Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tafsir Surah Al-Fil Menurut Buya Hamka, Simak Selengkapnya Disini!

Kompas.com - 20/07/2023, 13:30 WIB
Tafsir Surah Al-Fil Menurut Buya Hamka Photo on Gramedia.com Tafsir Surah Al-Fil Menurut Buya Hamka
Rujukan artikel ini:
Juz Amma Tafsir Al Azhar
Pengarang: Abdul Malik Karim Amrullah
|
Editor Rahmad

Surah Al-Fil (Surah ke-105 dalam Al-Quran) jadi salah satu jenis surah yang singkat dan menceritakan peristiwa penting dalam sejarah Mekah sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Itulah sebabnya, kita dapat memahami makna surah ini sebagai pembalajar hidup yang berharga.

Surah ini berbicara tentang kejadian ketika pasukan bergajah Abrahah, seorang raja Abyssinia, mencoba menghancurkan Ka'bah pada tahun Masehi yang dikenal sebagai Tahun Gajah.

Dalam tafsir Surah Al-Fil, beberapa penafsir Islam mengomentari peristiwa ini sebagai tanda kebesaran Allah dan perlindungan-Nya terhadap Ka'bah, tempat suci umat Islam.

Surah ini menunjukkan bagaimana Allah menghancurkan pasukan bergajah Abrahah yang berusaha menginjak-injak Ka'bah dengan pasukan gajah-gajah yang mereka bawa.

Dalam kisah ini, burung-burung Ababil dikirim oleh Allah untuk melemparkan batu-batu kecil yang mematikan kepada pasukan tersebut.

Nah, salah satu tafsir tentang surah ini bisa kamu pelajari dari Buya Hamka.

Sementara itu, Buya Hamka adalah seorang ulama dan penulis terkenal dari Indonesia yang telah menulis berbagai karya tentang Islam, termasuk tafsir Al-Quran.

Karya tafsirnya yang terkenal adalah "Tafsir Al-Azhar," di mana mungkin ia memberikan penjelasan dan interpretasi Surah Al-Fil sesuai dengan konteks dan pemahaman Islam yang lebih luas.

Yuk, simak bagaimana tafsir surah Al-Fil menurut Buya Hamka yang bisa jadi referensi:

Tafsir Surah Al-Fil Menurut Buya Hamka

Berikut ini surah AL-Fil beserta arti dan tafsirnya menurut Buya Hamka:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيْلِ. أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ. وَ أَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ. تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ. فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ

(1) Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak pada tentara bergajah.
(2) Bukankah tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka‘bah) itu sia-sia?
(3) Dan Dikirim pada mereka burung yang berbondong-bondong,
(4) Yang melempari mereka batu yang berasal dari tanah yang terbakar,
(5) Lalu dijadikan lah mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Dalam Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka tersebut disebutkan bahwa Abrahah adalah wakil raja atau gubernur yang mendirikan gereja bernama al-Qullais di Shan'a.

Pembangunan gereja mendorong Abraham untuk mengirim Najasy untuk menyebarkan berita di antara orang Arab.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tentu saja, ketika orang Arab mendengar berita itu, mereka khawatir dan mengirim salah satu orang untuk merusak gereja.

Berita kehancuran gereja pun sampai ke telinga Abrahah dan membuatnya sangat marah.

Abrahah bersumpah untuk pergi ke Mekah dan menghancurkan Ka'bah. Saat hendak berangkat ke Mekkah, ia dan rombongan menunggangi seekor gajah yang bernama Mahmud.

"Tidakkah kamu melihat apa yang telah dilakukan tuanmu terhadap gajah-gajah itu?"

Kemudian tibalah saatnya gajah tidak bisa bangun meski kepalanya dipukul dengan tongkat tajam.

Kemudian di negara Yaman mereka menarik tali kekangnya, lalu gajah-gajah itu segera bangkit dan melanjutkan perjalanan.

Namun, saat gajah dibawa ke Mekkah, mereka duduk terlentang dan tidak mau bergerak.

“Bukankah usahanya sia-sia, yaitu usaha yang begitu angkuh dan besar, sehingga semua niat untuk menghancurkan Kabab sia-sia dan tidak berhasil?

Kemudian Allah SWT mengirim kawanan burung yang datang dari laut ke atas mereka dan melemparkan mereka (pasukan Abrahah) dengan batu siksaan yang mengandung kehancuran.

Batu itu keluar dari api neraka, membawa benih cacar, dan kemudian Dia menjadikannya seperti daun pohon yang dimakan cacing.

Tubuh mereka dirusak oleh cacar, dan seluruh tubuh mereka mengalami bisul panas, beberapa bahkan di mata mereka.”

Buya Hamka menyebutkan Al-Qurthubī menulis dalam tafsirnya bahwa: “kisah tentara bergajah ini jadi satu mu’jizat dari Nabi, meskipun beliau belum lahir waktu itu.”

Kemudian, tidak ada orang yang akan melupakan bahwa nenek-moyangnya memiliki peranan penting pada kejadian bersejarah ini.

Nah, itulah tafsir singkat surah Al-Fil menurut Buya Hamka. Ketahui lebih banyak tentang tafsir surah-surah Al-Quran Buya Hamka lewat buku Juz Amma Tafsir Al Azhar.

Buku ini bisa kamu jadikan referensi penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an dengan ungkapan yang teliti, menjelaskan makna Al-Qur'an dengan bahasa yang indah dan menarik.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com