Hubungan toxic adalah hubungan tak sehat yang berdampak buruk terhadap kesehatan mental, sehingga penting bagi kita untuk segera keluar dan mengetahui ciri-ciri dari toxic relationship ini.
Sesuai dengan namanya, hubungan toxic merupakan hubungan beracun yang biasanya tidak disadari oleh mereka yang tengah terperangkap dalam hubungan seperti ini.
Tidak hanya dapat membahayakan kondisi kesehatan mental, hubungan toxic juga dapat mengancam kesehatan fisik.
Hubungan toxic pun tidak melulu dapat terjadi pada sepasang kekasih saja, melainkan berbagai macam jenis hubungan juga dapat mengalami hal ini, seperti persahabatan, rekan kerja, hingga keluarga.
Ketika interaksi yang dijalin sering menimbulkan pertikaian, maka ini menjadi pertanda jika hubungan yang sedang terjalin bisa saja mengandung racun yang bila dibiarkan bisa menghancurkan kualitas hidup.
Mempertahankan hubungan toxic tidak akan pernah mendatangkan kebahagiaan karena hanya akan diisi dengan manipulasi, sakit hati, dan rasa benci yang mungkin tidak disadari selama ini.
Tidak akan ada titik terang dalam hubungan yang hanya memanfaatkan perasaan dengan tipu muslihat di dalamnya karena hanya menyisakan sakit hati yang berkelanjutan.
Lalu, apa saja ciri-ciri yang menandakan sebuah hubungan toxic? Kenali ciri-ciri hubungan toxic berikut ini.
Saat pasangan menunjukkan perhatian di saat ada maunya saja, maka ini bisa menjadi tanda jika hubungan yang kamu jalin merupakan toxic relationship.
Berpura-pura sayang dan tulus demi mendapatkan apa yang diinginkan biasanya mampu menjadi cara yang ampuh untuk memanipulasi pasangan.
Biasanya memang sulit untuk dapat terlepas dari hubungan toxic seperti ini karena pasangan akan mampu memainkan peran dengan memperlihatkan kasih sayang yang seolah-olah tulus, padahal nyatanya tidak demikian.
Pasangan yang selalu memaksakan sesuatu kepada kamu dengan dalih peduli, tapi nyatanya tidak membuat kamu nyaman, maka bisa saja hubungan yang dijalin adalah hubungan toxic.
Ketika pasangan memaksakan keinginannya terhadap kamu, khususnya hal berbau seksual, ini akan menjadi malapetaka.
Hubungan yang belum terjalin secara sehat tanpa memedulikan perasaan, hanya akan menimbulkan rasa sedih dan tertekan.
Oleh karena itu, saat pasangan sering memaksakan keinginan dan kehendaknya, sudah saatnya bagi kamu untuk mulai berani menolak dan mengakhiri hubungan jika memang sudah tidak nyaman lagi.
Pasangan yang dominan akan banyak mengatur dan mengintimidasi karena biasanya sering dikuasai amarah dan emosi.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kamu akan ditekan secara habis-habisan dengan kata-kata yang mampu mengiris hati, bahkan tidak jarang mampu berbuat kasar secara fisik.
Jangan abaikan pasangan yang sudah berani main tangan terhadapmu, karena ini bisa menjadi awal penderitaan yang akan terus berlanjut jika dibiarkan.
Meskipun kamu percaya dapat mengubah pasangan menjadi sosok yang lebih baik, tapi sepertinya itu akan sulit terwujud, karena bukan menjadi tanggung jawabmu untuk memperbaiki perilaku pasangan.
Pasangan yang banyak melarang kamu untuk melakukan berbagai hal atau mencegah bertemu dengan siapa pun adalah ciri-ciri hubungan toxic selanjutnya.
Mereka biasanya akan membuat ketergantungan dan fokus pada dirinya saja, sehingga membatasi ruang gerak dan interaksimu.
Dengan begitu, kamu akan merasa jika selama ini hanya pasanganmu saja yang paling peduli, padahal sebenarnya sikap posesifnya itu sudah tidak sehat.
Ruang gerak yang dibatasi dengan ketat oleh pasangan dapat menjadi alasan yang kuat untuk sesegera mungkin mengakhiri hubungan.
Pasangan yang dapat berpura-pura menjadi korban di saat sedang berselisih paham akan menjadikan hal ini sebagai senjata untuk menjeratmu.
Mampu mempermainkan perasaanmu hingga menjadi tidak percaya diri dengan pemikiran sendiri.
Manipulasi pikiran dan perasaan dengan cara playing victim ini bisa membuat kamu mempertanyakan diri sendiri dan menganggap pasangan adalah korban dari kesalahan yang sebenarnya tidak kamu lakukan sama sekali.
Meskipun sulit, kamu harus mampu melihat jika kondisi ini terjadi agar identitas dan rasa percaya diri kamu tidak habis digerogoti oleh hubungan toxic.
Supaya kamu dapat secara mantap untuk segera meninggalkan hubungan toxic, maka buku Toxic Relationship Free bisa menjadi acuan dalam usaha keluar dari hubungan yang menghancurkan diri sendiri ini.
Buku ini membahas tentang tujuan dalam hidup yang terdistorsi, dalam ranah yang paling privasi: emosi dan perasaan yang dilukai akibat hubungan toxic yang dijalani.
Buku ini pun membahas 7 mindset keliru yang kerap dibawa masuk dalam sebuah hubungan, yang bisa membuat risiko terjadinya toxic relationship lebih besar.
Yuk, segera keluar dari hubungan toxic dengan membaca buku ini yang dapat diorder lewat situs Gramedia.com atau akses secara digital di aplikasi Gramedia Digital.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.