Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Macam Simbiosis yang Sering Ditemui Dalam Kehidupan!

Kompas.com - 19/10/2022, 14:30 WIB
3 macam simbiosis Sumber: kelaspintar.id 3 macam simbiosis
Rujukan artikel ini:
Why? Symbiosis and Natural Enemy…
Pengarang: YeaRimDang
|
Editor Rahmad

Simbiosis merupakan keadaan hidup bersama antara organisme yang berbeda. National Geographic menyebutkan bahwa simbiosis adalah suatu hubungan ataupun interaksi antara dua organisme makhluk yang berbeda-beda.

Sebagai makhluk hidup, kita pastinya akan mencoba untuk melakukan interaksi antara manusia dengan manusia lainnya, hewan, maupun tumbuhan.

Interaksi antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya ini yang disebut dengan simbiosis. Di kehidupan sendiri, banyak sekali kita menemukan adanya simbiosis, baik itu kepada manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Menurut kemendikbud.go.id, secara garis besar, terdapat tiga jenis simbiosis yang sering kali kita temukan di dalam kehidupan. Ketiga simbiosis tersebut antara lain simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

Penasaran, apa penjelasan dari ketiganya? Seperti apa contohnya? Simak penjelasannya berikut ini, ya!

Macam-macam Simbiosis

3 macam simbiosis 3 macam simbiosis

1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan bagian dari macam-macam simbiosis yang menunjukkan adanya hubungan yang saling menguntungkan antara satu dengan yang lain. Melansir dari kemendikbud.go.id, hubungan simbiosis mutualisme ini memiliki peranan yang penting, karena kedua belah pihak sama-sama pihak yang saling diuntungkan.

Sebagai contoh dari simbiosis mutualisme adalah antara kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu menghisap nektar yang ada pada bunga. Sedangkan timbal-baliknya ialah bunga mendapatkan bantuan dari gerakan kupu-kupu dalam penyerbukannya.

Contoh simbiosis mutualisme lainnya menurut kemendikbud.go.id adalah manusia dengan bakteri. Adanya bakteri E. Coli, menjadikan seorang manusia bisa terbantu dalam mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses dari pembusukan usus besar.

Sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh bakteri E. Coli adalah ia mendapatkan makanan dari sisa pembuangan yang ada pada usus besar di dalam tubuh manusia. Dengan begitu, hubungan ini menjadi simbiosis mutualisme.

2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme merupakan simbiosis yang menunjukkan adanya sebuah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu organisme. Dari halaman kemendikbud.go.id, dijelaskan bahwa dalam hubungan simbiosis ini, organisme yang lain tidak dirugikan maupun tidak diuntungkan atau sifatnya lebih netral.

Contoh yang biasanya terjadi dari simbiosis ini adalah terjadi pada ikan remora dan ikan hiu. Di mana, saat ikan hiu makan, biasanya sisa makanan akan terjatuh. Di saat sisa makanan itu jatuh, maka ikan remora akan menempel dengan ikan hiu untuk mengambil sisa makanan hiu tadi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dari hal tersebut, maka hiu tidak diuntungkan dan tidak pula dirugikan. Selain pada ikan remora dan juga ikan hiu, ada juga contoh pada tumbuhan. Tanaman anggrek dan pohon mangga. Di dalam interaksi antara anggrek dengan pohon mangga, hanya anggrek yang mendapatkan keuntungan.

Tanaman anggrek mempunyai tempat untuk tumbuh, mendapat sinar dari matahari, air, serta zat untuk melakukan fotosintesis dengan menempelnya di pohon mangga. Sedangkan pohon mangga, sifatnya netral, tidak dirugikan dalam hal apapun.

3. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan simbiosis yang menunjukkan hubungan menguntungkan dan merugikan antara kedua pihak. Kebalikan dari simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi saat pihak yang satu memperoleh keuntungan, tetapi merugikan yang lainnya.

Contohnya seperti hubungan yang terjadi pada nyamuk dan manusia. Nyamuk mendapat keuntungan dengan menghisap darah manusia, sedangkan manusia dirugikan karena bisa terjangkit penyakit yang berbahaya, seperti DBD atau malaria.

Tidak hanya itu, ada juga pada lalat dan buah. Lalat bisa langsung mendapat makanan dari sari buah sekaligus lalat bisa berkembang biak di buah yang dihinggapinya. Sedangkan buah yang dihinggapi oleh lalat mengalami kerugian karena bisa cepat membusuk.

Itulah tiga jenis simbiosis yang sering kita temui di dalam kehidupan. Kita sebagai manusia harus berusaha untuk menjalin simbiosis mutualisme dengan manusia serta makhluk hidup yang lainnya. Jangan sampai kita malah menjadi parasit yang mampu merugikan banyak pihak.

Jika kau tertarik dengan hubungan antara makhluk satu dengan yang lainnya kamu bisa mempelajarinya melalui buku Why? Symbiosis and Natural Enemy - Simbiosis dan Musuh Alami. Buku ini bisa membantu kamu dalam memahami tentang hubungan simbiosis dan juga musuh alami di alam liar, dan juga pentingnya keseimbangan ekosistem.

Buku ini akan membicarakan tentang kehidupan liar, seperti kehidupan memangsa dan dimangsa seperti halnya singa dengan rusa yang memiliki hubungan musuh alami. Ada juga penjelasan lengkap tentang simbiosis, seperti adanya simbiosis mutualisme antara lebah dengan bunga. Ada pula penjelasan mengenai penyeimbang alam serta menciptakan ekosistem yang sehat.

Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau