Setelah putus cinta, tidak sedikit orang yang masih mempunyai harapan untuk kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasih.
Biasanya, hal ini dapat terjadi karena masih ada rasa sayang yang tersisa atau takut merasa kesepian dan kehilangan.
Rupanya nggak semua orang bisa mengakhiri perasaan yang mereka miliki pada mantan kekasih yang pernah dicintai sebelumnya, bahkan ada beberapa orang yang memikirkan kemungkinan untuk dapat kembali bersama dengan mantan kekasih, walaupun hubungan yang pernah terjalin tersebut telah lama usai.
Memang tak ada salahnya untuk mengajak mantan kekasih kembali menjalin hubungan asmara, tapi sebelum mulai mendekati mantan, alangkah lebih baik untuk dipikirkan kembali secara matang.
Pasalnya, dengan mencari tahu aktivitas mantan kekasih akibat masih kepo justru malah akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan tidak aman.
Kepo yang berlebihan pada mantan justru malah menandakan sifat obsesif yang akan membuat mantan semakin menjauh dan enggan untuk kembali menjalin hubungan.
Oleh karena itu, penting sekali untuk mencari tahu tanda mantan yang masih kepo agar mereka dapat move on dengan cepat.
Lantas, apa saja tanda-tanda mantan masih kepo yang mesti diketahui? Berikut 3 tanda mantan masih kepo yang patut diwaspadai.
Salah satu tanda mantan gagal move on adalah mereka kerap berusaha untuk mencari tahu kehidupan kita, baik lewat media sosial pun orang-orang terdekat kita.
Jika mereka tidak memperoleh informasi yang diinginkan lewat media sosial, maka mereka tidak akan merasa ragu ataupun malu untuk bertanya kepada orang-orang terdekat kita.
Apabila mantan menanyakan perihal kabar atau status hubungan yang saat ini tengah kita jalani, maka ini mengindikasikan jika mereka masih mencintai kita sehingga susah move on.
Hal ini tentunya memperlihatkan begitu besarnya rasa cinta mereka hingga akhirnya tetap memilih memedulikan kita meskipun sudah tidak menjalin hubungan asmara lagi.
Mantan kekasih yang masih menaruh harapan untuk kembali menjalin hubungan asmara biasanya kerap kali mencari-cari alasan untuk bertemu.
Mereka akan mencari berbagai cara untuk berjumpa dengan kita agar terlihat tetap natural tanpa dibuat-buat.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Akan tetapi, tentu saja ini merupakan kesengajaan yang mereka buat supaya dapat berjumpa dengan kita yang masih mereka cintai.
Mereka pun akan berusaha untuk menjalin interaksi yang jauh lebih hangat saat berjumpa dengan kita agar bisa menarik perhatian dari kita.
Jika mantan kekasih masih memiliki perasaan sayang terhadap kita dan mempunyai niat untuk kembali menjalin hubungan asmara, mereka akan memilih untuk tetap menjomlo.
Mereka juga akan memperlihatkan kepada kita jika sejak hubungan berakhir, mereka enggan menjalin hubungan asmara dengan orang lain.
Bahkan, demi memancing perhatian kita, mereka akan mengatakan lewat media sosial jika tak ingin mencari pasangan kekasih terlebih dahulu.
Hal ini dapat menjadi pertanda jika mereka masih sangat kepo dan menyayangi kita setelah hubungan asmara berakhir.
Memang beberapa tanda ini tidak terlalu mencolok, namun kita akan jauh lebih gampang menyadarinya dengan mengetahui tiga tanda tersebut.
Jika kita merasa masih menyukai mereka, tidak ada salahnya juga untuk memberikan kesempatan dan respons positif.
Namun, jika kita merasa tidak nyaman dan tidak aman, cobalah untuk menggunakan cara halus supaya bisa menghindar dan terlepas dari mereka.
Maka dari itu, agar dapat lebih memahami satu sama lain dalam menjalin sebuah hubungan asmara, buku Men are from Mars, Women are from Venus bisa dijadikan referensi untuk lebih memahami satu sama lain.
John Gray menggunakan kiasan jika pria berasal dari Mars dan wanita berasal dari Venus sebagai ilustrasi pertengkaran yang umum terjadi antara pria dan wanita.
Di mana munculnya perbedaan antara kedua jenis kelamin itu yang mengganggu terciptanya hubungan cinta yang saling melengkapi.
Berdasarkan kesuksesannya dalam memberi bimbingan selama bertahun-tahun terhadap pasangan suami istri dan perorangan, John Gray memberikan nasihat tentang cara mengatasi perbedaan dalam gaya berkomunikasi, kebutuhan emosional, dan perilaku untuk meningkatkan pemahaman yang lebih besar antara masing-masing pasangan.
Pesan dan miliki sekarang juga bukunya di Gramedia.com.