasa hidupnya.
Lewat buku ini, pembaca diharapkan untuk belajar dari kisah kesetiaan dan pengabdian Pierre Tendean yang begitu besar pada atasan, bangsa, dan negara bahkan sampai ajal menjemputnya.
Saat membahas mengenai kemerdekaan Indonesia, tidak lengkap rasanya jika tidak membahas sosok Jenderal Besar Soedirman, tokoh pahlawan yang punya peran paling penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda 2 di Yogyakarta.
Dengan kondisi sakit paru-paru yang sudah kronis, Soedirman bersama pasukannya tetap berjuang dengan bergerilya dari hutan ke hutan demi menunjukkan pada dunia internasional bahwa negara Indonesia masih ada dan belum jatuh ke tangan bangsa manapun.
Tidak hanya perjuangan gerilya, buku ini juga akan membahas kehidupan Soedirman sebelum bergabung menjadi tentara, kisah pengangkatannya sebagai panglima TNI, kecakapannya dalam memimpin, sampai kisah kepergiannya ke haribaan illahi.
Bagi kamu yang tertarik untuk membaca lebih jauh mengenai kisah para pahlawan ini, kamu bisa mendapatkan buku-bukunya di Gramedia.com atau membaca versi e-booknya melalui Gramedia Digital.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.