Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Rekomendasi Buku Self Healing Terbaik yang Bisa Bikin Kamu Lebih Bahagia dalam Menjalani Hidup

Kompas.com - 28/02/2022, 10:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
The Comfort Book: Buku yang…
Pengarang: Matt Haig
|
Editor Almira Rahma Natasya

Semua orang pasti setuju jika pandemi yang sudah berlangsung selama dua tahun belakangan ini merupakan salah satu masa-masa terberat yang pernah kita alami.

Banyak orang kehilangan pekerjaannya dan mengalami kesulitan ekonomi, banyak orang juga merasakan patah hati yang mendalam karena harus kehilangan orang-orang yang dikasihi.

Kita pun kerap merasa kesepian dengan terbatasnya kontak sosial yang bisa dilakukan karena harus tetap tinggal di rumah serta perlu menjaga jarak.

Selain itu, banyaknya berita atau kabar tidak mengenakkan yang kita baca di media sosial juga bisa membuat kita kewalahan dan merasa tertekan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengelola stres di tengah banyaknya kesulitan yang kita hadapi selama masa pandemi ini agar kesehatan fisik dan mental kita bisa terus terjaga.

Meskipun self-healing atau proses untuk menyembuhkan diri sendiri ini lebih sering dikaitkan dengan bepergian dan mendekatkan diri dengan alam, namun sebenarnya kamu tetap bisa melakukan self-healing dari rumah.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan membaca buku-buku yang membahas tentang self-healing.

Buku-buku self-healing ini akan membantu kamu untuk bisa menenangkan pikiran, mengelola stres, merasa ditemani, serta memberikan tips atau cara untuk menyalurkan kecemasan yang kamu alami dengan melakukan aktivitas-aktivitas seperti meditasi dan yoga.

Berikut adalah beberapa rekomendasi buku tentang self-healing yang bisa jadi pilihan bacaan kamu selama menyembuhkan diri di rumah.

Rekomendasi Buku Self-Healing Terbaik

1. The Comfort Book – Matt Haig

Setelah sebelumnya Haig membagikan pengalamannya selama melalui masa-masa depresi di buku Alasan untuk Tetap Hidup, kini Haig kembali hadir dengan buku terbarunya yang berisi mengenai banyak hal yang menginspirasi dan membuatnya bertahan untuk terus menjalani hidup meskipun pernah memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.

Hal-hal yang dipaparkan di dalam buku ini meliputi buah pikiran penulis, meditasi, daftar lagu dan film-film yang disukainya, kisah-kisah inspiratif yang sarat akan pelajaran hidup, serta masih banyak lagi.

Harapan Haig, apa yang ditulisnya di dalam buku ini juga bisa bermanfaat serta menolong orang lain untuk terus bertahan dan bisa melalui masa-masa sulit yang mereka hadapi, sama seperti hal-hal ini telah menyelamatkan hidupnya sebelumnya.

Topik yang banyak dibahas dan menjadi perhatian utama yang ingin disampaikan oleh penulis adalah mengenai pentingnya menumbuhkan dan memiliki sebuah harapan meskipun hidup ini dipenuhi dengan ketidakpastian, serta bagaimana kamu bisa mencintai dan menerima diri kamu apa adanya.

Dengan penulisan Haig yang hangat dan juga menenangkan, sesuai dengan judulnya, kamu akan mendapatkan kenyamanan selama membiarkan diri kamu larut di dalam buku ini.

Sebagai seseorang yang pernah mengalami depresi, Haig sangat memahami apa yang dibutuhkan serta dirasakan oleh orang-orang yang juga tengah bergelut dengan hal serupa.

Oleh karena itu, bukan hanya sekadar memberikan kata-kata motivasi yang memaksa kamu untuk selalu berpikir positif, namun buku ini akan memberikan sudut pandang baru agar kamu bisa lebih memaknai kesulitan yang sedang kamu hadapi saat ini.

2. Sepi – Pijar Psikologi

Buku terbaru yang ditulis oleh tim Pijar Psikologi ini akan cocok untuk kamu baca dan bisa membantu proses self-healing kamu di masa pandemi seperti saat ini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Banyak penelitian telah dilakukan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yang menunjukkan bahwa gangguan mental umum, seperti depresi dan kecemasan meningkat secara drastis hingga lebih dari 25% selama pandemi Covid-19.

Selain dikarenakan faktor-faktor, seperti masalah finansial, pekerjaan, dan kesehatan fisik, penurunan kesehatan mental masyarakat selama pandemi ini diyakini oleh para ahli kesehatan juga disebabkan karena isolasi sosial dan perasaan kesepian.

Pembatasan kontak fisik sebagai protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama pandemi, membuat orang-orang jadi kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial.

Di beberapa negara seperti Jepang dan Inggris, penanganan akan kesepian ini telah ditangani secara serius di bawah tanggung jawab kementerian karena dikhawatirkan akan memberikan dampak yang buruk jika dibiarkan terus terjadi.

Melalui buku ini, penulis ingin membagikan mengenai sudut pandang baru dalam memaknai dan menerima kesepian yang hadir di dalam hidup supaya kamu bisa mengatasi perasaan sepi itu dengan tepat, bukannya justru menolak dan tidak mengakuinya.

Selain memberikan pemahaman terkait kesepian, tim Pijar Psikologi juga membagikan tips bagaimana kamu bisa mengurangi kesepian di dalam diri kamu dan membantu orang lain yang juga mengalami hal yang sama.

3. Insecurity is My Middle Name – Alvi Syahrin

Di era digital seperti saat ini, banyak orang seakan berlomba-lomba menunjukkan kebahagiaan dan pencapaian yang dimilikinya melalui media sosial.

Kita jadi mudah membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan jika merasa diri atau hidup kita tidak sebaik dan sesukses mereka, kita pun lalu merasa minder dan menjadi tidak percaya diri.

Melalui buku ini, penulis ingin merangkul para pembaca yang mengalami insecurity untuk bisa berdamai dan memanfaatkan perasaan ini melalui cara yang lebih positif.

Karena sesuai dengan judulnya, Insecurity is My Middle Name, menggambarkan perasaan tidak percaya diri yang seolah telah menjadi bagian dari hidup banyak orang saat ini.

Dengan penulisan yang hangat dan tidak terkesan menggurui, kamu akan merasa seperti sedang mengobrol dan bertukar pikiran bersama dengan teman selama membaca buku ini.

Melalui 45 bab yang dipaparkan di dalam buku, Alvi akan mengajak kamu untuk menggunakan perasaan insecure ini sebagai media untuk bisa bertumbuh dan mengembangkan potensi diri menjadi versi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik dan penuh dengan warna, buku ini akan menjadi sahabat yang tepat untuk menemani kamu selama berproses menyembuhkan dan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Nah, itulah rekomendasi buku-buku self-healing yang bisa kamu baca agar kamu bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia tanpa terbebani oleh banyak pikiran dan juga perasaan cemas.

Kamu bisa mendapatkan buku-buku self-healing ini dengan mudah melalui di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya!

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau