Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kelahiran, Kekurangan, dan Kelebihan Era Orde Baru yang Perlu Kamu Tahu

Kompas.com - 23/01/2023, 10:00 WIB
Kelebihan Orde Baru Sumber Gambar: Kompas.com Kelebihan Orde Baru
Rujukan artikel ini:
Ali Moertopo: Lakon Sang Jenderal…
Pengarang: Tim Historia
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia telah resmi menjadi negara yang merdeka walaupun masih belum benar-benar lepas dari cengkeraman penjajahan asing.

Sehari setelahnya, para tokoh nasional sepakat untuk menunjuk Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

Masa pemerintahan Soekarno sebagai Presiden berlangsung selama hampir 22 tahun, yakni sejak tahun 1945 sampai tahun 1966.

Masa pemerintahan era Soekarno lebih sering disebut dengan masa Orde Lama.

Indonesia pada masa itu masih sering mengalami gejolak politik yang naik-turun.

Setelah Soekarno tidak lagi menjadi Presiden, Indonesia mengalami masa peralihan pemerintahan ke era Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Awal dari masa pemerintahan Orde Baru ini dimulai sejak dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (SuperSemar) pada tanggal 11 Maret 1966.

Pengangkatan Soeharto sebagai Presiden juga menjadi penanda dimulainya era Orde Baru, menggantikan era Orde Lama pada masa Presiden Soekarno sebelumnya.

Lalu, bagaimana sejarah terbentuknya Orde Baru dan apa saja kekurangan serta kelebihan yang ada pada era tersebut? Simak jawabannya berikut ini.

Sejarah Kelahiran Orde Baru

Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar dikeluarkan setelah adanya peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) yang mengguncang bangsa Indonesia.

Peristiwa tersebut memicu kekacauan negara, berbagai kejadian pembantaian anggota PKI ada di mana-mana, dan keamanan negara menjadi tidak terkendali.

Akibatnya, rakyat Indonesia melakukan demo besar-besaran terhadap pemerintahan Soekarno untuk mengajukan Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat, yaitu:

  1. Bubarkan PKI beserta organisasi pendukungnya (Gerwani, Lekra, BTI, dan sebagainya).
  2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI secara keseluruhan.
  3. Turunkan harga bahan pokok dan perbaiki ekonomi, karena ekonomi Indonesia sudah semakin memburuk sejak pertengahan tahun 60-an.

Presiden Soekarno menanggapi tuntutan tersebut dengan melakukan reshuffle kabinet, namun rakyat masih belum puas karena masih ada unsur PKI di dalam pemerintahan pusat.

Di tengah situasi yang semakin genting, munculah Supersemar yang menyatakan penunjukkan Soeharto sebagai Presiden ke-2 Indonesia pada tanggal 11 Maret 1966.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sejak saat itu, Soeharto resmi menjadi Presiden pada 22 Februari 1967, sekaligus menandai kelahiran era Orde Baru menggantikan Orde Lama.

Kelebihan dan Kekurangan Era Orde Baru

1. Kelebihan Era Orde Baru

  • Meningkatnya GDP per kapita Indonesia

Pada tahun 1968, GDP per kapita Indonesia hanya sekitar $70 dan kemudian berhasil mencapai lebih dari $1000 pada tahun 1996.

Peningkatan ini tentunya sangat menguntungkan perekonomian bangsa Indonesia.

  • Adanya Program Keluarga Berencana

Pada masa Orde Lama, program Keluarga Berencana belum sempat terlaksana dengan baik, namun era Orde Baru berhasil mengimplementasikannya dengan baik.

  • Tingkat membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat, sehingga membuat tingkat pengangguran menurun.
  • Keamanan negara semakin meningkat.
  • Indonesia mulai membuka peluang investasi bagi para investor asing, sehingga bisa menerima banyak dana dari luar negeri.
  • Kebijakan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) sukses dilaksanakan.
  • Gerakan Wajib Belajar dan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh sukses dilaksanakan.

2. Kekurangan Era Orde Baru

  • Kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin merajalela di kalangan masyarakat.
  • Pembangunan yang tidak merata, dan muncul perbedaan yang sangat mencolok antara pembangunan di perkotaan dan pedesaan.
  • Muncul rasa ketidakpuasan di beberapa wilayah di Indonesia karena adanya kesenjangan pembangunan.
  • Tidak adanya Hak Asasi Manusia, sehingga banyak kejahatan yang diselesaikan dengan cara kekerasan, salah satunya melalui operasi rahasia Petrus (penembakan misterius).
  • Tidak adanya kebebasan pers karena banyak koran dan majalan yang penerbitan dan pengedarannya dibatasi.
  • Terdapat kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya. Orang-orang kaya memiliki hak yang jauh lebih baik dibandingkan orang miskin.

Itulah penjelasan lengkap mengenai sejarah kelahiran, kelebihan, dan kekurangan era Orde Baru yang perlu kamu pahami sebagai warga negara Indonesia.

Setelah mengalami penindasan selama ratusan tahun, Indonesia belum benar-benar resmi bebas dari penjajahan bahkan setelah Proklamasi dibacakan.

Selain dijajah oleh bangsa asing, Indonesia juga mengalami penjajahan dari dalam negeri sendiri, salah satunya terjadi karena pemerintah pusat yang lebih memilih untuk mementingkan diri sendiri dan memperkaya kalangan tertentu saja.

Di masa Orde Baru, bangsa Indonesia telah mengalami berbagai macam peristiwa yang semuanya terekam jelas dalam sejarah, sehingga para generasi muda bisa ikut mengetahui bagaimana kondisi negara pada masa itu.

Bagi kamu yang masih penasaran dengan kisah-kisah sejarah pada masa Orde Baru, kamu bisa membaca buku Ali Moertopo: Lakon Sang Jenderal Orde Baru karya Tim Historia.

Nama Ali Moertopo tentunya sudah tidak asing lagi dalam sejarah Indonesia, beliau adalah salah satu jenderal terpenting dalam kelompok inti yang berada di sekitar Presiden Soeharto pada masa itu.

Ali seringkali dikaitkan dengan berbagai peristiwa penting pada 2 dekade awal Orde Baru, misalnya Konfrontasi Indonesia-Malaysia, gerakan Komando Jihad, dan masih banyak lagi.

Buku ini tidak hanya menjelaskan biografi Ali Moertopo saja, melainkan juga bagaimana kiprahnya pada masa Orde Baru.

Sebagai salah satu tokoh yang ikut merumuskan dan membentuk kerangka format politik Orde Baru, Ali dianggap sebagai salah satu orang yang berpengaruh pada masa itu, bahkan ia dianggap memiliki banyak kaki tangan di sekelilingnya.

Kalau kamu penasaran dan ingin tahu lebih banyak soal Ali Moertopo dan Orde Baru, kamu bisa temukan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com