Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Efektif Melakukan Segmentasi Pasar untuk Bisnismu 

Kompas.com - 24/08/2023, 09:00 WIB
Pengenalan Machine Learning dengan Python Sumber Gambar: Freepik.com Pengenalan Machine Learning dengan Python
Rujukan artikel ini:
Pengenalan Machine Learning dengan Python
Pengarang: Dios Kurniawan
|
Editor Ratih Widiastuty

Dalam industri retail, salah satu yang sering dilakukan para analis bisnis adalah pembuatan customer segmentation (segmentasi pelanggan atau sering disebut segmentasi pasar) yang pada dasarnya adalah memilah pelanggan ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan tersendiri.

Kelompok bisa dibentuk berdasarkan demografi, pola pembelian, geografis, dan sebagainya.

Segmentasi pasar merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis yang memberi banyak manfaat pada perusahaan, guys.

Secara sederhana, segmentasi pasar adalah suatu strategi untuk mengenali target konsumen lebih dalam sehingga bisnis pun bisa dijalankan dengan langkah tepat.

Dengan dibuatnya kelompok-kelompok (segmen) pelanggan, proses pemasaran dapat lebih terarah dan menyasar ke segmen pelanggan yang tepat.

Contohnya, sebuah perusahaan alat kecantikan dapat memasang iklan khusus ke segmen pelanggan wanita usia tertentu saja sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya iklan untuk segmen pria yang sudah hampir pasti tidak akan menjadi pelanggannya.

Cara Efektif Melakukan Segmentasi Pasar untuk Bisnis

Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan metode clustering menggunakan Machine Learning.

Clustering adalah proses yang membagi data ke dalam beberapa cluster (yaitu kelompok yang isinya mirip) dengan melihat kesamaan antardata.

Dapat dikatakan clustering adalah metode untuk menemukan kelompok-kelompok data secara otomatis.

Bagaimana caranya algoritma Machine Learning bisa mencari cluster? Pendekatannya adalah mengelompokkan data sehingga elemen yang serupa atau saling terkait ditempatkan di cluster yang sama.

Machine Learning bisa membantumu memecahkan problematika dengan bantuan algoritma matematis untuk mencari pola di dalam data.

Algoritma yang sering dipakai adalah K-Means Clustering.

Mengenal K-Means Clustering

Metode clustering dengan algoritma K-Means sebenarnya bukan hal baru dan sudah dikenal sejak tahun 1960-an untuk berbagai penerapan ilmiah.

K-Means banyak digunakan karena sifatnya yang cukup sederhana dan mudah dipahami bahkan bagi yang tidak memiliki latar belakang ilmu statistik, namun efektif bisa menemukan cluster di dalam data secara cepat.

Prinsip dasar K-Means adalah melakukan proses iteratif (berulang) untuk menggeser centroid, yaitu suatu titik imajiner di dalam setiap cluster agar letaknya tepat ada di titik tengah cluster.

K-Means bertujuan agar kita mendapatkan sejumlah cluster yang isinya sebisa mungkin homogen (seragam).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mengapa disebut K-Means? K adalah konstanta yang menentukan jumlah centroid, yang berarti juga sama dengan jumlah cluster yang akan dibentuk.

Kita bisa memilih berapa saja angka K, asalkan tidak lebih banyak dari jumlah datanya sendiri.

Umumnya, semakin banyak cluster yang dibentuk, maka masing-masing cluster akan semakin homogen, guys.

K-Means cukup efektif untuk melakukan clustering.

Banyak penerapan clustering di bidang industri dan ilmiah yang memanfaatkan K-Means, contoh yang paling umum adalah segmentasi pasar atau pelanggan dengan memanfaatkan data demografi (usia, jenis kelamin, suku, dan sebagainya) serta data transaksional (nilai penjualan, produk yang dibeli, dan sebagainya).

Selain itu, klasifikasi text juga bisa dilakukan oleh K-Means, misalnya untuk pengelompokkan berita atau posting media sosial dengan melihat kedekatan antar-berbagai kata di dalam artikel.

Namun, K-Means memiliki kelemahan, yaitu memerlukan perkiraan (lebih tepatnya: tebakan) berapa banyak cluster yang secara alamiah sudah ada di dalam data.

K-Means juga akan sangat terganggu bila ada sedikit saja outlier (data yang di luar kewajaran), membuat centroid meleset dari posisi yang seharusnya.

Selain itu, karena ada unsur pemilihan posisi centroid secara acak di awal, maka akan menghasilkan cluster yang berbeda-beda setiap kali algoritma K-Means dijalankan.

Meski begitu, memahami algoritma K-Means dapat membantu kamu untuk merencanakan bisnismu secara efektif guys, terutama dalam menentukan segmentasi pasar.

Algoritma K-Means dalam Machine Learning bisa kamu pelajari lebih lanjut dalam buku Pengenalan Machine Learning dengan Python karya Dios Kurniawan.

Di dalam buku ini, kamu akan melihat proses pembuatan program dengan berbagai algoritma untuk membuat prediksi, kategorisasi, pencarian pola, serta pengenalan gambar.

Kamu juga akan diperkenalkan dengan metode pengolahan data berukuran besar, atau yang sering disebut dengan Big Data.

Beberapa contoh di buku tersebut diambil langsung dari kasus nyata di dunia bisnis.

Setelah menyelesaikan buku ini, kamu akan tertantang untuk terus belajar dan bereksperimen.

Buku Pengenalan Machine Learning dengan Python karya Dios Kurniawan ini bisa kamu dapatkan di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu, guys.

Yuk beli bukunya sebelum kehabisan!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau