Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Toxic adalah Hubungan yang Tidak Sehat, Simak Ciri-cirinya Berikut Ini

Kompas.com - 08/11/2022, 17:00 WIB
Hubungan Toxic Adalah Sumber Gambar: Pexels.com Hubungan Toxic Adalah
Rujukan artikel ini:
Toxic Relationship Free: Ketika Hubungan…
Pengarang: Christy MS
|
Editor Novia Putri Anindhita

Hubungan toxic adalah hubungan tak sehat yang berdampak buruk terhadap kesehatan mental, sehingga penting bagi kita untuk segera keluar dan mengetahui ciri-ciri dari toxic relationship ini.

Sesuai dengan namanya, hubungan toxic merupakan hubungan beracun yang biasanya tidak disadari oleh mereka yang tengah terperangkap dalam hubungan seperti ini.

Tidak hanya dapat membahayakan kondisi kesehatan mental, hubungan toxic juga dapat mengancam kesehatan fisik.

Hubungan toxic pun tidak melulu dapat terjadi pada sepasang kekasih saja, melainkan berbagai macam jenis hubungan juga dapat mengalami hal ini, seperti persahabatan, rekan kerja, hingga keluarga.

Ketika interaksi yang dijalin sering menimbulkan pertikaian, maka ini menjadi pertanda jika hubungan yang sedang terjalin bisa saja mengandung racun yang bila dibiarkan bisa menghancurkan kualitas hidup.

Mempertahankan hubungan toxic tidak akan pernah mendatangkan kebahagiaan karena hanya akan diisi dengan manipulasi, sakit hati, dan rasa benci yang mungkin tidak disadari selama ini.

Tidak akan ada titik terang dalam hubungan yang hanya memanfaatkan perasaan dengan tipu muslihat di dalamnya karena hanya menyisakan sakit hati yang berkelanjutan.

Lalu, apa saja ciri-ciri yang menandakan sebuah hubungan toxic? Kenali ciri-ciri hubungan toxic berikut ini.

Ciri-ciri Hubungan Toxic

1. Penuh Tipu Muslihat

Saat pasangan menunjukkan perhatian di saat ada maunya saja, maka ini bisa menjadi tanda jika hubungan yang kamu jalin merupakan toxic relationship.

Berpura-pura sayang dan tulus demi mendapatkan apa yang diinginkan biasanya mampu menjadi cara yang ampuh untuk memanipulasi pasangan.

Biasanya memang sulit untuk dapat terlepas dari hubungan toxic seperti ini karena pasangan akan mampu memainkan peran dengan memperlihatkan kasih sayang yang seolah-olah tulus, padahal nyatanya tidak demikian.

2. Selalu Memaksakan Kehendak

Pasangan yang selalu memaksakan sesuatu kepada kamu dengan dalih peduli, tapi nyatanya tidak membuat kamu nyaman, maka bisa saja hubungan yang dijalin adalah hubungan toxic.

Ketika pasangan memaksakan keinginannya terhadap kamu, khususnya hal berbau seksual, ini akan menjadi malapetaka.

Hubungan yang belum terjalin secara sehat tanpa memedulikan perasaan, hanya akan menimbulkan rasa sedih dan tertekan.

Oleh karena itu, saat pasangan sering memaksakan keinginan dan kehendaknya, sudah saatnya bagi kamu untuk mulai berani menolak dan mengakhiri hubungan jika memang sudah tidak nyaman lagi.

3. Sering Mengintimidasi

Pasangan yang dominan akan banyak mengatur dan mengintimidasi karena biasanya sering dikuasai amarah dan emosi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kamu akan ditekan secara habis-habisan dengan kata-kata yang mampu mengiris hati, bahkan tidak jarang mampu berbuat kasar secara fisik.

Jangan abaikan pasangan yang sudah berani main tangan terhadapmu, karena ini bisa menjadi awal penderitaan yang akan terus berlanjut jika dibiarkan.

Meskipun kamu percaya dapat mengubah pasangan menjadi sosok yang lebih baik, tapi sepertinya itu akan sulit terwujud, karena bukan menjadi tanggung jawabmu untuk memperbaiki perilaku pasangan.

4. Posesif Secara Berlebihan

Pasangan yang banyak melarang kamu untuk melakukan berbagai hal atau mencegah bertemu dengan siapa pun adalah ciri-ciri hubungan toxic selanjutnya.

Mereka biasanya akan membuat ketergantungan dan fokus pada dirinya saja, sehingga membatasi ruang gerak dan interaksimu.

Dengan begitu, kamu akan merasa jika selama ini hanya pasanganmu saja yang paling peduli, padahal sebenarnya sikap posesifnya itu sudah tidak sehat.

Ruang gerak yang dibatasi dengan ketat oleh pasangan dapat menjadi alasan yang kuat untuk sesegera mungkin mengakhiri hubungan.

5. Playing Victim

Pasangan yang dapat berpura-pura menjadi korban di saat sedang berselisih paham akan menjadikan hal ini sebagai senjata untuk menjeratmu.

Mampu mempermainkan perasaanmu hingga menjadi tidak percaya diri dengan pemikiran sendiri.

Manipulasi pikiran dan perasaan dengan cara playing victim ini bisa membuat kamu mempertanyakan diri sendiri dan menganggap pasangan adalah korban dari kesalahan yang sebenarnya tidak kamu lakukan sama sekali.

Meskipun sulit, kamu harus mampu melihat jika kondisi ini terjadi agar identitas dan rasa percaya diri kamu tidak habis digerogoti oleh hubungan toxic.

Supaya kamu dapat secara mantap untuk segera meninggalkan hubungan toxic, maka buku Toxic Relationship Free bisa menjadi acuan dalam usaha keluar dari hubungan yang menghancurkan diri sendiri ini.

Buku ini membahas tentang tujuan dalam hidup yang terdistorsi, dalam ranah yang paling privasi: emosi dan perasaan yang dilukai akibat hubungan toxic yang dijalani.

Buku ini pun membahas 7 mindset keliru yang kerap dibawa masuk dalam sebuah hubungan, yang bisa membuat risiko terjadinya toxic relationship lebih besar.

Yuk, segera keluar dari hubungan toxic dengan membaca buku ini yang dapat diorder lewat situs Gramedia.com atau akses secara digital di aplikasi Gramedia Digital.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau