Ikan hias memang banyak jenisnya, salah satunya yang tidak kalah populer adalah ikan red devil.
Ikan red devil sendiri bukanlah fauna asli Indonesia. Ikan red devil ini sempat membuat heboh karena kemunculannya di Danau Toba dan mengganggu ekosistem asli yang ada di danau Toba.
Kalau kita melihat penampakannya, ikan red devil adalah jenis ikan yang memiliki rupa yang cantik dan cocok untuk koleksi di rumah.
Akan tetapi, di balik rupanya yang cantik, ternyata ikan red devil adalah spesies yang berbahaya dan bisa memangsa ikan-ikan lainnya.
Jika penasaran tentang ikan red devil ini, maka berikut adalah fakta menarik tentang ikan red devil yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu mendengar jenis ikan red devil ini, mungkin bisa membuat kamu bertanya-tanya jenis ikan seperti apakah itu?
Ikan ini memiliki nama ilmiah yaitu Amphilophus labiatus. Genus dari ikan red devil ini sama dengan ikan louhan, yaitu Amphilophus, sehingga membuat keduanya masih kerabat.
Ikan red devil ini berasal dari Amerika Tengah. Secara spesifiknya, ikan red devil ini adalah spesies endemic dari perairan Nikaragua, seperti Danau Nikaragua, Danau Xiloa, dan Danau Managua.
Ikan dengan spesies ini memang sering mendiami perairan air tawar berupa danau daripada sungai.
Selain itu, spesies ikan ini biasanya bisa kamu temukan di perairan berbatu tempat mereka berenang di antara celah-celah batu.
Ikan red devil dikenal sebagai karnivora, walau sebetulnya ikan ini adalah hewan omnivora atau pemakan segala.
Ikan ini memakan ikan-ikan kecil, cacing, dan juga tumbuhan akuatik.
Penamaan dari ikan ini bukanlah karena warna tubuhnya yang merah, tetapi karena perilakunya yang agresif.
Berdasarkan Fishkeeping World, tidak jarang ikan red devil ini mengejar ikan lainnya hanya untuk sekedar “olahraga”, menggigit ekornya, sampai membunuh ikan-ikan lainnya.
Karena ikan ini agresif, makanya orang-orang yang hobi mengoleksi ikan hias, sering menempatkan ikan ini di tempat yang terpisah dengan spesies lainnya.
Meski begitu, dengan sesamanya pun ikan ini tetap menunjukkan sifat agresifnya, kecuali kepada pasangannya.
Menurut Aquarium Source, ikan red devil disukai oleh banyak penggemar ikan hias karena kepribadian dari ikan ini, mereka bisa membangun sebuah relasi dengan pemiliknya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Bahkan, ikan red devil ini bisa memohon-mohon untuk diberikan makanan, seperti halnya seekor anjing.
Terlepas dari sifatnya itu, ikan ini adalah jenis ikan yang tangguh. Meski begitu, kamu harus tetap memperhatikan beberapa hal supaya ikan ini bisa tumbuh secara maksimal.
Ikan red devil mampu hidup di perairan tropis dengan suhu air 21 hingga 26 derajat celcius, dengan kandungan pH sekitar 6.0-8.0.
Nah, ikan ini hidup di daerah permukaan dan teritorial suatu perairan. Ikan red devil juga disebut-sebut mudah untuk berkembang biak, karena si betina mampu mengeluarkan ribuan telur dan bisa bertelur sepanjang tahunnya.
Ikan red devil tercatat sebagai jenis ikan yang mempunyai umur yang panjang. Kabarnya, ikan ini bisa hidup 10 hingga 13 tahun.
Bahkan, ikan ini katanya bisa hidup lebih lama lagi. Angka harapan hidup dari ikan red devil ini tergantung pada kualitas dari air tersebut.
Ikan red devil juga dikenal sebagai ikan yang mempunyai kemampuan beradaptasi yang sangat baik.
Karena hal itulah yang menyebabkan ikan red devil dapat hidup di perairan tawar mana saja.
Menurut Our Endangered World, ikan ini mempunyai sifat yang agresif, sehingga bisa merusak populasi ikan di suatu perairan.
Dikarenakan sifatnya yang berbahaya itu, maka ikan ini termasuk ke dalam spesies ikan yang dilarang keberadaannya di Indonesia.
Bahkan, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan akan hal itu melalui peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perairan. Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41/PERMEN Kp/2014, disebutkan bahwa ikan red devil termasuk ke dalam hewan air yang dilarang keberadaannya di Indonesia.
Itulah fakta menarik tentang ikan red devil yang ternyata keberadaannya dilarang di Indonesia.
Bahkan, sampai tertulis di dalam peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Untuk mengetahui tentang hukum laut dan perikanan lainnya, kamu bisa membaca buku Hukum Laut Konservasi Sumber Daya Ikan Di Indonesia karya Dr. Yulia A. Hasan, S.H., M.H.
Buku ini mengkaji tentang perjanjian internasional di bidang hukum laut dan perikanan, sekaligus seperti apa implementasinya di hukum nasional Indonesia.
Tidak hanya itu, buku ini juga menjelaskan mengenai wilayah pengelolaan sumber daya ikan, pengaturan tentang konservasi sumber daya ikan, penegakan hukum, sampai partisipasi masyarakat dalam konservasi.
Buku ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa serta masyarakat umum yang memiliki ketertarikan dalam mempelajari hukum laut dan perikanan.
Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.