Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Pengamalan Sila Ke-1 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari, Yuk Mulai Terapkan!

Kompas.com - 06/01/2025, 16:00 WIB
 Contoh Pengamalan Sila Ke-1 Sumber Gambar: Freepik.com Contoh Pengamalan Sila Ke-1
Rujukan artikel ini:
Secrets of Divine Love: Sebuah…
Pengarang: A. Helwa
Penulis Okky Olivia
|
Editor Laila Wulanalfi

Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman utama dalam menjalankan kehidupan yang tentunya wajib dipegang teguh oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam bahasa Sansekerta, Pancasila terdiri dari dua kata, yakni panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas atau prinsip.

Jika dilihat dari catatan sejarah, Pancasila ini lahir pada tanggal 1 Juni 1945, tepatnya dalam sebuah sidang yang diselenggarakan oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI.

Sidang tersebut memang sengaja dibuat untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan dasar negara Indonesia.

Setelah beberapa tokoh mengemukakan pendapatnya, giliran Ir. Soekarno yang memberikan gagasannya mengenai 5 sila Pancasila.

Tak disangka, gagasan tersebut ternyata disetujui oleh seluruh anggota BPUPKI yang hadir pada hari itu sehingga secara resmi tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Seperti yang sudah kita ketahui, sila pertama dalam Pancasila berbunyi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, berhubungan dengan keyakinan ataupun kepercayaan kepada Tuhan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sila pertama dalam Pancasila dan contoh pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Sila Pertama dalam Pancasila

Selain Soekarno, Muhammad Yamin dan Soepomo yang sudah lebih dulu mengemukakan pendapatnya pun menjabarkan bahwa ‘ketuhanan’ adalah salah satu prinsip penting yang harus ada dalam dasar negara Indonesia.

Namun sayangnya, sila ketuhanan ini sempat mengundang perdebatan yang cukup panjang diantara pada anggota sidang BPUPKI yang hadir.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pada awalnya, sila pertama Pancasila berbunyi ‘Ketuhanan dengan Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’.

Sila tersebut tentunya menimbulkan polemik, terutama dari anggota yang tidak beragama Islam, mereka meminta konsep ketuhanan yang lebih spesifik namun tidak mengutamakan atau menyebutkan agama tertentu.

Sampai akhirnya, masalah tersebut bisa segera diatasi dengan mengganti isi sila pertama menjadi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ yang terasa jauh lebih universal bagi golongan agama mana pun.

Contoh Pengamalan Sila Pertama Pancasila

1. Pengamalan Sila Pertama di Lingkungan Rumah

  1. Mengajak anggota keluarga untuk menjalankan kewajiban Ibadah dengan rajin dan tepat waktu.
  2. Tidak memojokkan atau mengucilkan anggota keluarga yang memiliki agama yang berbeda.
  3. Tidak memaksakan tradisi agama sendiri kepada anggota keluarga atau orang lain yang berbeda agama.
  4. Membiasakan diri untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
  5. Menghormati orang tua serta menaati nasihat dan perintahnya.

2. Pengamalan Sila Pertama di Lingkungan Masyarakat

  1. Takwa dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan kepercayaan dan agamanya masing-masing.
  2. Mendukung seseorang yang sedang merayakan hari besar keagamaannya.
  3. Mengembangkan sikap saling menghormati dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  4. Menjaga ketenangan dan tidak membuat keributan saat seseorang sedang beribadah.
  5. Tidak menistakan ataupun menghina agama seseorang, misalnya dengan merusak rumah ibadah.
  6. Tidak memaksakan seseorang untuk menganut agama atau kepercayaan tertentu.
  7. Berteman dengan siapa saja tanpa membedakan agama manapun.
  8. Mengembangkan sikap tolong menolong tanpa melihat agama yang dianut seseorang.
  9. Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama.
  10. Menerapkan sikap toleransi, bisa dimulai dari para generasi muda sampai ke tingkat yang lebih tua.

3. Pengamalan Sila Pertama di Media Sosial

  1. Tidak mempublikasikan konten atau tayangan yang bertujuan untuk mendiskriminasi agama atau kepercayaan tertentu.
  2. Menyebarkan nilai atau ajaran agama secara damai dengan kalimat yang tidak ada unsur provokatif.
  3. Tidak mendukung opini yang bisa menyebabkan perpecahan antar umat beragama.
  4. Melakukan ‘report’ saat menemukan konten yang sengaja menjelekkan agam tertentu.
  5. Menyebarkan nilai toleransi yang baik antar umat beragama.

Setelah mengetahui contoh pengamalan sila pertama dalam Pancasila, akan lebih baik kalau kamu mulai menerapkannya dalam kehidupanmu sehari-hari.

Bicara soal sila pertama Pancasila tentunya akan selalu berkaitan dengan hubungan kita kepada Tuhan sang pencipta.

Melalui buku Secrets of Divine Love: Sebuah Perjalanan Spiritual yang Mendalam tentang Islam karya A. Helwa, kamu akan diajak untuk mempelajari hal-hal yang belum kamu ketahui tentang Islam.

Buku ini ditujukan untuk orang-orang yang sering kali berputar pada keputusasaaan dan tidak mampu menopang kerasnya cobaan dalam kehidupan.

Buku ini akan membantu mengubah perspektif hubunganmu dengan Tuhan, diri sendiri, dan orang-orang di sekitarmu, tentunya tetap dengan bahasa spiritualitas.

Tak hanya itu, buku ini juga akan membantu memperkuat iman dan meningkatkan ketergantunganmu pada Tuhan.

Jika tertarik, kamu bisa mendapatkan buku ini di toko buku Gramedia, atau membelinya melalui online di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau