Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 jenis Pakaian Adat Papua yang Sangat Ikonik dan Menarik

Kompas.com - 09/02/2023, 08:30 WIB
jenis Pakaian Adat Papua Photo by ianknabel66 on Pixabay jenis Pakaian Adat Papua
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia Indonesia Provinsi Papua
Pengarang: Kusnadi Wasrie
|
Editor Rahmad

Papua memiliki banyak jenis pakaian adat. Salah satunya adalah Koteka yang sering kita lihat dan dengar karena banyaknya pemberitaan di acara TV dan internet. Selain koteka, ada beberapa pakaian adat Papua lainnya.

Pakaian adat Papua sangat ikonik menunjukan kearifan lokal dan budaya masyarakatnya. Ada ciri-ciri pakaian adat Papua yang menunjukan Papua belum terpengaruh oleh budaya luar, sehingga masih sangat asli dan otentik.

Pakaian adat Papua ini kemudian menunjukkan ciri khas bahwa masyarakatnya hidup selaras dengan alam. Seperti yang bisa kita lihat dari bahan dan material yang mereka jadikan pakaian, baik untuk keseharian, upacara adat, dan sebagainya.

Jenis-Jenis Pakaian Adat Papua

Keunikan pakaian adat Papua membuat pakaian adat mereka terkenal di Indonesia dan internasional. Di bawah ini adalah jenis-jenis pakaian adat Papua:

1. Koteka

Koteka adalah sepotong pakaian adat Papua yang menutupi aurat penduduk laki-laki asli Papua, memperlihatkan bagian tubuh lainnya, sehingga hampir telanjang.

Koteka secara harfiah berarti pakaian. Pakaian adat Koteka ini juga dikenal dengan sebutan Horim atau Bobbe. Koteka dibuat dari kulit labu air yang telah dibuang biji dan buahnya.

Labu air yang dipilih harus yang sudah tua, karena labu air yang sudah tua memiliki tekstur yang keras dan tahan lama setelah dikeringkan.

Bentuknya sepanjang polong dan ujungnya meruncing atau lebih mirip batang wortel. Bulu ayam hutan atau bulu burung diletakkan di ujungnya.

2. Pakaian Adat Yokal

Dalam budaya Papua, wanita yang sudah menikah juga ada pakaian khusus. Fungsinya jelas, pakaian ini menutupi bagian atas tubuh wanita dan hanya boleh dipakai oleh orang yang sudah menikah.

Pakaian Yokal terbuat dari kulit pohon, yang berwarna coklat tanah atau kemerahan yang mencolok. Pakaian ini ditenun dan dililitkan di tubuh wanita.

3. Kain Rumput

Pakaian adat ini merupakan pakaian yang sudah diberi sentuhan modern. Baik pria maupun wanita bisa mengenakan pakaian yang terbuat dari kain rumput. Pakaian ini terbuat dari bahan dasar daun garut kering.

Daun sagu yang digunakan sebagai bahan harus diambil air laut pada saat air pasang. Daun garut yang dipanen dikeringkan dan direndam sebelum dianyam. Daun tersebut kemudian dianyam menggunakan potongan kayu sepanjang satu meter.

4. Tato Alami

Tidak jarang kita menjumpai gambar atau tato di tubuh orang Papua. Tato menutupi tubuh bagian atas penduduk Papua. Ini karena orang Papua terkadang tidak memakai atasan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Berdasarkan sejarah, tercatat tato diperkirakan sudah ada di Papua sejak 3000 tahun yang lalu dan Austronesia Asia membawa tradisi tato ini ke Papua.

5. Hiasan Rumbai Di Kepala

Orang Papua sering memakai Rumbai Kepala sebagai mahkota. Fungsi ornamen rumbai ini adalah sebagai hiasan tambahan pada pakaian adat Papua. Hiasan rumbai ini terbuat dari bulu Kasupa berwarna putih atau kuning.

Pemilihan bulu kasua sebagai bahan penghias jumbai dikarenakan bentuknya yang unik dan menarik. Terkadang, hiasan ini juga dipadukan dengan bulu kelinci.

6. Noken

Noken adalah salah satu jenis-jenis pakaian adat Papua berupa tas anyaman yang sangat khas. Dulu, tas ini dipakai dengan cara diikatkan di kepala. Namun, baru-baru ini noken dibawa melewati bahu. Noken dibuat dengan menganyam kulit kayu atau akar rotan.

Noken memiliki banyak peran penting dalam kehidupan masyarakat Papua. Yatoo adalah noken besar yang dapat membawa kayu bakar, sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, kentang, dan barang lainnya, termasuk makanan, berkeliling pasar.

7. Gigi Babi atau Anjing

Ini termasuk aksesoris yang khas dari Papua yang terbuat dari gigi anjing dan gigi babi. Gigi babi ini ditempatkan di antara lubang hidung orang Papua. Gigi babi ini berfungsi sebagai bukti identitas bahwa pemakainya adalah seorang prajurit.

Saat tentara marah atau ingin melawan, gigi babi menghadap ke bawah walaupun gigi anjing digunakan sebagai perhiasan berupa kalung. Kalung gigi anjing ini disebut Koyono. Namun, gigi anjing adalah salah satu harta terbesar tradisi Papua.

8. Baju Kurung

Baju kuning adalah pakaian adat Papua yang dikenakan oleh perempuan sebagai kepala suku. Pakaian ini biasa dikenakan oleh wanita Manokwari. Kamu akan menemukan banyak wanita Papua di Papua Barat mengenakan pakaian ini di acara-acara adat.

9. Rok Rumbai

Rok rumbai adalah bagian bawah tubuh yang menutupi bagian bawah tubuh wanita Papua. Biasanya rumbai digunakan berpasangan dengan baju kurung. Rok rumbai terbuat dari daun garut yang telah dikeringkan dan dirajut rapi menjadi rok.

Rok rumbai biasanya dikenakan oleh penduduk yang tinggal di daerah pegunungan tengah atau dekat pantai. Beberapa kelompok yang masih memakai rok rumbai adalah suku Yapen, Sentani, Enjos, Nafri, Biak Numfor dan Tobati.

10. Pakaian Sali

Baju Sali adalah baju yang hanya bisa dipakai oleh anak perempuan yang masih gadis. Baju Sali ini bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Wanita yang sudah menikah tidak diperbolehkan memakai pakaian ini.

Buku Ensiklopedia Indonesia Provinsi Papua yang ditulis Kusnadi Wasrie bisa kamu jadikan referensi mengetahui banyak hal tentang Papua.

Mulai dari budaya, sumber daya alam, barang tambang dan sebagainya. Termasuk jenis-jenis pakaian adat Papua yang ikonik dari budaya mereka.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau