Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Membaca Buku Ternyata Mampu Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental, Apa Alasannya?

Kompas.com - 30/04/2022, 18:00 WIB
Manfaat Membaca Sumber Gambar: pexels.com Manfaat Membaca
Rujukan artikel ini:
Insecurity is My Middle Name
Pengarang: Alvi Syahrin
Penulis Lika Purnama
|
Editor Ratih Widiastuty

Di zaman yang semakin berkembang dengan digitalisasi di hampir semua bidang, hal ini membuat banyak orang nyaris melupakan buku.

Padahal, buku merupakan hal penting yang dulunya kita gunakan sebagai sumber pendidikan, mencari informasi, hingga menemukan hiburan dan kesenangan.

Banyak orang mungkin bertanya, memang apa sih manfaat membaca buku? Apa yang orang dapatkan dari membaca tulisan panjang dan membosankan itu?

Jawabannya adalah banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari membaca buku lebih dari sekadar hiburan atau kesenangan semata.

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa membaca buku memiliki pengaruh positif bagi kesehatan fisik dan mental, serta manfaat tersebut dapat bertahan seumur hidup.

Manfaat Membaca Buku bagi Kesehatan Fisik dan Mental

1. Membaca Meningkatkan Kinerja Otak

Ketika kita membaca sebuah buku, kita tanpa sadar telah membaca ribuan kata yang membentuk sebuah cerita.

Bahkan meskipun waktu yang kita habiskan tidak banyak, kita tetap perlu mengeja dan mengingat setiap detail katanya, sehingga cerita atau ide pokok dalam buku tersebut tergambar jelas di pikiran kita.

Proses membaca ini membantu melatih kognitif otak dan meningkatkan fungsi short-term memory.

Selain itu, penelitian tentang Brain Conectivity oleh Gregory dari Emory University Georgia, membuktikan bahwa membaca sebuah novel dapat meningkatkan konektivitas otak terutama di korteks somatosensori, yaitu bagian otak yang merespons sensasi fisik seperti gerakan dan rasa sakit.

2. Mencegah Demensia

Membaca buku merupakan salah satu cara yang efektif untuk menstimulasi mental manusia dan mencegah penurunan fungsi otak.

Membaca setiap hari mampu merangsang otak dan membuatnya tetap aktif, serta memungkinkan kita mempertahankan kekuatan dan fungsi otak secara optimal.

Jika tubuh secara keseluruhan membutuhkan olahraga untuk tetap sehat, maka membaca merupakan salah satu olahraga otak yang terbukti cukup efektif untuk menurunkan risiko gangguan mental seperti alzheimer dan demensia.

3. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Membaca sebuah buku sebetulnya sama dengan mempelajari sebuah bahasa.

Dalam sebuah buku setidaknya ada ratusan kosa kata yang bisa kita pelajari dan ingat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.

Sementara itu, kemampuan berbahasa yang baik sangat membantu meningkatkan skill komunikasi yang mumpuni.

Metode ini juga bisa dipakai untuk kamu yang sedang dalam proses mempelajari bahasa asing.

Membaca buku-buku ringan dalam bahasa tersebut akan membantu kamu memperbaiki kemampuan berbahasa secara signifikan.

4. Menurunkan Rasa Stres dan Kecemasan

Selain menonton film, melakukan meditasi, yoga, atau menonton tayangan humor, membaca buku juga efektif untuk meredakan stres dan kecemasan.

Salah satu penelitian tentang Stress Management dalam Journal of College Teaching and Learning menemukan hasil penelitian bahwa 30 menit membaca buku dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan secara psikologis sama efektifnya dengan yoga dan humor.

Apalagi jika kamu memilih buku yang tepat, tidak hanya meredakan stres dan rasa cemas, namun kamu juga berkesempatan untuk menemukan insight baru untuk kehidupan yang lebih baik.

5. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Kehadiran teknologi dengan banyaknya kemudahan yang kita terima membawa berbagai dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita.

Positifnya, hidup kita terbantu dan jadi mudah di hampir segala aspek, namun sisi negatifnya, karena semua serba instan, kemampuan kita mencatat atau mengingat sesuatu jadi menurun karena terbiasa mudah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Membaca buku akan melatih fokus dan konsentrasi menjadi lebih baik, karena buku yang menarik akan mampu membawa kita untuk fokus dan tenggelam dalam sebuah cerita.

6. Meringankan Gejala Depresi

Ketika sedang depresi umumnya seseorang merasa terisolasi dan menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

Mereka kesulitan bersosialisasi dan merasa dunia seolah gelap serta tak ada harapan lagi.

Nah, disinilah buku-buku fiksi hadir sebagai salah satu media bagi survivor untuk sejenak lari dari dunia yang gelap tersebut.

Dengan membaca buku-buku fiksi membuat survivor akan mampu merasakan dunia baru yang penuh harapan.

Ini juga yang mendasari United Kingdom’s National Health Service menginisiasi program Reading Well, di mana para ahli medis meresepkan berbagai buku self help untuk kategori-kategori penyakit tertentu.

Nah, itulah berbagai manfaat membaca buku bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Untuk kamu yang ingin memulai membaca buku lagi, berikut adalah rekomendasi beberapa buku ringan yang dapat dibaca di waktu luang.

Rekomendasi Buku-Buku Ringan untuk Dibaca di Waktu Luang

1. Insecurity is My Middle Name – Alvi Syahrin

Dalam hidup ini kita pasti pernah merasa tidak percaya diri dan insecure dengan kondisi diri kita yang terasa masih banyak kurangnya.

Rasa insecure ini jika dibiarkan begitu saja tentu akan sangat mengganggu aktifitas, sebab membatasi kita dalam berkarya dan mengembangkan diri.

Alvi Syahrin menulis buku ini sebagai solusi atas segala rasa insecure yang kita punya, mulai dari soal fisik, pekerjaan, hingga percintaan.

Ada 264 halaman di buku ini yang ditulis dengan harapan supaya pembacanya bisa melihat value dirinya lebih baik lagi dan percaya bahwa mereka tidak seburuk yang mereka kira.

2. What’s So Wrong About Your Self Healing – Ardhi Mohammad

Self healing menjadi kata yang paling banyak digunakan di media sosial saat ini.

Kabar baiknya, orang-orang sudah mulai banyak memahami kondisi kesehatan mental itu penting, dan memahami bahwa perlu dilakukan healing untuk menyembuhkan kondisi-kondisi mental yang sedang tidak baik.

Namun seiring dengan banyaknya kata ini digunakan, pemaknaannya juga menjadi kurang tepat.

Banyak yang sudah berusaha melakukan a sampai z untuk self healing, namun masih saja belum menandakan kondisi akan membaik.

Nah, karena fenomena ini, Ardhi Mohammad menyusun buku ini sebagai upaya menjelaskan kepada pembacanya tentang apa yang salah dari self healing mereka selama ini.

Pembahasan yang ditulis oleh Ardhi sangat menarik, dikupas dari dasar tentang bagaimana luka itu bisa muncul dan mengakar di diri kita, dan bagaimana self healing seharusnya dilakukan.

Jika tertarik membacanya, buku Insecurity Is My Middle Name – Alvi Syahrin dan buku What’s So Wrong About Your Self Healing – Ardhi Mohammad tersedia di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Selamat membaca!

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau