Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Cara Membunuh Kutu Scabies yang Ampuh untuk Mencegah Terjadinya Infeksi pada Kulit

Kompas.com - 24/08/2023, 12:00 WIB
Cara Membunuh Kutu Scabies  Sumber Gambar: Freepik.com Cara Membunuh Kutu Scabies 
Rujukan artikel ini:
Yuk , Hidup Sehat
Pengarang: Dian Kristiani
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Penyakit kudis atau scabies pada manusia biasanya ditandai dengan kemunculan bintik-bintik merah yang sangat gatal pada kulit.

Penyebab utama penyakit ini disebabkan oleh tungau scabies atau kutu sarcoptes scabiei, salah satu jenis serangga kecil yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang, tapi bisa berkembang biak pada lapisan kulit manusia.

Tungau scabies ini akan menggali dan membuat terowongan pada kulit manusia dengan tujuan untuk bersarang dan meninggalkan telurnya di lapisan kulit.

Lebih parahnya lagi, serangga ini bisa dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak antarkulit sehingga resiko penularan penyakitnya terbilang tinggi.

Untungnya, ada beberapa jenis pengobatan yang dipercaya ampuh untuk membunuh kutu scabies, baik secara alami atau melalui pengobatan medis.

Simak penjelasannya berikut ini.

Cara Ampuh Membunuh Kutu Scabies

1. Mandi dengan Sabun Khusus Scabies

Saat mandi, kamu bisa menggunakan sabun berbahan dasar sulfur yang akan membantu meringankan gatal-gatal pada kulit akibat scabies.

Kandungan sulfur dalam sabun memiliki kemampuan khusus yang bisa mengangkat minyak dan kotoran penyebab jerawat dan gatal secara menyeluruh.

Supaya hasilnya lebih maksimal, kamu bisa ikuti beberapa aturan mandi dengan sabun sulfur berikut ini:

  1. Gunakan air hangat saat mandi.
  2. Pada kulit yang terkena scabies, bersihkan dengan lembut menggunakan sabun sulfur dan jangan lupa untuk bilas secara menyeluruh.
  3. Gunakan kembali sabun sulfur pada bagian kulit yang masih gatal, gosok secara perlahan selama beberapa menit.
  4. Bersihkan kulit yang mengelupas dengan menggunakan tisu atau handuk bersih tanpa membilasnya dengan air.

2. Rutin Mencuci Tangan dengan Bersih

Tanpa sadar, kutu scabies ternyata bisa masuk ke dalam permukaan kulit melalui kotoran yang ada di telapak tangan.

Untuk itulah, kamu dianjurkan untuk mencuci tangan yang bersih dengan menggunakan sabun dan hand sanitizer untuk membunuh kuman, dan jangan lupa untuk membilasnya dengan air mengalir agar kutu-kutu itu mati dan terlepas dari kulit.

Untuk membunuh kutu scabies, berikut adalah cara-cara mencuci tangan yang baik dan benar:

  1. Cuci tangan dengan air mengalir dan jangan lupa gunakan sabun.
  2. Gosok seluruh permukaan kulit di telapak tangan sampai ke sela-sela jari selama lebih dari 20 detik.
  3. Bilas tangan dengan air kemudian keringkan dengan handuk atau pengering udara.

Selain itu, ada beberapa waktu yang dianggap tepat untuk mencuci tangan dengan bersih demi menghindari adanya kontaminasi oleh kutu scabies.

Beberapa diantaranya adalah:

  1. Setelah menyentuh permukaan atau tempat yang kotor.
  2. Setelah menggunakan toilet atau kamar mandi, baik di rumah maupun di tempat umum.
  3. Sebelum dan sesudah makan.
  4. Sebelum dan sesudah memasak.
  5. Setelah batuk, bersin, atau mengeluarkan lendir dari hidung.
  6. Setelah merawat orang yang terkena scabies.

3. Cuci Pakaian Secara Terpisah

Saat tengah menjalani pengobatan untuk scabies, kamu perlu mencuci pakaian, selimut, dan semua yang berbahan dasar kain secara terpisah agar tidak terpapar kutu scabies.

Dilansir dari American Academy of Dermatology, ada beberapa cara mencuci pakaian khusus yang sangat disarankan untuk mematikan kutu scabies, yaitu:

  1. Gunakan detergen anti tungau dan air panas di dalam mesin cuci.
  2. Jangan lupa keringkan pakaian dalam tingkat kekeringan yang paling panas, atau bisa juga gunakan setrika dengan tingkat panas paling tinggi.
  3. Kalau kamu masih mencuci secara manual, kamu perlu mengeringkan pakaian tersebut dengan menggunakan hair dryer, atau langsung membawanya ke tempat dry cleaning.

Perlu dipahami, kamu wajib untuk mencuci pakaian setiap hari dan jangan menggantung atau menyimpan pakaian yang sudah dipakai selama berhari-hari karena bisa menjadi tempat penyebaran kutu dan kuman.

Selain itu, kamu juga perlu mengganti seprai, selimut, dan sarung bantal secara rutin untuk bisa mematikan kutu scabies secara tuntas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Gunakan Salep Permethrin

Mengoleskan salep permethrin bisa menjadi salah satu cara yang ampuh dan efektif untuk membunuh kutu scabies dan telurnya.

Namun, untuk penggunaan salep ini kamu perlu resep langsung dari dokter ahli karena ada beberapa anjuran penggunaan khusus yang tidak boleh salah, jika tidak, kutu-kutu tersebut malah bisa menyebar ke anggota keluarga yang lain.

Secara umum, salep permethrin ini harus digunakan ke seluruh badan kecuali di wajah dan alat reproduksi, diamkan selama 8 jam dan bilas dengan air bersih.

5. Bersihkan Peralatan dan Perabotan Rumah secara Rutin

Kamu perlu membersihkan perabotan dan peralatan rumah tangga yang berpotensi menjadi tempat bersarangnya kutu scabies, seperti karpet, kasur, dan sofa.

Agar lebih efektif, kamu bisa gunakan mesin penyedot debu (vacuum cleaner), kemudian langsung buang kantong penyedot debunya jauh dari lingkungan rumah.

6. Mengoleskan Salep Sulfur

Selain salep permethrin, kamu juga bisa gunakan salep sulfur 6 – 10% untuk membunuh kutu scabies dan telurnya.

Salep ini harus dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari, diamkan selama 24 jam dan bilas dengan air bersih.

Perlu dipahami, salep ini aman digunakan untuk anak-anak di atas 2 bulan, orang dewasa, dan ibu hamil, tapi ada beberapa orang yang mungkin merasa tidak nyaman karena salep ini memiliki aroma yang kurang sedap.

Gejala dan Penularan Kutu Scabies

Gejala yang ditimbulkan oleh kutu scabies ini mungkin tidak bisa langsung dirasakan karena biasanya hanya akan terasa gatal dan meninggalkan ruam merah di kulit.

Tapi dalam jangka waktu 2 sampai 5 minggu setelah terinfeksi, bintik keras akan mulai terlihat di permukaan kulit dan terkadang juga menimbulkan luka saat digaruk dengan tangan yang kotor.

Rasa gatal ini akan terjadi secara terus menerus jika tidak ditangani dengan baik, bahkan bisa menyebabkan terjadinya impetigo, atau luka merah pada kulit yang bisa pecah dan mengeluarkan nanah berwarna kuning kecoklatan.

Sementara itu, proses penularan scabies ini bisa terjadi antara satu manusia dengan manusia lain, atau bahkan juga dengan hewan peliharaan.

Untungnya, proses penularan antara manusia dan hewan jarang sekali terjadi, sebab tungau scabies pada hewan biasanya akan sulit untuk beradaptasi dan nantinya bisa mati dengan sendirinya.

Setelah mengetahui tentang gejala, cara penularan, dan cara menghilangkan tungau scabies, kini saatnya kamu belajar untuk membiasakan pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai macam penyakit.

Menjalani pola hidup yang sehat bisa dimulai sejak usia dini, salah satu panduannya bisa kamu temukan dalam buku Yuk, Hidup Sehat karya Dian Kristiani.

Buku ini akan membagikan beragam tips tentang pola hidup sehat yang bisa kamu jadikan kebiasaan sehari-hari, misalnya berolahraga, rutin membersihkan lingkungan rumah, dan masih banyak lagi.

Dilengkapi dengan banyak ilustrasi, buku ini cocok dibaca oleh semua usia dan kalangan, terlebih untuk anak-anak yang masih aktif bermain dan perlu diberikan wawasan tentang menjaga pola hidup sehat.

Kamu bisa pesan buku ini melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau