Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Masalah dan Tantangan Pasca Proklamasi Kemerdekaan yang Dihadapi Indonesia

Kompas.com - 26/01/2023, 10:40 WIB
Tantangan Pasca Proklamasi Kemerdekaan Photo by mufidpwt on Pixabay Tantangan Pasca Proklamasi Kemerdekaan
Rujukan artikel ini:
Mengurai Persoalan Bangsa 70 Tahun…
Pengarang: Tim Penulis Ahlulbait Indonesia
|
Editor Rahmad

Proklamasi Kemerdekaan merupakan tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, setelah teks proklamasi itu dibacakan, negara Republik Indonesia masih labil karena masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di berbagai bidang.

Selain itu, bangsa Indonesia masih harus menghadapi agresi penjajah Belanda yang belum melepaskan kekuasaannya atas Nusantara. Setidaknya ada 4 bidang utama yang jadi tantangan pasca proklamasi kemerdekaan yang harus dihadapi Indonesia.

Ini sesuai dengan deklarasi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat antara lain bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya serta bidang pendidikan. Pemerintah saat itu melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan dan memperbaiki keadaan di Indonesia.

Masalah dan Tantangan Pasca Proklamasi Kemerdekaan

Berikut ini masalah dan tantangan pasca proklamasi kemerdekaan yang harus dihadapi oleh Indonesia:

1. Bidang Ekonomi

Pasca proklamasi kemerdekaan, perekonomian Indonesia mengalami penurunan yang cukup besar akibat inflasi dan pemerintah tidak dapat mengontrol mata uang yang beredar di Indonesia. Terutama mata uang Jepang dan Belanda.

Akibatnya, perbendaharaan dan bea cukai berada di negara bagian nol, serta pajak. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sangat terpaksa membenahi tiga mata uang sekaligus, yaitu mata uang Javasche Bank, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang pemerintah Jepang.

Pemerintah Indonesia juga mengambil langkah lain yaitu menasionalisasikan de javasche bank dan perkebunan & ndash perkebunan; swasta asing dan meminta pinjaman dari negara asing seperti Amerika.

Namun, kebijakan tersebut tidak membuahkan hasil yang berarti karena Belanda mengakhiri hubungan ekspor-impor dengan mengakhiri embargo ekonomi, sehingga negara tersebut mengalami kerugian sebesar 200.000.000 euro.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah ekonomi antara lain mengadakan konferensi ekonomi pada bulan Februari 1946.

Agenda utamanya adalah upaya peningkatan produksi dan distribusi pangan, masalah sandang, serta status dan pengelolaan perkebunan yang dimiliki perusahaan swasta asing.

2. Bidang Politik

Keadaan dunia politik bangsa Indonesia telah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan dalam segala aspek setelah proklamasi kemerdekaan. Kebanyakan adalah memperbaiki pemerintahan yang sebelumnya diarahkan oleh Jepang setelah Belanda.

Langkah pertama adalah sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Agenda pertama adalah pengangkatan presiden dan wakil presiden serta pengesahan dasar negara, konstitusi negara.

Rapat kemudian dilanjutkan dengan agenda yang lebih luas, yaitu pembentukan alat-alat negara seperti Komite Nasional, kabinet pertama Republik Indonesia, pembagian Republik Indonesia menjadi delapan provinsi beserta gubernurnya, pembentukan PNI sendiri, politik Partai di Indonesia, yayasan BKR/TKR dan lain-lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Namun, banyaknya kendala dan kurangnya pengalaman dalam proses pembangunan membuat kegiatan pemerintah mandek dan tidak semuanya berjalan sesuai rencana.

3. Bidang Sosial dan Budaya

Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, banyak terjadi perubahan sosial budaya, terutama dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ini karena dalam kehidupan bangsa Indonesia sebelum proklamasi kemerdekaan terjadi diskriminasi rasial untuk membagi kelas sosial.

Sebelum kemerdekaan, masyarakat Indonesia didominasi oleh orang Eropa dan Jepang, sehingga penduduk asli hanyalah orang-orang sederhana yang kebanyakan menjadi budak para bangsawan atau penguasa.

Namun, setelah deklarasi, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia dan semua warga negara Indonesia diberikan hak dan kewajiban yang sama di semua bidang.

4. Bidang Pendidikan

Sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang merupakan proses yang sangat panjang. Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi emas, kehormatan dan Injil, mempengaruhi pemikiran dan ideologi dengan ajaran Barat.

Tokoh-tokoh Islam berusaha semaksimal mungkin untuk mengajarkan Islam dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pondok pesantren, majelis taklim, dan lain-lain. Dari lembaga inilah muncul tokoh-tokoh muslim yang berperan penting.

Nah, itulah masalah dan tantangan pasca kemerdekaan yang harus dihadapi Indonesia. Jadi, setelah proklamasi kemerdekaan sekalipun, Indonesia masih terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan. Bahkan, juga masih menghadapi perang pasca kemerdekaan melawan Belanda.

Buku Mengurai Persoalan Bangsa 70 Tahun Indonesia Merdeka bisa kamu jadikan referensi untuk mengetahui bagaimana kondisi Indonesia hingga saat ini. Termasuk bagaimana masalah dan tantangan pasca proklamasi kemerdekaan yang harus dihadapi Indonesia saat itu.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau