Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Friendzone? Cari Tahu Definisi dan Ciri-Cirinya Berikut Ini

Kompas.com - 17/02/2023, 12:00 WIB
Apa Itu Friendzone Sumber Gambar: Pexels.com Apa Itu Friendzone
Rujukan artikel ini:
Men are from Mars, Women…
Pengarang: John Gray
|
Editor Ratih Widiastuty

Mungkin bagi sebagian besar anak muda sudah tidak asing lagi dengan sebutan atau istilah friendzone yang sering dikaitkan dengan hubungan pertemanan yang sepertinya sulit untuk menjadi romantis akibat status tersebut.

Apalagi kehadiran media sosial semakin menguatkan istilah friendzone yang sudah sangat umum terjadi atau dirasakan oleh anak muda dalam hubungan asmara mereka yang terjebak status pertemanan.

Biasanya bagi beberapa orang menyukai teman sendiri akan terasa aneh karena status yang pada awalnya hanya sekadar sahabat harus berubah menjadi sepasang kekasih.

Apalagi jika persahabatan yang dijalin sudah berlangsung selama bertahun-tahun, maka ditakutkan jika rasa cinta yang muncul justru malah akan menghancurkan hubungan mereka.

Sudah banyak novel ataupun film yang mengangkat tema friendzone ke dalam jalan cerita karena memang isu ini sangat lumrah dan kerap terjadi dalam gejolak hubungan anak muda saat ini.

Terjebak dalam hubungan friendzone tentunya bukanlah hal yang menyenangkan, sebab kita harus menahan perasaan cinta yang muncul akibat status sahabat yang melekat.

Hubungan friendzone biasanya dialami oleh laki-laki dan perempuan, di mana salah satu di antara mereka menginginkan hubungan yang lebih, tetapi satunya lagi hanya ingin menjadi sahabat.

Polemik ini tentunya akan membuat salah satu atau keduanya terjebak dalam hubungan friendzone yang pastinya tidak akan nyaman untuk dijalani.

Lalu, apa sebenarnya istilah friendzone itu sendiri? Apa saja ciri-cirinya? Cari tahu jawaban selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Friendzone?

Friendzone merupakan sebuah kondisi pertemanan antara laki-laki dan perempuan, di mana salah satu pihak mempunyai perasaan lebih dari sekedar teman.

Kondisi ini tentu saja sangat tidak enak, sehingga membuat beberapa orang enggan untuk mengungkapkan perasaannya karena takut ditolak dan justru malah kehilangan seorang sahabat.

Kondisi yang diciptakan dalam hubungan friendzone juga terbilang membingungkan karena salah satu pihak ingin mendapatkan hubungan yang lebih, sementara pihak lainnya sudah merasa cukup dengan status sahabat yang ada.

Maka dari itu, jika terjebak dalam hubungan friendzone, kita harus segera mengetahui ciri-cirinya agar tidak berlarut-larut tenggelam dalam perasaan yang ada.

Ciri-Ciri Friendzone

1. Selalu Berinisiatif Terlebih Dahulu

Memberikan perhatian pada teman memang bukanlah hal yang berlebihan, tapi ketika perhatian itu selalu diberikan secara berlebihan, maka hubungan tersebut sudah tidak lagi wajar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Memberikan inisiatif terlebih dahulu untuk segala sesuatunya menandakan ada rasa lebih dari sekadar hubungan pertemanan.

Mungkin inisiatif yang diberikan kamu anggap sebagai bentuk perhatian atau tanda kasih sayang.

Namun, sahabat yang kamu berikan perhatian tersebut bisa saja hanya menganggapnya sebagai bentuk kepedulian seorang teman belaka.

2. Mengabaikan Tanda yang Kamu Berikan

Selama ini mungkin kamu sudah sangat gencar memberikan tanda atau kode jika kamu menyukainya.

Tapi karena takut merusak hubungan persahabatan yang sudah terbangun, dirinya justru malah mengacuhkan atau pura-pura tidak melihat tanda yang kamu berikan.

Bisa saja dirinya juga tertarik pada kamu, tetapi karena takut mengambil risiko merusak jalinan pertemanan, maka dirinya lebih memilih menekan perasaan itu.

Sulit memang jika sudah terjebak dengan status friendzone yang memberikan bayang-bayang persahabatan.

3. Selalu Menganggap Diri Kamu Tidak Lebih dari Teman

Mungkin saat dirinya memperkenalkan dirimu pada teman atau keluarganya, ia akan dengan tegas dan jelas mengenalkanmu sebagai teman.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penegasan atas batas yang mereka berikan dengan status friendzone tersebut.

Enggan untuk mengakui perasaan yang lebih dari sekedar teman membuat dirinya akan menegaskan jika diri kamu hanyalah sahabat, tidak lebih dari itu.

Sulit memang jika telah membangun hubungan pertemanan yang erat dengan lawan jenis karena takut merusak hubungan yang sudah ada.

Agar kamu tidak salah mengerti satu sama lain, maka buku Men Are From Mars, Women Are From Venus dapat dijadikan acuan untuk dapat memahami laki-laki dan perempuan secara lebih mendalam lagi.

Buku ini adalah petunjuk klasik untuk memahami hubungan laki-laki dan perempuan yang menjelaskan alasan munculnya perbedaan antara kedua jenis kelamin itu yang mengganggu terciptanya hubungan cinta yang saling melengkapi.

Di sini kamu akan mendapatkan nasihat tentang cara mengatasi perbedaan dalam gaya berkomunikasi, kebutuhan emosional, dan perilaku untuk meningkatkan pemahaman yang lebih besar antara masing-masing pasangan.

Buku ini bisa diorder lewat Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau