Majas metafora adalah salah satu majas yang membandingkan antara suatu benda dengan benda lainnya. majas metafora adalah pemakaian kata-kata yang bukan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai sebuah gambaran yang mempunyai persamaan atau sebuah pembanding.
Majas metafora seringkali kita temukan atau digunakan dalam banyak karya sastra, salah satunya pada lirik lagu. Salah satunya adalah lagu yang tengah hits belakangan ini, yaitu lagu Hati-Hati di Jalan yang dinyanyikan oleh Tulus. Banyak sekali peribahasa yang digunakan dalam lirik lagu tersebut untuk menyampaikan sebuah pesan atau sebuah ungkapan perasaan secara tidak langsung. dalam pembuatan beberapa lagunya mulai dari album pertama yaitu album Gajah, hingga album Manusia yang dibuat oleh Tulus memang banyak menggunakan majas atau peribahasa di dalamnya.
Berikut penjelasan majas metafora yang terdapat dalam lirik lagu Hati-Hati di Jalan beserta dengan makna yang terkandung di dalamnya.
Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga seperti yang kau cari
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Uh uh uh
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kukira kita akan bersama
Lagu Hati-Hati di Jalan milik Tulus merupakan lagu yang telah dirilis pada 3 Maret 2022 silam dalam album yang diberi judul Manusia. Lagu Hati-Hati di Jalan ini berkisah tentang dua orang yang saling bertemu. Konon, seseorang tersebut adalah sosok yang selama ini ia cari, sampai membuat keduanya memiliki perasaan yang sama, lalu memutuskan untuk menjalin hubungan karena mempunyai kesamaan latar dan kecocokan dalam hal apapun.
Karena kecocokan itu, dua insan ini mengira mereka bisa hidup bersama, yang diliputi dengan kebahagiaan. Namun, mirisnya takdir mengatakan hal lain, keduanya memilih untuk berpisah dan melanjutkan perjalanannya masing-masing karena tidak bisa sejalan lagi.
Dari lirik lagu Hati-Hati di Jalan ini mempunyai beberapa penggalan lirik yang mengandung majas metafora. Penggunaan majas metafora dalam lirik lagu ini bertujuan supaya pesan yang disampaikan dalam lagu tersebut tidak tersampaikan secara langsung.
Majas metafora pada lirik ini adalah tipe metafora dari konkret ke abstrak. Makna yang terkandung dalam lirik ini adalah dua orang ini menyatakan kalau di awal pertemuan mereka sebagai sepasang kekasih yang dipertemukan karena takdir. Kemudian mereka saling mengungkapkan perasaan kalau masing-masing dari mereka adalah sosok yang selama ini sudah mereka cari-cari dari segi apapun.
Majas metafora pada lirik ini adalah tipe metafora sinestesis. Maknanya adalah bahwa sepasang kekasih ini mengira kalau mereka adalah asam dan garam yang merupakan dua unsur yang berbeda. Asam yang berada di gunung, sedangkan garam yang ada di laut. Namun, asam ini bisa menjadi satu kesatuan kalau berada di dalam satu hidangan.
Kata belanga sendiri berarti sebuah kuali yang besar, yang terbuat dari tanah, yang biasanya digunakan untuk menyajikan sayur. Kalimat tersebut diambil dari peribahasa bahasa Indonesia yang memiliki arti, meski dua insan yang tinggal saling berjauhan, kalau sudah ditetapkan berjodoh, pada akhirnya mereka pasti akan dipertemukan.
Kasih sayang serta cinta yang diberikan oleh sang mantan masih bisa ia rasakan dan masih ada di dalam hatinya, meski harapan mereka untuk bertahan sudah pupus. Mereka hanya bisa mengalah pada apa yang sudah digariskan oleh takdir. Majas metafora pada lirik ini adalah tipe antropomorfik.
Maksudnya penulis mempertanyakan mengenai kisah cinta yang dirasa sudah sempurna ini karena mereka saling mengerti, saling mencintai, saling melengkapi, tapi berujung perpisahan. Seolah bertanya-tanya akan ketidak adilan yang terjadi pada kisahnya ini. Majas metafora dalam lirik ini adalah tipe metafora antropomorfik.
Setelah kamu mengetahui makna dari penggalan lirik Hati-Hati di Jalan yang mengandung majas metafora, maka kamu jadi bisa mengetahui makna keseluruhan dari lirik lagu tersebut, ya.
Jika kamu ingin memahami lebih lanjut tentang majas metafora dan majas lainnya, kamu bisa membaca buku Kumpulan Peribahasa, Majas, Dan Ungkapan Bahasa Indonesia. Seperti judulnya, buku ini berisi kumpulan dari peribahasa, majas, serta ungkapan yang bisa kamu jadikan panduan praktis dalam belajar.
Buku ini memuat lebih dari 1000 peribahasa beserta dengan maknanya. Kemudian, ada lebih dari 50 jenis majas disertai dengan contohnya sehingga memudahkan kamu dalam memahaminya. Dan yang terakhir berisi lebih dari 250 daftar ungkapan atau idiom dalam bahasa Indonesia beserta artinya.
Selain untuk pelajar dan umum, buku ini juga bisa menjadi referensi para guru bahasa Indonesia.
Kamu bisa langsung memesannya di https://www.gramedia.com/
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.