Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Pantun untuk Nyindir Orang, Halus dan Menusuk Hati

Kompas.com - 23/10/2023, 13:00 WIB
Pantun Nyindir  Sumber Gambar: Freepik.com Pantun Nyindir 
Rujukan artikel ini:
Buku Pintar Majas Pantun Dan…
Pengarang: Deandra Alifiana A.F.
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang terdiri dari 4 baris dan bersajak a-b-a-b, baris pertama dan kedua disebut sebagai sampiran, sementara baris ketiga dan keempat adalah isi.

Pantun biasanya dibuat dengan banyak tujuan, bisa untuk mengedukasi atau menghibur.

Selain itu, pantun juga bisa digunakan untuk mengungkapkan kekesalan pada seseorang tapi dengan cara yang halus agar tetap terlihat elegan.

Saat kamu ingin menegur atau mengkritik seseorang, kamu juga bisa gunakan pantun agar orang tersebut tidak merasa marah atau tersinggung.

Berikut adalah beberapa contoh pantun sindiran yang halus tapi langsung menusuk ke hati.

Kumpulan Pantun Nyindir Orang

1. Sore makan roti

Malam minum jus tomat

Cinta ini sungguh cinta mati

Tapi kamu tega berkhianat

2. Sudah sering membaca koran

Kalau beli koran pagi

Rasanya sudah banyak pengorbanan

Tapi tak satupun kau hargai

3. Di depan jalan itu ada pocong

Jantungku rasanya seperti dangdutan

Belum kaya saja sudah sombong

Sudah kaya pasti lupa daratan

4. Ada baju gambar hati

Sudah lama tidak dipakai

Lain di mulut lain juga di hati

Berteman hanya untuk melukai

5. Pergi ke desa melihat sawah

Melihat pasar mampirlah dulu

Pernah bilang mau fokus sekolah

Sekarang malah punya pacar baru

6. Pergi ke sungai menangkap ikan

Pulangnya mampir ke Tarakan

Kalau sudah menjadi mantan

Tak usah diingat dan langsung lupakan

7. Pepaya hijau jangan dimakan

Diamkan dulu satu pekan

Buat apa kamu mengenang mantan

Dia juga bukan pahlawan

8. Bunga putih di tepi taman

Mekar cantik di pagi hari

Apalah artinya punya teman

Ditagih hutang malah pergi

9. Duduk bersama di atas papan

Seru sekali bercanda tawa

Lebih baik kehilangan kawan

Daripada kehilangan senyuman ceria

10. Ada udang di balik papan

Ada semut di kasur busa

Aku heran melihat teman

Datang terlambat tanpa berdosa

11. Masakan enak dicampur bawang

Sedap dimakan bersama kawan

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Orang yang sombong pasti terbuang

Tak punya saudara, tak punya kawan

12. Sungguh enak buah ceri

Buahnya dari si Ani

Teman sejati susah dicari

Teman palsu banyak disini

13. Di Monas ada air mancur

Dikelilingi burung perkutut

Kusangka kau orang yang jujur

Ternyata musuh dalam selimut

14. Ke Surabaya bersama masinis

Di perjalanan ada si gadis

Ada orang mulutnya manis

Ternyata omongannya kelewat sadis

15. Buah itu dibawakan paman

Ternyata diambil di rumah si belang

Bagaimana rasanya dianggap teman

Tapi menusuk dari belakang

16. Bagus hatinya sangat tabah

Saat membaca surat dari si lugu

Jika dinasehati tetap tidak berubah

Lebih baik aku cari teman baru

17. Ke pasar membeli kacang

Perginya bareng si Ican

Waktu susah kau selalu pinjam uang

Sudah kaya jadi lupakan teman

18. Pagi hari sarapan bubur

Malam hari makan ketan

Aku sangka kamu orang jujur

Rupanya menggunting dalam lipatan

19. Cahaya langit mulai redup

Angin bertiup sampai jauh

Janganlah sombong dalam hidup

Kau tidak tahu kapan jatuh

20. Jalan-jalan ke Kota Bontang

Tidak lupa membeli bakiak

Sungguhlah sulit menagih utang

Yang ditagih jadi lebih galak

Seperti yang telah dijelaskan di awal, pantun sebenarnya tidak hanya bisa digunakan untuk menyindir orang, tapi juga bisa untuk menghibur teman atau bahkan dijadikan sebagai kalimat pembuka sebelum berpidato.

Kalau kamu tertarik untuk mempelajari pantun dengan lebih detail, kamu bisa membaca Buku Pintar Majas Pantun dan Puisi Terbaru & Terlengkap karya Deandra Alifiana A.F.

Tidak hanya pantun, buku ini juga akan memberikan penjelasan lengkap mengenai majas dan puisi, mulai dari puisi lama sampai puisi baru.

Setelah memahami pengertian dan cara pembuatannya, buku ini juga memberikan beberapa contoh pantun, majas, dan puisi berbagai tema yang bisa kamu jadikan sebagai bahan belajar tambahan.

Tapi bagaimana kalau seseorang yang kamu sindir itu tetap tidak mau menyadari kesalahannya?

Daripada marah dan membuat suasana jadi semakin panas, buku Kecerdasan Emosional sepertinya punya jawaban yang tepat.

Menurut si penulis, rendahnya kecerdasan emosional akan berdampak buruk tidak hanya untuk orang-orang di sekitar, tapi juga untuk diri kita sendiri.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar mengontrol diri agar tidak cepat marah dan merugikan diri sendiri.

Buku ini akan menjelaskan betapa pentingnya kecerdasan emosional dan cara melatih diri sendiri agar bisa berpikir lebih jernih dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada di sekitar.

Kalau kamu tertarik, kedua buku ini bisa langsung kamu pesan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau