Pantun berbalas dapat dijadikan pilihan hiburan yang menarik karena pantun yang diucapkan oleh satu pihak dapat memancing pihak lain untuk membalasnya dengan topik yang sama.
Pantun berbalas pun sudah menjadi tradisi di beberapa wilayah Indonesia yang akan ditemukan dalam beberapa acara spesial, seperti pernikahan, lamaran, dan lain sebagainya.
Pantun sendiri termasuk ke dalam jenis sastra lama yang sudah ada dan dikenal sejak dahulu kala.
Pantun biasanya tersusun dari empat baris, dua baris pertama adalah sampiran, serta dua baris terakhir merupakan isi.
Mirip seperti pantun pada umumnya, pantun berbalas sendiri terdiri dari empat baris kalimat yang memiliki sajak a-b-a-b.
Akan tetapi, pantun berbalas akan tampak seperti bahasa yang dipakai untuk berdialog sebab terdapat interaksi yang melibatkan dua orang atau lebih.
Untuk dapat melakukan pantun berbalas tentunya diperlukan tingkat kreativitas yang tinggi karena dilakukan dengan ritme yang cukup cepat.
Terdapat banyak jenis pantun berbalas yang bisa dilakukan, mulai dari pantun jenaka, nasihat, hingga cinta.
Akan sangat menyenangkan apabila bisa melakukan pantun berbalas bersama sahabat, pasangan atau keluarga sebagai interaksi yang selain membunuh rasa bosan, kegiatan ini juga dapat memperkuat jalinan hubungan.
Seperti apa contoh dari pantun berbalas itu sendiri? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Pantun:
Pergi ke pasar beli pepaya
Tidak lupa juga mencari semangka
Jika boleh tahu apa tipsnya?
Supaya bisa pandai matematika
Balasan:
Ke perpustakaan meminjam kamus
Belajar bahasa Inggris dengan giat
Bukan hanya menghafal rumus
Tapi tanamkan juga tekad yang kuat
Pantun:
Makan bakso pakai cuka
Saking enaknya tambah mangkok kedua
Tawa adik tampak jenaka
Gigi tanggal sebelum usia tua
Balasan:
Di kebun binatang lihat kuda
Dikasih rumput pasti suka
Meskipun ompong sejak muda
Tapi masih banyak yang suka
Pantun:
Beli daging bagian dada
Untuk jadi pakan buaya
Muka ibu terlihat muda
Jika berkenan, apa rahasianya?
Balasan:
Malam hari menonton debus
Nontonnya bareng sama Tia
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Tidak ada rahasia khusus
Cukup hidup dengan bahagia
Pantun:
Minum air dari botol
Tersenggol tangan hancur berkeping-keping
Sudah dewasa masih suka ngompol
Tiap pagi kasur bau pesing
Balasan:
Sarapan makan kembang kol
Sambil melihat hujan dan petir
Tak mengapa masih suka ngompol
Yang penting rezeki tetap mengalir
Pantun:
Petik bunga mawar sekuntum
Disimpan di atas meja kamar
Senangnya melihat kamu tersenyum
Sebab hati ini jadi bergetar
Balasan:
Siang hari makan roti buaya
Tidak lupa diolesi selai sari kaya
Terima kasih untuk pujiannya
Tapi sayang saya sudah ada yang punya
Pantun:
Ibu hamil ngidam buah mangga
Bapak pergi mencari demi keluarga
Kamu ini sudah kepala tiga
Kapan mau mulai berumah tangga?
Balasan:
Kakak pergi sudah lama
Untuk mencari buah mangga
Menikah bukan tujuan utama
Karena belum tentu bakal bahagia
Menarik bukan, menghabiskan waktu dengan cara bermain pantun berbalas bersama orang terdekat untuk menghibur diri di waktu senggang.
Selain bisa mengundang gelak tawa, pantun berbalas juga mendorong otak untuk berpikir keras demi menciptakan kreativitas dalam merangkai kata yang memicu makna.
Meskipun tampak terasa sulit, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba permainan pantun berbalas sebagai opsi hiburan tatkala menunggu atau menghabiskan waktu.
Jika masih merasa kebingungan dalam menciptakan pantun yang bermutu, maka buku Mahir Peribahasa, Pusi Baru, dan Pantun bisa dijadikan opsi untuk menambah ilmu dan wawasan dalam membuat pantun.
Buku yang ditulis oleh Puput Alviani ini tidak hanya cocok untuk dibaca oleh pelajar atau mahasiswa saja, tapi masyarakat umum pun masih bisa membaca buku ini sebagai referensi dalam memahami cara menulis pantun yang baik dan benar.
Buku ini bisa dibilang super lengkap karena dilengkapi dengan bentuk dan makna peribahasa, jenis-jenis dan contoh puisi baru, serta jenis-jenis dan contoh pantun.
Pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.