Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Konjungsi Temporal? Inilah Penjelasannya Menurut Para Ahli

Kompas.com, 12 Januari 2023, 10:30 WIB
pengertian konjungsi temporal menurut ahli Sumber: pixabay.com pengertian konjungsi temporal menurut ahli
Rujukan artikel ini:
Kumpulan Peribahasa, Majas, dan Ungkapan…
Pengarang: Yettik Wulandari, S.Pd
|
Editor Rahmad

Kalian pasti pernah membaca kalimat yang mempunyai kata penghubung yang menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Kata penghubung itu pastinya bisa membantu kita supaya bisa membaca suatu paragraf dengan lebih baik dan tidak membingungkan.

Di dalam pelajaran bahasa Indonesia, kalimat penghubung tersebut disebut dengan konjungsi. Nah, konjungsi walaupun mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menghubungkan, tetapi konjungsi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Perbedaan setiap jenis konjungsi ini berdasarkan pada tujuannya. Salah satunya adalah konjungsi temporal.

Salah satu konjungsi yang pastinya tanpa sadar sering kita temui adalah konjungsi temporal. Lantas, apa itu konjungsi temporal? Berikut ini ulasan lengkap mengenai definisi konjungsi temporal?

Pengertian Konjungsi Temporal

Sebelum kamu mengetahui pengertian konjungsi temporal, ada baiknya untuk kamu juga mengetahui pengertian dari istilah konjungsi itu sendiri. Jadi, secara umum konjungsi merupakan suatu kata yang berfungsi untuk menghubungkan antar kalimat yang satu dengan kalimat lainnya.

Konjungsi ini sifatnya digunakan agar antar kalimat memiliki keterikatan. Lalu, apa itu konjungsi temporal?

Konjungsi temporal merupakan satu dari sekian banyak jenis konjungsi. Jadi, konjungsi temporal merupakan suatu kata penghubung yang berkaitan dengan waktu. Maksudnya adalah konjungsi temporal berfungsi untuk menghubungkan antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya supaya bisa saling berkaitan.

Jadi, kalimat yang menggunakan konjungsi temporal adalah kalimat yang menjelaskan sesuatu yang berkenaan dengan waktu, peristiwa, maupun suatu kejadian. Konjungsi temporal biasanya digunakan saat menjelaskan tentang waktu dari suatu peristiwa untuk membantu para pembacanya memahami maksud dari kalimat yang ditulis.

Penggunaan kalimat penghubung ini sangat penting digunakan supaya bisa memberikan kronologi dari suatu peristiwa secara lebih runut berdasarkan urutannya. Selain itu, konjungsi temporal biasanya digunakan untuk artikel atau teks pada berita.

Selain itu, konjungsi temporal ini juga banyak digunakan untuk menuliskan teks prosedur. Teks prosedur sendiri merupakan tulisan tentang tutorial atau tips yang sifatnya menjelaskan mengenai langkah-langkah untuk mengerjakan sesuatu.

Pengertian Konjungsi Menurut Ahli

pengertian konjungsi temporal menurut ahli pengertian konjungsi temporal menurut ahli

1. Sulis Setiawati

Menurut Sulis, konjungsi temporal adalah suatu penghubung waktu yang menjelaskan tentang terjadinya suatu peristiwa antara tahapan awal dengan tahapan yang berikutnya.

2. M. Ramlan

Ramlah mengatakan bahwa konjungsi temporal adalah hubungan pertalian waktu pada suatu kalimat yang digunakan untuk menjelaskan tentang terjadinya peristiwa dari kalimat yang satu ke kalimat yang selanjutnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain itu, konjungsi temporal juga merupakan kata penghubung yang juga menjelaskan tentang hubungan waktu pada dua peristiwa yang terjadi.

3. Keraf

Menurut Keraf, konjungsi temporal adalah sebuah kata penghubung yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau kalimat yang ada di dalam sebuah wacana.

4. Abdul Chaer

Abdul Chaer menjelaskan bahwa konjungsi temporal adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, serta kata dengan kata.

Berdasarkan dari penjelasan para ahli di atas tentang konjungsi temporal, maka bisa diartikan juga bahwa konjungsi temporal adalah kata-kata yang berperan untuk menghubungkan antar kata, antar kalimat, ataupun antar paragraf sesuai dengan yang diulas melalui penjelasan di atas.

Dalam penggunaannya, konjungsi temporal tentunya menjadi bagian yang terpenting dalam penulisan bahasa Indonesia. Adanya konjungsi temporal mampu membantu pembaca untuk bisa memahami suatu tulisan atau karangan yang baik. Tanpa adanya kata penghubung atau konjungsi temporal, maka suatu kalimat atau paragraf bisa menjadi sulit untuk dipahami oleh pembacanya.

Selain itu, pemilihan konjungsi temporal juga harus memiliki ketepatan, tidak bisa sembarang dalam penggunaan kata penghubung atau konjungsi temporal. Sebab, jika salah pemilihan kata, maka akan merubah makna dari kalimat atau teks tersebut.

Pemahaman mengenai pemilihan dalam penggunaan kata bisa kamu pelajari melalui buku Kumpulan Peribahasa, Majas, Dan Ungkapan Bahasa Indonesia. Buku Yettik Wulandari, S.Pd ini memuat kumpulan majas, peribahasa, serta ungkapan dalam bahasa Indonesia yang bisa dijadikan sebagai panduan praktis dalam belajar.

Materi yang ada di dalam buku ini terdiri dari tiga bagian, yaitu peribahasa, majas, dan juga ungkapan. Pada bagian peribahasa terdiri lebih dari 1000 peribahasa beserta dengan maknanya. Pada bagian majas, kamu bisa menemukan lebih dari 50 majas beserta dengan contohnya. Sementara itu, untuk kalimat ungkapan, terdiri dari 250 daftar idiom dalam bahasa Indonesia beserta dengan artinya.

Buku ini sangat lengkap untuk dipelajari dan juga cocok sebagai referensi para guru bahasa Indonesia untuk mencari arti peribahasa, majas, ataupun ungkapan bahasa Indonesia. Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau