Perasaan takut, cemas, hingga khawatir kerap menjadi momok yang menghantui kehidupan kita sehari-hari, sehingga muncul rasa tidak aman dan tidak nyaman terhadap diri sendiri.
Perasaan-perasaan tersebut biasanya dipengaruhi dari berbagai faktor, seperti mengalami penolakan dari orang lain, ekspektasi tidak sesuai dengan realita, hingga dinilai kurang baik oleh lingkungan sekitar.
Semua hal tersebut dapat memicu perasaan insecure yang hadir karena tidak mampu mengimbangi tuntutan lingkungan sekitar dengan disertai berbagai permasalahan yang muncul.
Namun, apa sebenarnya insecure itu sendiri?
Insecure adalah perasaan tidak aman, takut, cemas, merasa tidak mampu, dan kurang percaya diri yang memunculkan perasaan gelisah dan khawatir pada orang yang mengalaminya.
Orang-orang yang merasa insecure biasanya memerlukan validasi atau penerimaan dari orang lain agar dirinya bisa dianggap mampu dan berguna, sehingga tidak mengherankan jika orang-orang yang insecure kerap memamerkan apa pun kelebihan mereka di hadapan orang lain.
Sebetulnya, perasaan insecure bisa dibilang sah-sah saja terjadi pada setiap orang, tapi dalam beberapa kasus, perasaan ini bisa hadir secara terus menerus dan berkelanjutan.
Biasanya hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari trauma akan masa lalu, terlalu perfeksionis, hingga tidak bisa membuka sudut pandang baru.
Jika dibiarkan, dapat mengganggu kegiatan atau aktivitas sehari-hari, sehingga membuat orang yang mengalaminya merasa tertekan.
Maka dari itu, diperlukan cara jitu untuk memotivasi diri agar perasaan insecure itu bisa hilang dan tidak hadir kembali.
Berikut ada enam cara mujarab yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan perasaan insecure.
Baca juga: 10 Rekomendasi Buku Tentang Insecure
Mungkin hal ini terdengar usang atau klise, tapi hal mendasar yang memang kerap memelopori hadirnya perasaan insecure adalah penilaian dari orang lain.
Agar bisa tampil sempurna dan diterima oleh oleh orang lain, kita kerap berubah menjadi sosok yang palsu dan membohongi diri sendiri, sehingga bukan membuat nyaman, tapi justru menambah rasa insecure.
Berhenti berusaha untuk memuaskan ekspektasi orang-orang yang tiada habisnya, cukup fokus terhadap diri sendiri dan menjadi apa adanya selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Secara tidak langsung, dengan menerima diri sendiri secara apa adanya pun akan meningkatkan rasa percaya diri kita, sehingga perasaan insecure pun akan pergi dengan sendirinya.
Ikhlas dan sabar mungkin adalah dua kata yang terdengar sederhana, tapi jika dipraktikkan dan dimaknai, ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan saat melakukannya.
Berhenti untuk selalu menyalahkan diri sendiri dan keadaan, karena bisa dibilang hal tersebut tidak ada gunanya sama sekali dan malah memunculkan emosi serta pikiran negatif yang turut mengundang perasaan insecure.
Menyalahkan diri sendiri dan keadaan hanya berpotensi menambah perasaan tidak aman, dan terus merasa khawatir hingga terasa semakin menyengsarakan.
Mulai terima apapun hal yang kita alami dan jangan salahkan siapa pun untuk kejadian yang sudah terjadi.
Cukup terima, renungkan, dan cari solusi untuk menanggulanginya, sehingga tidak ada secuil kesempatan untuk perasaan insecure hadir kembali.
Tidak dapat dipungkiri, perasaan insecure kerap muncul saat melihat pencapaian orang lain yang mungkin dari luar terlihat hebat dan mengagumkan.
Tapi pada dasarnya apakah pencapaian itu membuat mereka bahagia?
Kurangi atau hilangkan kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena pencapaian dan proses yang dijalani setiap orang itu berbeda-beda, sehingga tidak bisa kita bandingkan dengan diri kita sendiri.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Syukuri dan nikmati setiap proses serta pencapaian yang kita dapatkan agar perasaan insecure tidak hadir, sehingga kita mampu menjalani kehidupan yang lebih sadar dan bermakna.
Berbagi rezeki terhadap sesama makhluk hidup juga bisa menjadi solusi yang pasti untuk menghadirkan perasaan syukur akan kehadiran kita di dunia ini.
Melakukan street feeding terhadap kucing-kucing jalanan menjadi salah satu cara untuk berbagi yang bisa dicoba.
Di balik kekurangan, pasti ada kelebihan, cari tahu apa bakat atau kelebihan yang kita miliki agar tidak terlalu fokus dengan kekurangan yang ada.
Setelah tahu apa kelebihan yang kita miliki, coba asah dan latih terus hingga kemampuan tersebut dapat berkembang menjadi jauh lebih baik lagi.
Kemampuan yang kita kembangkan mampu meningkatkan rasa percaya diri di dalam diri kita, sehingga mampu mengusir perasaan insecure yang kerap hadir.
Jangan hiraukan atau pedulikan tanggapan negatif dari orang-orang sekitar, tetap fokus dan kembangkan kemampuan kita agar mampu menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi.
Cobalah untuk mencari aktivitas atau hobi yang dapat membangkitkan gairah serta perasaan bahagia dalam diri kita, sehingga mampu mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif.
Menyibukkan diri dengan kegiatan yang kita sukai mampu menjadi distraksi yang positif agar perasaan insecure tidak dapat bertumbuh dalam diri kita.
Usahakan mencari kegiatan yang tidak hanya positif untuk mental saja, tapi juga baik secara fisik, sehingga dalam satu kegiatan kita mampu memetik hasil yang maksimal.
Berolahraga menjadi pilihan yang tepat untuk menghilangkan emosi dan pikiran negatif, karena selain membuat tubuh lebih sehat, olahraga juga dapat mengeluarkan hormon endorfin dalam tubuh yang dapat memberikan energi positif.
Sekali-sekali jangan merasa ragu atau tidak layak saat memanjakan diri sendiri ketika mampu mencapai sesuatu dalam hidup.
Hargai setiap usaha yang kita lakukan dan jangan pernah sekalipun meremehkan atau mengecilkan setiap pencapaian yang telah kita dapatkan.
Tidak ada salahnya memberikan diri sendiri hadiah saat mampu melakukan atau mencapai sesuatu yang mungkin terlihat sepele bagi orang lain, tapi berdampak begitu besar bagi diri kita sendiri.
Rayakan pencapaian yang telah diraih agar rasa percaya diri dapat berkembang dan perasaan insecure pun menghilang.
Memang keenam cara yang telah disebutkan ini terdengar mudah, tapi pada kenyataannya kerap sulit untuk dilakukan.
Namun, dengan konsistensi dan berani untuk mencoba menjadi kunci agar dapat menghilangkan perasaan insecure.
Jika kamu membutuhkan bahan bacaan agar mampu memahami dan melewati perasaan insecure, ada satu buku berjudul Insecurity is My Middle Name yang ditulis oleh Alvi Syahrin.
Di dalam buku ini penulis mengajak pembaca untuk berdamai dengan perasaan insecure dari berbagai macam sudut pandang.
Perasaan insecure hadir bukan untuk menghambat, tapi justru untuk membuat kita menjadi jauh lebih baik lagi.
Bukunya tidak bertele-tele dan langsung to the point dalam membahas perasaan insecure.
Di sini penulis juga tidak berperan seperti penceramah yang mencoba menggurui, tapi lebih seperti sahabat yang mengajak pembaca untuk berbincang.
Bisa dibilang buku ini akan terasa relate dan mampu membuat pembaca tenang, karena penulis mengingatkan kita semua bahwa perasaan insecure tidak hanya hadir dalam diri kita, tapi semua manusia pun turut merasakannya.
Jadi jangan pernah merasa sendirian saat perasaan insecure datang.