Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Pola Asuh yang Diterapkan di Rumah Dapat Menentukan Karakter Anak

Kompas.com - 13/08/2022, 16:30 WIB
jenis pola asuh Sumber: pinterest jenis pola asuh
Rujukan artikel ini:
Psikologi Perkembangan Anak
Pengarang: Maya S
|
Editor Rahmad

Pola asuh yang baik menjadi kebutuhan yang paling dasar anak yang harus dipenuhi oleh orang tua masing-masing. Seperti yang dikatakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa terdapat tiga kebutuhan dasar pada anak, yaitu Asah, Asih, dan Asuh.

Asah adalah stimulasi, asih adalah kebutuhan emosinya serta kasih sayang, senebtara asuh adalah kebutuhan fisik anak.

Di dalam dunia psikologi, terdapat empat macam pola asuh. Masing-masing pola asuh ini mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap karakter sang anak.

Biasanya, orang tua akan mengadopsi salah satu pola asuh yang dirasa lebih dominan, ketimbang pola asuh yang lainnya.

Berikut ini adalah jenis-jenis pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya yang memiliki efek kepada karakter anak nantinya.

Jenis-jenis Pola Asuh

jenis pola asuh jenis pola asuh

1. Pola asuh Authoritarian (Otoriter)

Pola asuh otoriter adalah pola asuh di mana orang tua memiliki pemegang kekuasaan yang paling tertinggi, sesuai dengan nama pola asuhnya yaitu otoriter.

Karakteristik pada pola asuh ini adalah tegas, kaku, merasa selalu paling benar dalam mengemukakan pendapat, serta menerapkan sebuah hukuman kalau tidak sesuai dengan aturan serta kemauan orang tua. Jenis pola asuh otoriter ini sama seperti halnya strict parents.

Di mana orang tua mempunyai standar tertinggi untuk anaknya yang sering kali menuntut sang anak. Alih-alih menginginkan anaknya bisa tumbuh menjadi orang yang bermanfaat. Biasanya orang tua yang strict parents ini pasti menggunakan cara asuh yang otoriter.

Pola asuh ini memang akan membuat sang anak menjadi karakter yang disiplin serta patuh. Namun sayangnya, orang tua yang seperti ini tidak mempedulikan serta mendengarkan pendapat dan juga keinginan anak. Mereka selalu melayangkan ungkapan “pokoknya”.

Hal inilah yang bisa membuat anak tumbuh menjadi orang yang tidak terbiasa dalam mengambil atau membuat keputusannya sendiri dan cenderung takut untuk berpendapat. Tidak hanya itu, nantinya anak akan tumbuh dengan sikap yang mudah meledak-ledak, serta cenderung menjadi pribadi yang otoriter juga di kemudian harinya.

2. Pola Asuh Indulgent (Permisif)

Pola asuh ini adalah kebalikannya dari otoriter. Orang tua pada pola asuh ini cenderung mengikuti semua apa yang anak inginkan, atau istilahnya adalah memanjakan anak.

Orang tua dengan pola asuh permisif bisa menjadi teman yang baik untuk anaknya, karena ia mampu memberikan perhatian, interaksi yang cukup, serta kehangatan. Biasanya mereka juga cenderung mendorong sang anak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.

Anak yang tumbuh dengan pola asuh ini biasanya akan lebih kreatif karena ia terbiasa untuk bebas berekspresi dan berpendapat dalam berbagai hal.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Pola Asuh Authoritative (Demokratis)

Pola asuh ini adalah pola asuh yang paling ideal, karena ada keseimbangan antara permintaan dari orang tua dibarengi dengan respon orang tua terhadap anaknya.

Orang tua yang menggunakan jenis pola asuh ini biasanya mampu mengarahkan anak secara rasional. Anak akan diberikan konsekuensi serta batasan yang konsisten jika ada batasan yang dilanggar. Biasanya batasan ini juga telah mendapat kesepakatan antara anak dengan orang tua.

Pola asuh dengan jenis ini mampu menjadikan anak lebih mandiri dalam pengambilan keputusan, disiplin, mempunyai rasa percaya diri, kreatif, dan pastinya bahagia secara psikologis.

4. Pola Asuh Neglectful (Cuek)

Jenis pola asuh yang cuek atau abai adalah pola asuh yang minim akan keterlibatan orang tua. Biasanya, orang tua cenderung membiarkan anaknya bekembang dengan sendirinya tanpa diperhatikan.

Jenis pola asuh ini, orang tua hanyalah memenuhi kebutuhan fisik dasar anak saja, seperti tempat tinggal, makanan, pakaian. Sementara kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi.

Berbagai latar belakang bisa menjadi penyebab orang tua memilih jenis pola asuh ini. biasanya karena kesibukan dari orang tua itu sendiri atau adanya masalah pribadi dari orang tua tersebut.

Anak yang tumbuh dengan pola asuh ini cenderung tidak memiliki kemampuan dalam mengontrol diri, memiliki kepercayaan diri yang rendah, serta sulit dalam menjalin relasi dan komunikasi. Tidak jarang pula anak dengan pola asuh cuek memiliki nilai akademis yang buruk.

Demikian beberapa pola asuh orang tua terhadap anak serta dampaknya kepada anak. Pastikan para orang tua mampu menerapkan pola asuh yang baik bagi anaknya. Dengan begitu mampu mendukung tumbuh kembang mereka sehingga mampu membentuk kepribadian yang baik.

Pada dasarnya setiap anak mempunyai kepribadian yang spesial, dan berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya. cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan memahami sang anak melalui pengamatan.

Dengan mengamati, kamu mampu menentukan pola dari perilaku anak. Karena, pastinya perilaku anak akan mengikuti sebuah pola yang mampu menunjukkan kesukaannya terhadap sesuatu.

Jika kamu masih merasa kesulitan, kamu bisa membaca buku Psikologi Perkembangan Anak. Buku tersebut akan memberikanmu penjelasan mengenai pentingnya memperhatikan perkembangan sang anak supaya tidak terjadi hambatan yang begitu berarti bagi perkembangan serta kehidupan mereka nantinya.

Buku ini bisa langsung kamu pesan di https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau