Indonesia sebagai negara beriklim tropis dikenal akan keragaman hayati yang memiliki banyak manfaat, salah satunya kayu ular.
Kayu ular adalah salah satu jenis tanaman yang berasal dari Papua, tetapi di Pulau Jawa disebut dengan nama bidara gunung, bidara laut, dan dara putih.
Oleh sejumlah masyarakat Papua, kayu ular banyak dimanfaatkan sebagai alternatif obat tradisional dalam mengatasi beberapa penyakit.
Khasiat kayu ular papua dipercaya dapat mencegah risiko kanker hingga mengatasi darah tinggi.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang apa itu kayu ular dan khasiat yang dimiliki, berikut di bawah ini penjelasannya.
Kayu ular atau memiliki nama latin Strychnos lucida adalah jenis tumbuhan yang berasal dari Timika Papua dan pertama kali ditemukan sekitar tahun 1910.
Umumnya, tumbuhan ini dapat ditemukan di daerah pegunungan Papua sekitar 100-300 meter di atas permukaan laut atau di tempat kering dan bebatuan atau di pinggiran sungai.
Biasanya tanaman ini tumbuh dengan koloni tanaman kayu ular sejenis di satu kawasan tertentu.
Kayu ular memiliki tekstur keras dan kuat dengan cabang tidak beraturan serta terdapat sedikit lendir.
Ukuran kayu dari jenis tanaman herbal satu ini memiliki diameter sekitar 30 cm dan tinggi bisa mencapai hingga 3 meter.
Dipercaya sebagai salah satu alternatif obat herbal dalam menyembuhkan sejumlah penyakit, kayu ular memiliki kandungan seperti zat galat dan tanin, yaitu berfungsi untuk menurunkan demam, anti radang, dan melancarkan kencing.
Selain itu, adapula senyawa lain seperti steroid dan alkaloid yang memiliki senyawa antioksidan baik untuk kesehatan.
Lalu, apa saja khasiat lain dari kayu ular papua?
Tumbuhan kayu ular dapat mencegah risiko kanker karena juga memiliki kandungan antioksidan dan antibakteri.
Meski rasanya pahit, tumbuhan ini dipercaya sangat efektif untuk menghambat sel pembentuk kanker, terutama kanker payudara.
Kayu ular dapat mengobati penyakit kulit gatal-gatal karena adanya zat galat dan tanin yang bisa mengobati peradangan kulit.
Kandungan tanin yang bersifat antibakteri mampu membantu menghilangkan bakteri serta kuman penyebab kulit gatal.
Mengolah kayu ular sebagai obat gatal dapat dilakukan dengan merebus dan meminumnya setiap hari secara rutin serta mengoleskannya sebagai salep pada area kulit yang gatal.
Penyakit diabetes dapat dicegah dengan rutin mengonsumsi rebusan kayu ular.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kandungan zat saponin atau steroid dan triterpenoid di dalamnya berfungsi menurunkan dan menjaga kadar gula darah dalam tubuh.
Untuk kamu yang sering merasa gampang sakit, cobalah memanfaatkan khasiat kayu ular papua.
Salah satu khasiat tumbuhan ini dapat digunakan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, karena memiliki kandungan zat alkaloid di dalamnya.
Kandungan antimikroba, kloroform, dan etanol dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi asam lambung.
Kamu dapat mengonsumsi rebusan kayu ular untuk membuat saluran pencernaan menjadi lebih sehat.
Kandungan sifat antioksidan dan anti radang pada tumbuhan kayu ular bisa membantu mencairkan darah yang menggumpal.
Selain itu, konsumsi air rebusan jenis tumbuhan ini juga dipercaya mampu memperlancar aliran darah yang tinggi dalam menurunkan risiko hipertensi.
Khasiat kayu ular papua banyak digunakan oleh masyarakat Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai pengobatan tradisional untuk menurunkan demam tinggi serta penyakit malaria.
Konsumsi kayu ular untuk menurunkan demam dapat dilakukan dengan cara merebus beberapa potong kayu ular, lalu meminumnya.
Jika air rebusan itu terasa sangat pahit, tambahkan madu untuk mengurangi rasa pahitnya.
Secara umum, cara mengolah kayu ular papua untuk kesehatan dapat dilakukan dengan merebusnya lalu diminum.
Meski memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan, mengonsumsi olahan kayu ular dapat mengakibatkan efek samping ketika dikonsumsi secara berlebihan atau tubuh resisten terhadap kandungan yang dimiliki.
Maka dari itu, mengolah dan mengonsumsi kayu ular harus dikonsultasikan kepada dokter atau ahli pengobatan alternatif sebelum kamu memutuskan untuk menggunakannya sebagai obat.
Papua tidak hanya dikenal akan keragaman hayati yang berkhasiat baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga kekayaan budaya yang dimiliki.
Nah, untuk kamu yang tertarik melihat lebih dekat pesona Tanah Papua, buku Kembali ke Kampung Adat Meniti Jalan Perubahan di Tanah Papua dapat menjadi referensi bacaan menarik.
Buku yang ditulis oleh Mathius Awoitauw ini menawarkan kebudayaan sebagai salah satu jalan perdamaian dalam menyelesaikan sejumlah ketegangan konflik yang ada di Papua.
Dalam buku ini akan dijelaskan tentang bagaimana Papua dapat menjadi tanah yang damai lewat pemanfaatan kebudayaan sebagai cara mengelola konflik dan mencegah konflik-konflik lain.
Selain itu, buku yang terinspirasi dari program “Pengembalian Jati Diri Masyarakat Adat” yang dilaksanakan oleh Bupati Jayapura ini juga dapat memberikan kesadaran kepada pembaca bahwa Papua dapat menjadi daerah dengan jati diri sendiri.
Buku Kembali ke Kampung Adat Meniti Jalan Perubahan di Tanah Papua bisa kamu beli langsung di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.