Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulas Kerajinan Bahan Lunak Alam di Buku “Keramik untuk Hobi dan Karir”

Kompas.com - 11/02/2023, 09:00 WIB
Kerajinan Bahan Lunak Alam Sumber Gambar: Freepik.com Kerajinan Bahan Lunak Alam
Rujukan artikel ini:
Keramik Untuk Hobi dan Karir
Pengarang: Nia Gautama
|
Editor Ratih Widiastuty

Sesudah pandemi mereda dan kembalinya aktivitas seperti semula, banyak tren hobi baru yang berkembang di masyarakat, khususnya anak muda.

Tren tersebut kerap bertebaran di media sosial, seperti roller-skating, journaling, crochette, atau pottery.

Hobi tersebut bisa menyalurkan kreativitas dan mengistirahatkan mata dari aktivitas gawai.

Salah satunya adalah kerajinan bahan lunak alam keramik.

Kamu bisa membeli sendiri peralatan dan bahan dasar pembuatan keramik.

Saat ini sudah banyak DIY Clay Kit yang bisa kamu beli di e-commerce.

Atau sebagai alternatif, kamu juga bisa mendatangi tempat-tempat yang menawarkan pengalaman kelas membuat kerajinan bahan lunak alam.

Banyak tempat yang menawarkan kelas tersebut akhir-akhir ini, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan Yogyakarta.

Salah satunya adalah Museum Seni Rupa dan Keramik yang terletak di Jl. Poskota No. 2, Jakarta Barat.

Total harga tiket masuk dewasa dan workshop keramik hanya 55 ribu saja, lho! Menarik sekali bukan.

Sejarah singkat awal mula munculnya seni kerajinan ini dipaparkan pada bab pertama buku Keramik untuk Hobi dan Karir, bahwa seni dan kriya tertua di peradaban manusia adalah kerajinan tanah liat.

Indonesia mempunyai sejarah panjang dan mendalam mengenai kerajinan bahan lunak.

Sejak zaman kerajaan Nusantara, kerajinan tanah liat banyak dipengaruhi oleh budaya Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam.

Contohnya, keramik dari zaman Majapahit abad ke-14 yang bisa kamu lihat di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.

Sampai saat ini jumlah koleksi yang dimiliki museum tersebut berjumlah 47 koleksi seni rupa dan 14.000 koleksi keramik.

Kerajinan Bahan Lunak Alam sebagai Hobi

Menggunakan gawai dengan waktu lama tentu saja menyenangkan.

Namun, bak pedang bermata dua, penggunaan yang terlalu lama bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Mata perih berisiko menambah minus, leher dan punggung kaku, stres, atau bahkan kecemasan.

Maka dari itu, kita perlu mencari kegiatan lain yang melibatkan fisik dan minim sinar biru perangkat digital.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Salah satunya dengan membuat kerajinan tangan menggunakan bahan dasar tanah liat.

Selain kita dapat berekspresi diri dan mengasah kreativitas, hobi ini juga terbilang produktif karena menghasilkan suatu barang yang bisa langsung digunakan.

Gerakan yang berulang dalam memproses tanah liat, mulai dari membentuk, kemudian memutar, lalu menghias, dapat menenangkan pikiran dan mempertajam kemampuan fokus.

Harga yang relatif terjangkau sangat memungkinkan masyarakat luas untuk mencoba hobi yang satu ini.

Peralatan dasar dan teknik dasar untuk pemula juga dijabarkan dengan runtut.

Buku ini bertujuan agar para peminat dapat membuat keramik dengan santai dan menyenangkan.

Peralatan dasar terdiri dari tusuk gigi, selotip bening, jarum besar atau jeruji payung bekas, benang jahit sepatu, sumpit bambu atau ranting, kartu plastik bekas, dan spons.

Teknik dasar pembuatan terdiri dari teknik cubit (pinch), teknik pilin (coil), dan teknik giling/lembar (slab) kemudian proses pembuatan cetakan dan teknik memutar.

Setelah itu dekorasi yang disambung pencampuran glasir kemudian proses pembakaran.

Kerajinan Bahan Lunak Alam sebagai Karir

Berawal dari iseng-iseng hobi, kamu juga bisa usaha mendapatkan cuan dari kerajinan keramik ini, lho!

Banyak ide bisnis yang dapat kamu kembangkan, misalnya dengan mulai UMKM menjual hasil-hasil karya keramikmu.

Opsi yang lain, kamu juga bisa menjadi supplier bahan kerajinan mengingat supplier keramik di Indonesia masih belum banyak.

Selain itu, kamu bisa membuka workshop pembuatan kerajinan keramik, atau pesanan langsung.

Walaupun proses membuat keramik cukup panjang dan perlu pengetahuan khusus, rangkuman penjelasannya bisa kamu baca di buku Keramik untuk Hobi dan Karir karya Nia Gautama.

Buku dengan 144 halaman ini menampilkan step-by-step pembuatan beserta ilustrasi gambar sehingga akan memudahkan para pembaca untuk belajar sendiri dalam membuat kerajinan tanah liat keramik.

Pemaparan yang ringkas namun menyeluruh dari praktisi seni dan kriya, yaitu Nia Gautama, mencerminkan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam mengenai seni kerajinan bahan lunak keramik.

Selain itu, penggunaan diksi yang mudah dicerna membuat pembaca akan turut menikmati kesenangan berkarya.

Tunggu apalagi? Asah kreativitas dan tenangkan pikiranmu dengan kerajinan bahan lunak alam sekarang juga, pelajari caranya di buku Keramik untuk Hobi dan Karir!

Segera dapatkan buku ini hanya di ebooks.gramedia.com atau aplikasi Gramedia Digital.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau