Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Makanan Khas Papua yang Terkenal Paling Unik, Tapi Wajib Kamu Coba

Kompas.com - 05/05/2023, 10:30 WIB
makanan khas papua paling unik Sumber: pixabay.com/qiaoxiaosheng makanan khas papua paling unik
Rujukan artikel ini:
Seri Budaya Kuliner: Kelezatan Kuliner…
Pengarang: Litbang Kompas
|
Editor Rahmad

Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia yang mempunyai banyak kekayaan di dalamnya.

Selain kaya akan pesona alam, budaya, serta tarian tradisionalnya, Papua juga kaya akan makanan khas Papua yang memiliki cita rasa yang unik.

Jadi, jika kamu berkunjung ke provinsi yang letaknya di ujung timur Indonesia, rasanya menjadi kurang lengkap kalau kamu tidak mencicipi makanan khas Papua. Jika di daerah lain menggunakan nasi sebagai makanan pokoknya, berbeda lagi dengan di Papua.

Di Papua, sagu menjadi makanan andalan masyarakat di sana. Jadi, tidak heran kalau makanan khas Papua bisa kamu temukan di tempat lain.

Nah, apakah kamu termasuk yang suka kulineran? Jika ya, tidak ada salahnya untuk mencoba berbagai makanan khas Papua berikut ini.

Makanan Khas Papua yang Terkenal Unik

1. Papeda

Makanan khas Papua yang satu ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Papeda ini terbuat dari olahan tepung sagu, yang mempunyai rasa yang hambar.

Jadi, untuk menikmatinya, biasanya makanan khas Papua ini disajikan bersama ikan kuah kuning, ikan kuah bening, atau ikan bakar.

2. Udang selingkuh

Makanan khas Papua yang satu ini mempunyai nama yang unik. Disebut dengan udang selingkuh karena bahan utama dari makanan ini adalah badan udang, tetapi capitnya seperti kepiting.

Jadi, masyarakat lokal di sana menganggap bahwa udang tersebut adalah hasil perselingkuhan antara udang dengan kepiting.

Makanan khas Papua ini dibuat menggunakan udang air tawar sebagai bahan dasarnya.

Kemudian, dimasak sambal asam manis, saus padang, saus tiram, atau juga saus mentega. Untuk rasanya, udang selingkuh mempunyai tekstur yang lembut dan manis.

3. Cacing laut

Makan cacing laut, seperti apa rasanya? Makanan khas Papua yang satu ini memang sangat unik, karena terbuat dari cacing laut yang berwarna putih panjang. Masyarakat di sekitar sana, terutama yang tinggal di sekitar Raja Ampat menyebutnya dengan insonem.

Terdapat dua macam cara pengolahan insonem untuk menjadi makanan khas Papua.

Yang pertama, setelah di cuci bersih, insonem dikeringkan dengan cara diasap. Lalu, bisa juga insonem diolah dengan cara dijemur di bawah sinar matahari langsung.

4. Sate ulat sagu

Makanan khas Papua yang satu ini memang terlihat sangat ekstrim, tetapi kuliner ekstrim yang terbuat dari ulat sagu ini ternyata kaya akan protein. Bahkan, bisa menjadi sumber energi dan juga rendah kolesterol.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Untuk bisa mendapatkan ulat sagu yang dijadikan sebagai sate, maka orang Papua memotong pohon sagu, lalu membiarkan batang dari pohon tersebut membusuk begitu saja.

Cara membuat sate ulat sagu ini ternyata tidak jauh berbeda dengan cara membuat sate pada umumnya.

Setelah ulat sagu tersebut selesai dibakar, lalu ulat sagu diberi bumbu sate. Biasanya, disajikan bersama dengan roti sagu atau bisa juga dengan papeda.

5. Colo-colo

Kalau di Jawa memiliki sambal terasi, sambal korek, atau sambal bawang, maka di Papua juga memiliki sambal yang paling disukai.

Makanan khas Papua ini bernama colo-colo. Sambal ini sebetulnya berasal dari Maluku, tetapi saat ini sambal colo-colo juga menjadi makanan favorit dari masyarakat Papua.

Sambal colo-colo sendiri terbuat dari cabai, bawang merah, tomat, dan daun kemangi. Campuran bahan tersebut kemudian diberikan sedikit garam, gula, serta perasan air jeruk lemon yang bisa menghasilkan rasa yang lebih segar.

Sambal colo-colo ini biasanya disajikan sebagai pendamping dari makanan seperti ikan bakar.

6. Ikan bakar manokwari

Proses pembuatan ikan bakar manokwari ini sebetulnya sama saja dengan cara membuat ikan bakar pada umumnya.

Di mana, ikan dilumuri dengan jeruk nipis terlebih dahulu sebelum mulai untuk dibakar.

Perbedaannya, ada pada penyajiannya. Di mana ikan bakar manokwari disajikan menggunakan sambal dan rempah yang digiling kasar.

Nah, itulah makanan khas Papua yang terkenal dengan keunikannya. Jika kamu sedang berkunjung ke Papua, tidak ada salahnya untuk mencoba berbagai makanan khas Papua di atas.

Penjelasan mengenai kelezatan kuliner atau makanan khas Papua yang lainnya juga bisa kamu temukan pada buku yang berjudul Seri Budaya Kuliner: Kelezatan Kuliner Papua.

Melalui buku ini, kamu akan mengetahui bahwa bukan hanya pesona alam Papua saja yang indah.

Namun, kekayaan alam yang dimiliki Papua juga turut andil dalam memberikan bahan pangan yang berlimpah untuk bisa dinikmati, sehingga Papua bisa menghasilkan makanan khas Papua yang lezat.

Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau