Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amalan Sederhana Agar Hidup Bahagia

Kompas.com - 16/05/2023, 09:00 WIB
amalan sederhana agar hidup bahagia Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo amalan sederhana agar hidup bahagia
Rujukan artikel ini:
Filosofi Kehidupan
Pengarang: Husni Mubarok
Penulis Ratih
|
Editor Ratih Widiastuty

Hakikat Hidup Manusia di Dunia

Hakikat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang memandang atau melihat sebuah kehidupan.

Umumnya, yang dicari oleh manusia dalam hidup ini adalah kebaikan dan kebahagiaan.

Untuk mewujudkan kedua hal tersebut, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.

Perbedaan cara pandang ini yang pada akhirnya menjadi perbedaan persepsi.

Bagi seorang muslim untuk mewujudkan kebaikan dan kebahagiaan sudah diatur oleh Allah dan Rasul melalui Al-Qur’an dan hadis.

Pertama, setiap kebaikan yang disebarkan baik disengaja atau tidak akan dibalas oleh Allah.

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat balasannya." (QS. Az-Zalzalah: 7)

Amalan Sederhana Agar Hidup Bahagia

Kebaikan itu menular, seperti kebiasaan teman atau keluarga yang tersenyum kepada tetangga sejak kita kecil.

Kala tumbuh besar, sadar atau tidak, perilaku baik itu kita lakukan juga sehingga membawa keindahan dan kenyamanan dari hati para manusia.

Senyum mungkin termasuk amalan yang kecil, tetapi bisa jadi kebaikan kecil itulah yang mengantarkan pada kenikmatan akhirat.

Amalan kecil bernilai besar karena niat, begitu juga amalan besar bernilai kecil pahalanya karena niat.

Awali aktivitas kehidupan pagi dengan kebaikan kecil, misalnya senyum dengan orang yang ditemui, berpakaian sederhana, berpenampilan sederhana, atau mendoakan orang-orang yang ditemui.

Satu pintu kebaikan bisa menjadi gerbang bagi kebaikan lainnya.

Ketika pagi diawali dengan kebaikan, insya Allah, akan membuka pintu kebaikan lainnya dalam keseharian.

Kebaikan itu ibarat bunga yang dijadikan minyak wangi yang dapat menularkan keharuman.

Orang-orang membelinya untuk mengharuskan tubuh, pakaian, dan ruangan mereka.

Maka kita bisa menularkan kebaikan dan mengajarkan kebijaksanaan sehingga semakin banyak pribadi harum yang tersebar.

Semakin banyak nama yang semerbak dalam peradaban kehidupan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kedua, kebahagiaan.

Siapa yang tidak ingin bahagia? Jawabannya semua manusia ingin bahagia.

Namun, setiap orang memiliki definisi yang berbeda tentang bahagia.

Kita bisa bahagia karena pandangan positif terhadap sesuatu, meskipun itu terlihat buruk dalam pandangan kita.

Kang Uni dalam bukunya Mencari Kebahagiaan yang Hilang yang ia kutip dalam buku Urfa Qurrota ‘Ainy berjudul Happiness Laboratory mengatakan bahwa cara pandang ibarat angle yang kita ambil ketika memotret sebuah benda.

Sebuah pohon akan terlihat tinggi menjulang ketika memotretnya dari bawah.

Namun, akan terlihat kecil ketika memotretnya dari atas.

Begitupun ketika kita memandang sebuah peristiwa dan kebahagian.

Orang kaya tidak menganggap naik pesawat sebagai sesuatu yang luar biasa apalagi membahagiakan karena mereka sudah terbiasa.

Akan tetapi, bagi orang biasa yang baru pertama kali naik pesawat, pengalaman ini bisa jadi membahagiakan dan berkesan baginya sehingga bahagia itu tidak bisa diukur apalagi ditakar.

Dikisahkan pula bahwa ada seorang peserta seminar bertanya kepada pemateri, "Mana yang lebih banyak di dunia ini, orang yang hidup bahagia atau sedih?" Pertanyaan yang sulit dijawab karena pertanyaan itu membutuhkan penelitian atau survei untuk membuktikannya, tetapi bisa dilihat dari indikasi-indikasi yang ada.

Bisnis tempat-tempat hiburan semakin berkembang, di televisi lebih banyak menayangkan acara hiburan seperti film, musik, lawak, dan yang sejenisnya.

Serta saat ini yang lagi digandrungi adalah TikTok.

Artinya, banyak orang membutuhkan hiburan.

Bukankah dalam hukum permintaan semakin banyak yang membutuhkan, maka sebuah perusahaan akan semakin banyak memproduksi barang yang dibutuhkan? Dengan adanya ini, mengindikasikan bahwa banyak orang membutuhkan hiburan untuk mengobati hatinya.

Buku yang berjudul La Tahzan yang artinya, jangan bersedih, karya Dr. 'Aidh al-Qarni menjadi salah satu buku terlaris (best seller) dan dicetak dalam berbagai bahasa di dunia.

Larisnya buku itu mengindikasikan banyaknya orang yang butuh pengetahuan untuk menghilangkan rasa sedih untuk memperoleh yang namanya kebahagiaan.

Kebahagiaan yang hakiki adalah menjalani semua proses dalam taat dan hidup sesuai dengan perintah Allah serta rasul-Nya.

"Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)

Dapatkan buku Filosofi Kehidupan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau